REVIEW JURNAL - RELIGION IN WORKPLACE


AGAMA DI TEMPAT KERJA : 
KONTROVERSI SALIB PADA BRITISH AIRWAYS
Richard Ivey School of Business-The University of Western Ontario

LATAR BELAKANG
 Pada tanggal 20 September 2006, Nadia Eweida bekerja seperti biasa di terminal check-in Trayek Udara BA (British Airways) di Terminal 5 Airport Heathrow London. Tidak lama setelah itu, anggota staff  memberitahukannya untuk membuang atau menyembunyikan anting-anting perak salib kecil yang menunjukkan keyakinan Kristennya. Saat dia menolak, dia dirumahkan dan dianjurkan untuk tidak perlu bekerja sampai dia bersedia untuk tunduk terhadap seragam perusahaan.
Pada tahun 2004, British Airways memperkenalkan kebijakan seragam baru yang melarang penggunaan simbol yang bukan seragam, termasuk simbol agama, kecuali yang diwajibkan oleh keyakinan/kepercayaan. Para karyawan yang diwajibkan oleh agama untuk memakai atribut tertentu dapat mempergunakannya sebagai pengecualian. Misalnya, karyawan Sikh dapat menggunakannya sebagai pengecualian untuk memakai ikat kepala.

Reaksi Media
Tidak lama setelah dia diskors dari pekerjaan, Eweida menghubungi media berita. Suatu waktu situasinya menjadi sangat menghebohkan, para kelompok agama di kedua pihak Atlantis menyalahkan British Airways karena menjadi anti-Kristen. Uskup Besar Cantebury, Lord George Carey, menjelaskan tindakan BA sebagai kasus diskriminasi agama yang jelas. “Saya yakin ini bukanlah pernyataan berlebihan untuk mengatakan bahwa orang-orang percaya kepada Tuhans edang mengalami kesulitan khusus dalam periode dimana kebebasan dan hak berbeda sedang saling diuji.” Katanya.
Para sekularis terhina dengan respon uskup tersebut. “Gereja Inggris sekarang ditangan awak kapal evangelis pemarah yang ingin seperti sepupunya di Amerika dan Afrika, ingin menghentikan apapun untuk mendapatkan tujuan mereka,” tulis Terry Sanderson Masyarakat Sekuler Nasional. Sanderson, akan tetapi, berada dalam kelompok minoritas. ICM Research LTd., badan survei Kerajaan Inggris yang terkenal, menemukan bahwa 80 persen dari mereka yang telah mendengar tentang kontroversi mengatakan“tindakan-tindakan BA terkutuk.”. tidak lama setelah itu, Neil Robertson, eksekutif BA yang bertanggung jawab terhadap kebijakan seragam, mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.
Di tahun 2007, BA akhirnya tunduk pada tekanan publik dan mengumumkan membuang kebijakan seragamnya. Perusahaan juga menawarkan Eweida ganti rugi £8.500 dan mengijinkannya untuk kembali ke pekerjaan lamanya. Akan tetapi, Eweida merasa BA belum cukup menyelesaikannya dan memenuhi gugatan diskriminasi sebanyak £120.000 kerugian dan kehilangan gaji,” tunjangan yang ditolak BA untuk diselesaikan.
Perusahaan mempertahankan bahwa mereka memiliki hak untuk mengimplementasikan kebijakan seragam yang menolak penggunaan simbol-simbol keagamaannya. Menurut BA, fakta bahwa mereka telah menghilangkan kebijakan yang tidak relevan dengan kasus tersebut.

Pengadilan Pekerjaan
Langkah Eweida selanjutnya adalah pengadilan pekerjaan di Kerajaan Inggris, pengadilan pekerjaan adalah badan yang berhubungan dengan pengadilan yang mendengarkan perselisihan karyawan dan pemimpin. Walaupun pengadilan tersebut kurang formal dari pada b pengadilan, mereka memberikan fungsi sama seperti pengadilan.
Darren Sherborne, partner perusahaan hukum Rickerby memperingatkan kebijakan tidak fleksibel BA akan menjadi mahal meskipun BA memenangkan kasus tersebut. Mudah untuk “kehilangan jejak mengenai apa yang penting, dan untuk apa staff bekerja,” dia bilang. Para manajer perlu “berdiri kembali dan mengingatkan diri mereka mengenai alasan berada dalam bisnis dan tujuan berada di dalam bisnis.”



 Nadia Eweida memenangkan gugatannya dgn British Airways


Sekian dulu....
untuk versi lengkapnya
atau mau bikin review jurnal lain
sekalian dicariin jurnalnya
request saya aja
Diana - o85868o39oo9
Ditinggu ordernya....
Thanks

PAPER ETIKA BISNIS - PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KASUS PRITA VERSUS OMNI INTERNATIONAL HOSPITAL

LATAR BELAKANG

Kasus Prita Mulyasari dan Rumah Sakit Omni International yang berujung pada kasus pidana dan sempat disekapnya Ibu dua anak itu di penjara. Kasus ini berawal ketika Prita Mulyasari menuliskan keluhannya atas pelayanan Rumah Sakit Omni International yang tidak memuaskan melalui email ke kalangan taerbatas yang kemudian isi surat elektronik ini tersebar di berbagai macam forum dan milis. Rumah Sakit Omni Internasional bukannya menanggapi positif komplain tersebut dan menyelesaikan secara kekeluargaan, justru bersikap arogan dengan melaporkan Prita ke kepolisian sebagai kasus pencemaran nama baik dan berakhir dengan ditangkapnya Prita.

Rumah Sakit Omni saat ini memperkarakan pasiennya, Prita Mulyasari, karena dianggap mencemarkan nama baik dengan menyampaikan keluhan melalui e-mail kepada teman-temannya. Prita kemudian ditahan karena dianggap melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Pada tanggal 11 Mei 2009 Pengadilan Negeri Tangerang memenangkan gugatan perdata pihak rumah sakit dengan menyatakan Prita terbukti melakukan perbuatan yang merugikan pihak rumah sakit sehingga harus membayar kerugian materiil sebesar Rp 161 juta sebagai pengganti uang klarifikasi di koran nasional dan Rp 100 juta untuk kerugian imateriil. Pada tanggal 13 Mei 2009 oleh Kejaksaan Negeri Tangerang Prita dijerat dengan pasal 310 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta dinyatakan harus ditahan karena dikhawatirkan akan melarikan diri serta menghilangkan barang bukti. Pada tanggal 3 Juni 2009 Prita dibebaskan dari LP Wanita Tangerang, dan status tahanan diubah menjadi tahanan kota. Kemudian pada tanggal 11 Juni 2009 Pengadilan Negeri Tangerang mencabut status tahanan kota.

Kasus penahanan yang menimpa Prita Mulyasari memunculkan gelombang protes serta dukungan dari para blogger, praktisi teknologi informasi, hukum, hingga para politisi, dan pejabat negara. Beberapa kalangan menilai Prita tidak layak ditahan serta hanya menjadi korban penyalahgunaan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Komunitas di dunia maya pun menggalang solidaritas Koin Keadilan atau Koin untuk Prita sebagai bentuk simpati mereka terhadap Prita. Makalah ini berusaha membahas kasus Prita dari sudut pandang etika bisnis. Bagaimanakah bentuk perlindungan konsumen yang seharusnya diterima oleh Prita sebagai konsumen dan apa peran YLKI sebagai lembaga perlindungan konsumen di Indonesia, serta apa implikasi dari gerakan  konsumen Koin untuk Prita?

PERMASALAHAN
  1. Bagaimanakah bentuk hubungan produsen dan konsumen dari kasus Prita?
  2. Bagaimanakah perlindungan konsumen dalam yang seharusnya diterima oleh Prita sebagai konsumen?
  3. Apa peran YLKI sebagai lembaga perlindungan konsumen di Indonesia?
  4. Apa implikasi dari gerakan konsumen “Koin untuk Prita”?

PEMBAHASAN

Bentuk Hubungan Produsen dan Konsumen dari Kasus Prita

Dalam kasus Prita Mulyasari vs RS Omni Intl tampak sekali bahwa apa yang dilakukan RS Omni telah melanggar keseimbangan “Bargaining Position” atau “Posisi Tawar”. Hubungan antara Rumah Sakit dan Pasien seharusnya merupakan hubungan antara yang memberikan pelayanan dan yang dilayani. Rumah Sakit memberikan pelayanan lalu Pasien membayar sejumlah uang untuk pelayanan yang didapatnya. Jadi untuk hidup sebuah Rumah Sakit membutuhkan Pasien. Sangat jelas bahwa Pasien memegang bargaining position yang lebih tinggi daripada Rumah Sakit.

Institusi-institusi pelayanan dalam era kompetisi yang ketat sekarang ini berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Sebenarnya langkah RS Omni Intl untuk menuntut Prita terlihat ganjil, sepertinya RS Omni tidak paham hubungan antara sebuah Rumah Sakit dan Pasiennya. Ketika mendapati email Prita yang tersebar luas RS Omni seharusnya segera menghubungi Prita, mendengarkan komplainnya, dan memperbaiki pelayanannya bila memang ada kesalahan yang dilakukan RS Omni. Kalau memang RS Omni merasa tidak bersalah mereka bisa dengan baik-baik menjelaskan apa yang dikeluhkan Prita. Kemudian bila keluhan bisa diatasi, RS Omni bisa meminta Prita untuk membuat email tentang bagaimana profesionalnya RS Omni dalam menanggapi komplainnya. Bila ini dilakukan maka publik akan melihat bahwa RS Omni adalah Rumah Sakit yang profesional.

Perlindungan Konsumen yang Seharusnya Diterima oleh Prita sebagai konsumen

Kasus yang dialami Prita Mulyasari adalah salah satu contoh, ketika Prita sebagai konsumen mengadu, boro-boro mendapat ucapan terima kasih, tetapi justru dikriminalisasi, dituduh melakukan kejahatan karena telah mencemarkan nama baik RS Omni International. Dan sempat mendekam di jeruji besi.

Majelis kasasi MA dalam kasus Prita gagal memahami tentang arti pentingnya pengaduan, tidak saja bagi Prita selaku konsumen, tetapi juga bagi RS Omni International selaku pelaku usaha dan juga bagi Pemeritah (Kemetrian Kesehatan ) selaku regulator di bidang layanan kesehatan.

Bagi konsumen, pengaduan adalah simbul kebangkitan hak-hak konsumen. Salah satu hak fundamental konsumen adalah hak untuk didengar suaranya dimana didalamnya ada hak untuk menyampaikan keluhan / pengaduan kepada pelaku usaha ( pasal 4 huruf d UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ).

Tidak hanya UU Perlindungan Konsumen, sebagai pasien berdasarkan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasien juga punya hak untuk menyampaikan keluhan, termasuk hak untuk mengutarakan pengalaman negatif sebagai pasien di media massa.

Bagi rumah sakit selaku penyedia jasa, pengaduan juga sangat dibutuhkan dalam mendapatkan feedback dari konsumen, untuk selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya untuk selalu meng-improve kualitas layanan kepada konsumen.

Bagi Kementrian Kesehatan, pengaduan konsumen dapat dijadikan sebagai sarana kontrol atas layanan kesehatan yang ada di masyarakat. Memang sudah ada pejabat Kementrian Kesehatan, namun mata konsumen jauh lebih banyak, sehingga partisipasi konsumen dalam melakukan pengawasan melalui pengaduan jauh lebih efektif.

Peran YLKI sebagai Lembaga Perlindungan Konsumen dalam Kasus Prita

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)  mengatakan kasus pidana pencemaran nama baik dengan tersangka Prita Mulyasari (32) merupakan bentuk pembungkaman terhadap konsumen. Menurut YLKI, penulisan yang dilakukan Prita adalah suatu bentuk informasi mengenai pelayanan publik, maka masyarakat harus mengetahui tentang hal itu. Seharusnya pihak rumah sakit Omni menerima `feed back` yang dilakukan oleh Prita dan melakukan pendekatan lebih secara kekeluargaan serta menggunakan hati nurani, bukan langsung dengan jalur hukum seperti yang telah dilakukan.

Tindakan Prita menulis keluhan melalui surat elektronik adalah legal dan dilindungi UU Perlindungan Konsumen. Apa yang dilakukan Prita adalah legal menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Salah satu hak dasar konsumen adalah hak mengadukan keluhan. E-mail yang dikirim Prita merupakan bentuk keluhan konsumen yang dijamin dan dilindungi Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa dalam kasus ini peran YLKI sebagai lembaga perlindungan konsumen belum menunjukkan kinerja yang optimal. Pembelaan terhadap Prita hanya sampai pada konfirmasi dan penegasan lewat kata  - kata, tanpa ada tindak lanjut yang lebih jauh untuk membela Prita sebagai konsumen.

Implikasi dari Gerakan  Konsumen “Koin untuk Prita”

Koin Untuk Prita atau Koin Keadilan merupakan gerakan pengumpulan koin untuk Prita yang awalnya digagas oleh komunitas blogger kini mendapatkan respons yang besar dari berbagai kalangan masyarakat. Penggalangan dana yang dinamakan dengan Koin Peduli Prita itu kini telah menyebar ke berbagai wilayah yang bukan hanya di Jabodetabek, tapi hampir keberbagai daerah.

Koin Untuk Prita ini bertujuan untuk mengumpulkan dana sebanyak Rp 204 juta untuk membayar denda atas tuduhan pencemaran nama baik RS Omni Internasional seperti vonis yang sudah dijatuhkan Pengadilan Tinggi Banten.

Seluruh lapisan masyarakat terus berduyun-duyun memberi dukungan kepada Prita Mulyasari untuk menjawab putusan Pengadilan Tinggi Banten yang mengharuskan ibu rumah tangga itu membayar denda Rp 204 juta. Tak terkecuali warga Facebook. Di situs jejaring sosial tersebut, Facebooker yang tercatat sudah tergabung dalam grup bernama 'Koin untuk Prita' itu sudah menembus angka 8.600 orang. Dalam penjelasan di halaman grup tersebut, kelompok simpatisan ini mengaku terbentuk bukan lantaran unsur politis. Grup ini semata-mata merupakan bentuk simpati terhadap Prita Mulyasari.

Kaitan Kasus Prita dengan Teori Etika

Setelah dianalisis, RS Omni International Hospital melanggar teori etika deontologi.  ”Deontologi” ( Deontology ) berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu : deon yang artinya adalah kewajiban. Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan.

Seharusnya, RS Omni sebagai lembaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada konsumennya memiliki kewajiban berbuat baik untuk memberikan informasi dan penjelasan yang jujur kepada pasien, menanggapi keluhannya, memberikan pelayanan yang berkualitas, memberikan pelayanan medis yang baik, dan menanggapi keluhan pasien dengan baik. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Alih – alih memberikan tanggapan atas keluhan pasien, RS Omni justru menuduh Prita telah mencemarkan nama baik dan menyeret pasiennya ini ke meja hukum. Walaupun RS Omni memiliki tujuan yang dianggapnya baik, menyelamatkan “nama baik” perusahaannya dengan menindak melalui jalur hukum, akan tetapi perbuatan yang dilakukan tidak memenuhi kewajiban sebagai perbuatan yang baik.

Solusi

Situasi yang terlanjur krisis mendalam seperti ini memang sulit diatasi. Manajemen krisis harus dibangun secara strategis dan segera dijalankan. Dalam kondisi seperti saat ini, mestinya Omni langsung mengajukan perdamaian tanpa syarat, dan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap rumah sakit, justru ini kesempatan OMNI untuk memperbaiki manajemennya. Namun untuk jangka pendek ini saran yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengubah pendekatan hukum menjadi pendekatan komunikasi. Tarik mundur kuasa hukum sebagai juru bicara perusahaan. Jika kuasa hukum yang selalu bicara ke publik, besar kemungkinan isinya soal benar atau salah, soal Prita melanggar hukum atau tidak, seperti yang selama ini termuat di berbagai media, baik online maupun media konvensional lain.

Padahal, opini publik bukan lagi soal salah benar, tetapi soal keadilan, kemanusiaan (ibu yang tidak dapat lagi menyusui anaknya karena dibui), soal suara konsumen yang diberangus melaui UU ITE, serta soal keangkuhan dan arogansi RS OMNI sebagai perusahaan terhadap keluhanpasiennya (pelanggan).

YLKI sebagai lembaga perlindungan konsumen di Indonesia pun seharusnya lebih dapat memperjuangkan nasib konsumen di Indonesia, bukan sekedar simbol lembaga semata agar konsumen yang telah mengeluarkan sejumlah rupiah dapat merasakan pengayoman dari lembaga yang berwenang ini.

REFERENSI


http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/etika-bisnis-dalam-pemasaran-dan-perlindungan-konsumen/
 http://www.virtual.co.id/blog/internet-marketing/saran-untuk-manajemen-rs-omni-tangerang/
 http://www.omnihealthcare.co.id/
 http://inilah.com/berita/politik/2009/06/10/114227/kejari-ngaku-dapat-voucher-gratis-rs-omni/
 http://www.rendymaulana.com/?s=prita
 http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif


 Paper ini cuma sampel aja
(emang belum lengkap)
Untuk versi lengkap atau
butuh paper judul lain
hubungi saya
Diana - o85868o39oo9
Ditunggu Ordernya Gann?
Thanks

ANALISIS PERUSAHAAN - FORD MOTOR COMPANY


PENDAHULUAN
Ford baru saja menerima $5.9 milyar dari pinjaman Departemen Energi untuk membantu memperlengkapi kembali pabrik di Illinos, Kentucky, Michigan, Missouri, dan Ohio untuk menghasilkan 13 model bahan bakar efisien, mencakup 5000-10000 mobil elektrik tiap tahun mulai tahun 2011. Di pertengahan 2009, Nissan Motor juga diberi pinjaman sebesar $1.6 milyar dari Departemen Energy AS untuk membangun sebanyak 100.000 mobil elektrik selama satu tahun di pabriknya di Smyrna, Tennesse, pada 2013.

            Pesaing terbaru Ford mungkin pemerintahan AS karena GM dan Chrysler LLC juga berada di barisan yang sama untuk memperoleh investasi sebesar $62 milyar dari Badan Keuangan AS. Sejak CEO Alan Mulally bekerja di Ford pada tahun 2006, perusahaan telah memotong 40.000 pekerjaan dan menutup 17 pabrik, mengurangi biaya sebesar lebih dari $5 milyar. 

            Pada bulan Mei 2009, Toyota menganggarkan kerugian sebesar $4.4 milyar untuk tahun fiskalnya. Hampir semua perusahaan mobil mengalami penderitaan dalam ekonomi yang buruk. Ford juga mencoba untuk menjual divisi Volvonya tetapi menunggu sampai perusahaan GM menyelesaikan penjualan divisi Opelnya. Tiga firma yang menawar Volvo pada tahun 2009 yaitu : Geely Holding Group, Beijing Automotive Industry Holding, dan sebuah grup investor Eropa. 

            Markas besar di Dearborn, Michigan, Ford memiliki pangsa pasar sebesar 13.8 persen di industry mobil pada Februari 2009, sedangkan pada tahun 2007 memiliki 17.8 persen. Ford Motor menjalankan dua bisnis jasa yaitu Ford Motor Credit Company dan Genuine Parts dan Motorcraft. Ford memanufaktur dan mendistribusikan mobil di enam benua dengan sebuah tim sekitar 246.000 pegawai. Perusahaan menjalankan 108 pabrik secara global dan mengahsilkan model seperti Ford, Lincoln, Mazda, Mercury, dan Volvo. Ford Motor Credit Company menawarkan pembiayaan mobil ke dealer dan pelanggannya secara global. Divisi Motorcraft Ford menawarkan komponen kendaran melalui situs web perusahaan (www.ford.com). Pesaing utama Ford adalah General Motor, Toyota dan Chrysler. Berdasarkan lampiran 3, Ford berada di peringkat ketiga dalam penguasaan pangsa pasar di Amerika Serikat. 

Merek Perusahaan
Ford terdiri dari lima merek. Kendaraanya meliputi mobil, truk, dan kendaraan serbaguna (SUVs). Ford juga menghasilkan Mondeo yang dibangun di Eropa dan EcoSport di Amerika Selatan dan beberapa bagian Asia.

Lincoln/Mercury
Kendaraan Lincoln Ford (www.lincoln.com) dirasa sebagai sebuah merek mewah dan meliputi lima model seperti Navigator dan Town Car. Barisan Mercury Ford (www.mercuryvehicles.com) juga menawarkan lima model yang berbeda seperti Mountaineer dan the Milan.

Mazda
Mazda dikembangkan pada tahun 1931 menggambarkan sebuah truk beroda tiga, gabungan motor dan mobil. Saat ini Mazda menawarkan 11 model yang berbeda. Perusahaan menganggarkan penjualan dalam sembilan bulan pertama di tahun 2008 sebesar 2.1 milyar yen. Situs web perusahaan berisi informasi tentang Mazda di 54 negara yang berbeda. Pendapatan Mazda menurun dari 2.5 milyar yen di sembilan bulan pertama tahun 2007 menjadi 2 milyar yen di sembilan bulan pertama tahun 2008.

Volvo
Volvo (www.volvocars.com), sebuah nama merek yang menciptakan tiga titik sabuk pengaman yang pertama, dibangun dengan pengakuan merek yang kuat sebagai sebuah kendaraan yang aman. Volvo di tahun 1955 mulai mengekspor mobil ke Amerika Serikat. Volvo memiliki pasar di 58 negara. Divisi markas besar Swedia berjualan di lebih dari 185 pasar, menjual 374.297 unit di seluruh dunia pada tahun 2008. Permintaan yang lebih kuat berasal dari Inggris, sedangkan AS dan Swedia memiliki permintaan yang lemah.

Ford Motor Credit
Dibangun pada tahun 1923, Ford Motor Credit Company (www.fordcredit.com) menawarkan pembiayaan ke pelanggan dan hak penjualan di seluruh negara dan merupakan perusahaan keuangan terbesar dunia. Ford Credit menawarkan produk inovatif dan kurs pembiayaan yang kompetitif dengan jangka waktu yang fleksibel berlaku terhadap penyewaan dan atau pembelanjaan pembiayaan. 

Genuine Parts & Service
Genuine Part & Service (www.genuineflmservice.com) menawarkan pengetahuan tentang komponen, perbaikan dan perawatan kendaraan ke pemilik kendaraan Ford, Lincoln, dan Mercury. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991, konsepnya adalah untuk memberikan kepuasan pemilik yang lebih baik untuk kesuksesan merek Ford.

Motorcraft
Ford membeli Perusahaan Electric Autolite di tahun 1961 dan kemudian mengubah namanya menjadi Motorcraft (www.motorcraft.com), membuat komponen untuk kendaran Mercury, Lincoln, dan Ford. Ini merupakan sebuah cabang bisnis yang menawarkan komponen/jasa premium dari minyak motor sampai perakitan transmisi. Bisnis ini bagi Ford merupakan sebuah akibat dari kelemahan penggantian komponen kendaran yang disediakan oleh produsen. 

Operasi Global
Ford memasarkan kendaraan di lebih dari 200 pasar di enam benua. Strategi One Ford focus pada penstandardisasi produksi kendaraan, secara teknologi mengusut produksi daur ulang, pengiriman komponen untuk memastikan waktu yang lebih cepat ke pemasaran dan menemukan unsur Ford untuk menemukan kebutuhan mobil dalam pasar global. Ford menghasilkan kendaraan energy hybrid dan menggabungkan kekuatan dengan British Petroleum (BP) ke pengembangan kekuatan hydrogen.

Pesaing
Chrysler LLC
Dibangun pada tahun 1883, Chrysler LLC (www.chryslerllc.com) sekarang ini memegang 10.9 persen dari pangsa pasar AS pada bulan Februari 2009.  Perusahaan memanufaktur tujuh model yang berbeda, termasuk Jeep dan Dodge. Chrysler LLC juga memiliki Global Electric Motorcars (GEM), kendaraan yang berkecepatan rendah yang sering digunakan di taman dan kampus industry. Perusahaan menjual komponen dan aksesoris kendaraan di bawah merek MOPAR dan memiliki sebuah divisi Chrysler Financial yang menawarkan kesempatan pembiayaan untuk pembeli di Amerika Utara, Puerto Rico, dan Venezuela. Chrysler memiliki kontrak dengan Nissin dan Volkswagen untuk memanufaktur mobil. 

General Motors Corporation (GM)
Bermarkas besar di Detroit, Michigan, GM (www.gm.com) mempekerjakan sekitar 244.500 dan memiliki laporan pendapatan tahunan sebesar $149 milyar di tahun 2008. GM memanufaktur mobil dan truk di 34 negara. GM juga menjalankan sebuah Operasi Pembiayaan dan Asuransi. Saab, Pontiac, dan Cadillac merupakan contoh dari beberapa model GM. GM memegang pimpinan industry dengan penguasaan pangsa pangsa AS sebesar 18.8 persen pada bulan Februari 2009. GM telah dikecam untuk tidak mengadaptasi mobil dan system produksinya dengan pengalamatan ke kebutuhan konsumen. GM di masa yang akan datang dipercaya dengan elektrik hybrid Chevy Volt seperti Malibu. Mobil GM telah menghasilkan gambaran penjualan yang negative karena semua merek mobilnya mengalami penurunan penjualan.

Toyota Motor Corporation
Bermarkas besar di Toyota City, Jepang, Toyota Motor Corporation (www.toyota.co.jp) dilaporkan memiliki pendapatan tahunan sebesar $249.5 milyar di tahun 2008. Toyota saat ini memiliki pangsa pasar AS sebanyak 16.9 persen pada bulan Februari 2009.
Toyota beroperasi di dua segmen : Operasi Automotive dan Non Automotive. Model Toyota meliputi Corolla dan RAV4. Jasa pembiayaannya membantu konsumen dengan memberi tunjangan kendaraan dan pinjaman hipotik. Toyota menyediakan pembiayaan ke dealer. Operasi yang lainnya meliputi perancangan dan pemanufakturan rumah pabrikan dan teknologi informasi yang berhubungan dengan bisnis. Perusahaan menjalankan sebuah pasar e-commerce yang dikenal dengan nama Gazoo.com dan menjual kendarannya di Jepang, Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Toyota focus pada Prius barunya yang menjanjikan ekonomi bahan bakar untuk melampaui model saat ini 48 mpg. Selain itu, Toyota menjadi pembuat pertama dari sebuah mobil hybrid mewah : the Lexus HS250h, dengan ekonomi bahan bakar 40 mpg.

Analisis industry
Industry pemanufakturan mobil mengalami kehancuran karena resesi ekonomi global sehingga permintaan konsumen untuk mobil baru sangat berkurang. Percaya diri konsumen berada di titik yang paling rendan selama 40 tahun dan tingkat pengangguran melebihi 10 persen di berbagai bidang. Ketidaktersediaan kredit dan tingginya pengangguran mendorong pembuat mobil untuk memikirkan kembali metode memproduksi dan menjual mobil. Pembuat mobil mengalami kenaikan biaya perawatan kesehatan dan pensiunan.
            Beberapa konsumen membeli kendaraan dengan alas an praktis yang berfokus pada keefisienan, daya tahan bahan bakar, dan ketahanan mobil. Beberapa bank tidak memberikan pinjaman mobil. Situasi ini merusak perusahan mobil. Di tahun 2008, Big Three mulai menawarkan suku bunga yang lebih rendah atau pembiayaan 0 persen untuk memikat pembeli. Ford, Chrysler, dan bahkan Toyota menawarkan harga pegawai ke konsumen. Industry mobil mengalami perubahan dari truk dan SUVs ke hybrid dan kendaraan kecil dengan keefisienan bahan bakar. Uang kepailitan pemerintahan berkurang, dan Ford sangat menginginkan kreditnya.

Kemunculan Pasar Otomotif
Ketika ekonomi di Amerika Serikat sedang lambat dan penjualan mobil baru menurun secara drastis, terjadi pertumbuhan permintaan di Rusia sebesar 15.1 persen, di Brazil 15.5 persen, di China sebesar 12 persen dan di India sebesar 5 persen pada kwartal ketiga tahun 2008. GM dan Ford mengalami beberapa kesuksesan di pasar di luar Amerika Serikat. GM mencapai 61 persen dari total pendapatan di kwartal ketiga 2008 di luar Amerika Utara. Ford diperhitungkan di China untuk penjualan Volkswagennya, AG.

Masa Depan
Sebuah sedan dirancang kembali untuk model tahun 2010, the Fusion bersaing dengan Toyota Camry dan Honda Accord yang bervolume tinggi merupakan salah satu segmen terbesar di pasar mobil AS. Keduanya, penjualan Camry dan Accord mencapai top 10 pembelian mobil di bawah program insentif Cash for Clunkers pemerintahan AS yang berakhir pada bulan Agustus 2009. Ford melaporkan adanya penjualan Fusion yang kuat dalam program tersebuat, akan tetapi penjualan tersebut tidak memasuki daftar top 10.
            Di akhir 2009, Ford menambahkan perubahan di pabrik truknya di Michigan dan Missouri berkaitan dengan kenaikan permintaan untuk truk pick up F-150 dan Escape SUVs. Tindakan peningkatan produksi dari truk pick up F-150 sekitar 10.000 unit dan mendorong produksi Escape Ford dan Mercury Mariner SUVs sebanyak 2400 unit.
            Peningkatan produksi Ford untuk kwartal ketiga dan keempat di tahun 2009 digerakkan oleh penjualan yang kuat dalam program Cash for Clunkers. Program tersebut diluncurkan oleh pemerintahan AS pada bulan Juli 2009, memperbolehkan konsumen yang berkualitas untuk memperdagangkan mobil lamanya yang boros gas dan truk dengan jarak mil 18 mil per gallon (mpg). Ford memiliki dua model di daftar top 10 pada program Cash for Clunkers. Selama Juli 2009, Ford melaporkan sebuah keterkejutan peningkatan 2 persen ketika pembuat mobil lainnya dilaporkan mengalami penurunan. Peningkatan penjualan merupakan yang pertama kali sejak November 2007.
Bangun sebuah rencana strategis tindakan untuk Ford. Menyajikan detail analisis strategis untuk CEO Alan Mulally. Meliputi metodologi dan biaya yang digabungkan dengan implementasi strategi rekomendasi anda untuk tiga tahun kedepan. 



Paper ini cuma versi ringkas aja
Untuk versi lengkap atau
butuh referensi lain 
request aja
Diana - o85868o39oo9
Ditunggu ordernya yaa?
Thanks

Jasa Terjemahan Inggris -Indonesia

 
Boys and girls...

Kalian gak perlu bingung, pusing-pusing mikirin tugas gak kelar gara-gara sibuk sama kegiatan lain, sakit, patah hati, galau, tugasnya susah...tenang aja..kita siap membantu kalian mengerjakannya.:)

Kalian juga gak perlu pusing-pusing keliling cari siapa yang bersedia bantuin, sini aja pren.,

Kalian bawa atau kirimkan tugas kalian ke kita, trus kita kerjakan deh pren..

Emm..bawa skalian tuh kalo ada artikel atau materi kuliah yang bahasanya Inggris, bisa diterjemahin kok di tempat kita..alih bahasa dari Indonesia ke Inggris juga oke..

Eh pren, jangan salah lho..kita translatenya gak pake Tools kaya google translate yang dijamin hasilnya pasti ngawur abiss, tapi manual pren..manual pake miikiirrrr..hhehee

Buruan deh pren...hari gini kok masih puyeng..hehe

Call Me Ajah..


Diana - 
0882-9980-0026

Ditunggu ya ordernya

Thanks

Jasa Pembuatan Tugas Kuliah

Anda sibuk?
Anda sakit?
Anda repot?
Anda dikejar tayang?
Anda banyak kerjaan?
Anda kepepet?

Jangan khawatir.....

UNDERGROUND Paper siap membantu anda untuk jasa pembuatan tugas kuliah untuk bikin:

- makalah / paper
- resume
- critical review
- power point
- cari jurnal referensi
- translate bahan kuliah
- translate buku
- translate jurnal
- translate abstraksi / intisari
- translate naskah publikasi
- dll

Cara Ordernya????

Anda cukup hubungi  ke nomor WA:
0882-9980-0026  

tugasnya tentang apa, dan kapan dikumpulkan / minta jadi kapan
atau kalo ada materi / format / ketentuan khusus dapat dikirim via email

paper_underground@yahoo.com

Kami akan mengkonfirmasi lewat balasan.
Apabila setuju, demi kenyamanan transaksi dan menjaga kepercayaan
transfer uang muka (DP) ke :

Rek. a/n AGUS SUSANTO
BCA KCU Sudirman Yogyakarta 0372203186
Mandiri 137 000 977 3389

Kami akan mengerjakan setelah transferan DP masuk
Pelunasan dilakukan setelah order selesai.
Pesanan yang telah selesai akan dikirim via email.

Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk membantu anda mengerjakan tugas kuliah, privacy terjamin !!!



Terima Kasih :)

MAKALAH - PERUBAHAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA



TINJAUAN UMUM
Sistem perekonomian Indonesia menurut pendapat berbagai macam pakar memiliki banyak kekurangan, antara lain seperti birokrasi yang korup, lemahnya penegakan hukum, terjadinya korupsi di setiap aspek, berkembangnya sistem kapitalisme semu, strutur perbankan yang manipulatif, sektor riil yang kurang mendapatkan perhatian, dan sebagainya. Akan tetapi, di atas semua kelemahan – kelemahan tersebut, ternyata telah terdapat sebuah fakta baru yang telah merombak struktur ekonomi Indonesia sehingga menimbulkan masalah yang baru.

Apabila dilihat dari Gross Domestic Bruto (GDP / PDB), perekonomian Indonesia selalu mencatat adanya pertumbuhan dan menunjukkan kecenderungan tingkat pertumbuhan yang semakin tinggi, sebelum terjadinya krisis finansial global pada paruh kedua tahun 2008. Demikian pula apabila dilihat dari indikator data – data makro / ekonomi Indonesia yang seringkali menyiratkan perekonomian Indonesia telah pulih kembali. Indikator penting lainnya yang dijadikan pertimbangan adalah nilai ekspor yang terus meningkat melebihi impor sehingga neraca perdagangan Indonesia mendapatkan surplus. Cadangan devisa internasional yang menopang nilai tukar rupiah dan merupakan jangkar pembayaran internasional Indonesia jumlahnya terus meningkat. Dengan demikian, data – data yang dipaparkan oleh pemerintah Indonesia bahwa tiga – empat tahun belakangan ini Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan.

Akan tetapi, tidak semua indikator ekonomi menunjukkan hal yang positif. Dari analisis yang mendetail, terdapat beberapa masalah baru yang terjadi pasca krisis, yang berkaitan antara satu dengan lainnya dan memiliki potensi untuk membebani perekonomian Indonesia.

Masalah – masalah tersebut, yaitu :
- Kemerosotan ditingkat investasi riil/ langsung
- Perubahan saldo dan komposisi neraca transaksi berjalan
- Kemerosotan daya saing internasional
- Penurunan kualitas pertumbuhan ekonomi


EMPAT PERUBAHAN MENDASAR

1. Penurunan Investasi Riil 
Penurunan investasi riil berakibat pada penurunan kegiatan – kegiatan produksi secara nasional. Jika kegiatan produksi mengalami penurunan, maka output otomatis akan merosot, sehingga laju pertumbuhan ekonomi akan tersendat. Penurunan kualitas laju pertumbuhan ekonomi telah lama terjadi di Indonesia, dan sayangnya tidak banyak orang yang menyadari resiko dari penurunan kualitas laju pertumbuhan ekonomi tersebut.

Investasi tetap di Indonesia sampai pada tahun 2008 masih terus berada di bawah tingkatan yang ada pada masa sebelum krisis. Padahal, investasi tetap ini secara langsung menentukan investasi riil (real investment) atau investasi langsung (direct investment), yakni investasi yang secara langsung berkaitan dengan produksi dari investor domestik maupun asing.

Dari analisis Bank Dunia, keberadaan FDI di berbagai negara memiliki keterkaitan langsung dengan pertumbuhan ekspor, dan akhirnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di negara atau kawasan yang bersangkutan. Menurut ramalan majalah ekonomi The Economist, Indonesia hanya akan mendapatkan US$ 6,6 miliar per tahun. Taksiran tersebut tidak terlalu melenceng, karena investasi riil yang diterima Indonesia dalam kenyataannya lebih rendah karena selain menerima investasi dari luar negeri, Indonesiat ternyata juga melakukan investasi ke negara lain, dan nilainya sudah mencapai miliaran dollar. Investasi langsung ke luar negeri lebih menyerupai portofolio kraena yang diterima Indonesia hanya laba, sementara penambahan output, fasilitas produksi termasuk infrastruktur, penciptaan lapangan kerja dan stimulus kegiatan perekonomian dinikmati oleh negara penerima investasi. Keseluruhan faktor menjadikan porsi total akumulasi (stok) investasi di Indonesia sangatlah rendah. Pesatnya pertumbuhan ekonomi China setelah dikaji juga menunjukkan betapa pentingnya peranan investas, khususnya FDI dalam memacu ekspor. Sebelumnya, peran ekspor di China dilakukan oleh BUMN dan perusahaan lokal China, akan tetapi sekarang hampir setengah lebih dilakukan oleh perusahaan internasional yang beroperasi di China.

Konsumsi dan belanja pemerintah sangat mempengaruhi investasi. Karena konsumsi dan belanja pemerintah tidak berkaitan langsung dengan output atau produksi, maka pertumbuhan ekonomi yang dibuahkannya juga tidak mencerminkan kenaikan kapasitas atay produksi riil dari ekonomi yang bersangkutan.

Kelebihan dana masyarakat Indonesia mengalir dalam investasi portofolio dan investasi finansial dalam bentuk pembelian saham, obligasi, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Akan tetapi, banyaknya dana yang tersalurkan tidak membuat bank - bank longgar dalam memberikan kredit atau pinjaman, sebaliknya, mereka masih selektif dengan alasan situasi perekonomian nasional yang tidak begitu kondusif bagi peningkatan kredit secara signifikan.

Sektor keuangan Indonesia mencatat perkembangan yang pesat. Akan tetapi, karena begitu cepat maka lama kelamaan sektor keuangan mulai meninggalkan sektor riil. Akibatnya, masyarakat pengusaha domestik (terutama UKM) tetap sulit mendapatkan sumber dana dalam jumlah yang mencukupi untuk menunjang berbagai kegiatan produktifnya kendati dana di perbankan sebenarnya mengalami kelimpahan.

Pada sisi lain, pemerintah menawarkan investasi finansial semakin menarik dengan suku bunga yang kompetitif dan jaminan keamanan sehingga secara tidak langsung dana masyarakat mengarah pada investasi finansial dan mengesampingkan sektor riil. Efeknya lebih lanjut dari investasi produktif yang tumpul adalah meningkatnya jumlah pengangguran karena pertumbuhan sektor riil terhambat.


2. Perubahan Saldo dan Komposisi Neraca Transaksi Berjalan
Sebelum masa krisis, negara- negara mengalami defisit neraca berjalan (current account). Sebaliknya, setelah krisis negara – negara ini mengalami surplus. Akibatnya, jumlah cadangan internasional semua negara, termasuk Indonesia meningkat. Ini merupakan perubahan atau transformasi kedua dalam perekonomian Indonesia pasca krisis, yang juga mengandung konsekuensi dan memiliki dampak yang luas.

Perubahan tersebut diikuti oleh perubahan dalam perhitungan dan metode penanggulangan defisit pada tiga neraca utama yang menjadi penjabaran dari neraca pembayaran, yaitu :
- Neraca anggaran
- Neraca transaksi berjalan
- Neraca modal.

Sebelum krisis, ada dua macam cara yang biasa digunakan oleh pemerintah untuk menutup defisit, yaitu :
1. Menarik pinjaman dari luar negeri à baik dari pemerintah, lembaga internasional atau swasta
2. Menggalakkan investasi à investai langsung dan investasi tidak langsung atau investasi portofolio.

Pada saat pasca krisis, rumus yang digunakan lebih banyak memperhitungkan sisi pendapatan, dimana defisit pada salah satu neraca yang lain. Dari tiga macam neraca, yang paling diandalkan untuk menutup defisit adalah neraca transaksi berjalan yang dengan sendirinya diprioritaskan untuk mencetak surplus.

Upaya untuk menutup defisit APBN mengalami perbedaan pada tiap – tiap era, yaitu :
- Era Soekarno cara primitif dengan cara  menambah pencetakan ulang, sehingga terjadi inflasi

- Era Orde Baru àmenambah hutang luar negeri akibarnya akumulasi utang luar negeri yang luar biasa, sampai US$ 150 miliar
- Era Reformasi, khususnya pemerintahan SBY – JK arus masuk modal jangka pendek à didukung dengan strategi bertahap pencabutan subsidi agar tidak membebani anggaran, khususnya subsidi BBM.

Pendekatan surplus neraca transaksi berjalan untuk menutup defisit APBN memiliki masalah, yaitu :
o Sinyalemen perekonomian bubble dinilai terlalu keras, padahal dalam kenyataannya pasar modal di Indonesia selama ini memag sangat didominasi oleh pihak asing.
o Apabila dana – dana asing pindah ke tempat lain, maka bursa pasar modal Indonesia akan menjadi guncang.
o APBN menjadi semakin rentan terhadap berbagai perkembangan internasional
o Daya saing ekonomi Indonesia menjadi semakin buruk.

Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) adalah langkah yang lebih baik daripada menarik utang luar negeri yang umumnya lebih meningkat. Dalam menjual SBN, kita tidak dapat menolak pembeli asing. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri memfokuskan pada usaha penekanan – penekanan defisit anggaran untuk menghentikan defisit APBN. Oleh karena itu, pemerintahan SBY menilai kondisi APBN sudah mulai aman dan dapat digunakan untuk merangsang kegiatan perekonomian.

Realisasi PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) sangat tinggi, disebabkan oleh realisasi harga dan lifting minyak tanah mentah Indonesia ketimbang asumsi APBN-P. Bisa jadi alasan pemerintah untuk tidak menurunkan harga BBM sesuai harga dasar dunia adalah karena pemerintah di tahun 2008 tidak begitu berhasil menjual obligasi resmi yang diandalkan sebagai instrumen utama penutup defisit.

Pada masa pemerintahan SBY-JK, pengelolaan utang luar negeri Indonesia diakui memang lebih baik. Secara keseluruhan, peran utang luar negeri berkurang karena pemerintah dapat mengandalkan pinjaman dalam negeri melalui penjualan berbagai macam SBN. Jika dikaitkan dengan prinsip nasionalisme ekonomi, langkah ini patut dipuji karena Indonesia kini tidak lagi mengemis – ngemis IMF, Bank Dunia, atau lembaga donor mana saja setiap kali memerlukan dana baru. Kemandirian dalam soal utang justru memperbaiki citra Indonesia, yang setiap kali memerlukannya tidak menghadapi kesulitan yang berarti untuk memintanya dari lembaga – lembaga donor internasional.

3. Penurunan Daya Saing
Dalam survey rutin yang diadakan oleh International Institute for Management Development, dari tahun ke tahun Indonesia secara terus – menerus berada di urutan bawah, dan lebih memprihatinkan lagi, kian lama kedudukannya terus semakin merosot. Pada tahun 1997-an, Indonesia masih lebih tinggi minat perekonomiannya daripada negara – negara ASEAN. Namun, pada periode pasca krisis, kedudukan Indonesia semakin menurun dan sejak tahun 2003 justru sudah tertinggal dari Vietnam dan sejak tahun 2005 Indonesia sudah ditinggalkan oleh semua negara – negara ASEAN.

Berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan oleh Badan PBB urusan Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Indonesia sebagai tujuan investasi lagi – lagi masuk dalam kelompok terbawah, yakni kelompok negara yang kinerja maupun potensi investasinya sama – sama rendah.

Proses globalisasi menjadikan kompetisi di antara perusahaan – perusahaan internasional juga meningkat. Demi menjaga kelangsungan usahanya, kini perusahaan lebih mementingkan penghematan biaya tetap (fixed cost) seperti kemapanan aturan usaha atau aturan perburuhan, daripada biaya yang berubah – ubah (variable cost), seperti harga bahan baku dan biaya tenaga kerja.

4. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Seimbang
Pada masa pasca krisis, Indonesia mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dalam soal besaran angka pertumbuhannya. Masalahnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sendiri tidak berjalan sebagai mana seharusnya, karena ternyata sangat tidak seimbang dan belakangan bahkan kian tidak seimbang. Yang dimaksudkan dengan pertumbuhan tidak seimbang adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada perkembangan sektor – sektor jasa yang tidak dapat diperdagangkan secara internasional dengan leluasa (non-tradable) ; sedangkan sektor barang yang erat kaitannya dengan produksi dan perdagangan dalam pengertian konvensional (tradable) mengalami pertumbuhan yang sangat terbatas, bahkan cenderung melemah.

Indonesia memang bukan satu – satunya negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi timpang, namun ketimpangan di Indonesia lebih mencolok dibandingkan dengan negara- negara lain. Dalam mengatasi pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang itu, ternyata bukan dengan menekan atau menghalangi pertumbuhan sektor non-tradable, melainkan harus mengupayakan agar sektor tradable dapat bertumbuh dengan baik dan cepat agar tidak terlalu tertinggal dari sektor non-tradable.

Sekian dulu pembahasannya yaa..
untuk versi lengkapnya
atau mau judul makalah lain
silakan request aja
Diana - o85868o39oo9
Ditunggu ordernya Yaa
Thanks