Testimoni

Halaman

MAKALAH STRATEGI KEBERHASILAN AIR ASIA


LATAR BELAKANG
Tony Fernandes adalah seorang Chief Executive Officer (CEO) maskapai penerbangan Air Asia, yang melakukan perubahan revolusioner bisnis penerbangan. Pilihannya pada konsep penerbangan murah diilhami oleh easyJet, Ryanair di Eropa, lalu pendahulu mereka yaitu Southwest Airlines di AS. Saat proposal konsep penerbangan murah diajukan kepada Perdana Menteri Malaysia, waktu itu Dr. Mahathir Mohamad, beliau mendukung, tetapi syaratnya harus mengakuisisi maskapai yang ada, karena ijin baru telah ditutup. Namun tidak berapa lama Tony dapat kabar bahwa Asia Air yang awalnya milik seorang bangsawan kaya Malaysia sedang menuju kebangkrutan, akan dijual. Maka, dengan hanya 1 Ringgit Malaysia (Rp 2500) maskapai itu dibeli. Untuk itu dia dapat dua pesawat Boeing 737-300, tapi harus menanggung hutangnya yang hampir Rp 100 milyar.

Konsep penerbangan murahnya ternyata berhasil. Dalam waktu tujuh bulan (Desember 2002) dia sudah memperoleh pemasukan Rp 282,5 milyar, membukukan keuntungan Rp 48,5 milyar, dengan 1,1 juta penumpang.Dengan sukses ini tantangan yang menghadang di depan adalah persaingan dengan Malaysia Air Service (MAS), maskapai milik pemerintah Malaysia, seperti Garuda di Indonesia. Untuk itu Tony memilih untuk membuka rute penerbangan regional, ke Thailand dan Indonesia. Dan ini tantangan yang tidak mudah. Berbagai strategi dan cara dia tempuh hingga akhirnya berhasil. Ini terjadi setelah dia mendirikan perusahaan Air Asia Thailand, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Thaksin, Perdana Menteri Thailand saat itu.

Untuk masuk ke Indonesia Air Asia ‘beruntung,’ karena saat itu ada Awair yang kebetulan diambang kebangkrutan. Tony membelinya sebagai ‘pintu masuk’ ke Indonesia. Dengan demikian maka tercapailah tujuannya menjadi maskapai penerbangan murah skala regional. Sebelum masuk ke Singapura, Tony masih harus memantapkan posisinya di Malaysia sendiri. Sebagai maskapai penerbangan murah (LCC) efisiensi adalah hal pokok. Karena itu Air Asia perlu punya lapangan terbang sendiri yang biaya operasinya juga murah. Tony berencana membangun bandara Subang yang letaknya tak jauh dari Kuala Lumpur. Tapi keinginan ini langsung ditentang oleh pengelola dan serikat pekerja Kuala Lumpur International Airport (KLIA), karena akan mengancam cita-cita KLIA menjadi pusat (hub) regional, bersaing dengan Changi Airport, Singapura. Setelah melalui perjuangan yang alot dengan Kementerian Perhubungan, akhirnya Air Asia mendapat terminal khusus di KLIA. Walaupun kurang baik, karena kepadatan jadwal penerbangan membuat banyak waktu pesawat menunggu, yang berarti pemborosan bahan bakar. Tapi apa boleh buat.Persaingan atau kadang konflik dengan MAS tak dapat dihindarkan. Tony berkali-kali menyatakan bahwa pangsa pasarnya berbeda, karena dia fokus pada kelas yang sebelumnya tidak membayangkan dirinya naik pesawat terbang. Dia mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan termurah pertama kali di dunia yaitu Southwest Airlines di Amerika. Bisnis penerbangan identik dengan prestos, gengsi, dan image’nya hanya untuk kalangan atas karena mahal, dan sekarang menjadi penerbangan murah, sehingga hal ini menjadi falsafah bisnis Air Asia sebagai penerbangan yang murah (LCC : Low Cost Carrier) dengan memfokuskan pada segmen menengah bawah.

STRATEGI PERUSAHAAN
  • Air Asia maskapai pertama yang memperkenalkan sistem tanpa tiket, pemesanan tiket lewat sms, e-banking, e-ticketing, dan memperkenalkan situs web multi bahasa.
  • Air Asia menerapkan model armada biaya rendah menjaga biaya tetap rendah sampai ditingkat minimum dengan berbagai tingkat kebijakan dibidang oprasional seperti meniadakan makanan dan minuman, waktu penerbangan 3-3,5 jam, jam kerja karyawan selalu tetap sehingga tidak ada lembur.
  • Air Asia mendorong pelanggan untuk menggunakan internet dalam bertransaksi.
  • Air Asia mencari landasan termurah.
  • Mengunakan awak kabin yang sama untuk rute pulang pergi.
  • Melakukan strategi unggul dengan pembentukan Thai Air Asia (shin corporation Thailand) tahun 2003 dan Indonesia Air Asia (awair Indonesia) di tahun 2004.
  • Memiliki fasilitas bandara sendiri di Malaysia yaitu LCTT (Low Cost Carrier Terminal).
  • Menerapkan strategi biaya sebagai pedoman dasar inovasi yang berbasis biaya (low cost) dan pemuasan kebutuhan pelanggan (Customer Care & Satisfaction).
  • Mengedepankan keselamatan penumpang dan awak pesawat.
  • Melakukan pemeriksaan rutin mulai dari pemeriksaan tingkat rendah “A” check hingga pemeriksaan tingkat tinggi “C” check.
  • Melakukan pengembangan dan penambahan armada.
  • Menjual tiket murah yang menurut statistik rute dan waktunya, memang kemungkinan besar kosong

PRESTASI AIR ASIA
  • Award Best Manage Company
  • Award Best Low Cost Airlines
  • Award Make Everyone can fly
Perbandingan kinerja keuangan tahun 2006 hingga pertengahan 2007 yaitu penjualan tiket naik 55%, pemasukan tambahan naik 76%, pendapatan naik 57%, dan begitu juga untuk tahun berikutnya mengalami peningkatan rata-rata relatif sama dengan 2007.

REFERENSI
http://www.airasia.com

Makalah ini baru dalam versi draft...
Untuk versi lengkap atau mau
Makalah Judul lain...
Silakan Request Aja..
Diana - o85868o39oo9
Pokoknya Beresss
Ditunggu Ordernya Yaa...
Thanks

MAKALAH APLIKASI KONSEP STP PADA PERUSAHAAN PENGIRIMAN DHL EXPRESS


APLIKASI KONSEP STP (SEGMENTASI, TARGETING, POSISIONING) PADA PERUSAHAAN PENGIRIMAN DHL EXPRESS

DESKRIPSI PERUSAHAAN
DHL Express merupakan perusahaan jasa kurir yang menawarkan beberapa layanan untuk pengiriman internasional maupun domestik. Penetapan tarif untuk biaya pengiriman menggunakan kurs dollar, sehingga terdapat kesetaraan untuk seluruh biaya pengiriman DHL di seluruh dunia. DHL Express telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1973. Dimulai pada tahun 1982, PT. Birotika Semesta menjadi representatif operasi DHL di Indonesia. Saat ini, PT. Birotika Semesta/DHL Express merupakan perusahaan terbesar dalam pengiriman ekspress internasional di Indonesia, dengan 75 lokasi (termasuk gateway, kantor cabang, service centre dan warehouse) dan didukung oleh hampir 200 armada kendaraan yang dilengkapi dengan alat komunikasi radio.

  
  
DHL Express tidak hanya melayani pengiriman dokumen dan paket, namun juga memberikan layanan bernilai tambah untuk pelanggannya. DHL menawarkan kemampuan mengelola layanan pengiriman ekspres, freight melalui laut dan udara, transportasi darat maupun solusi logistik, dipadukan dengan jaringan yang menjangkau seluruh dunia dan pengetahuan yang mendalam akan budaya masing-masing negara. Jaringan internasional DHL merangkum 220 negara dan kawasan didunia. Selain itu, 160.000 karyawan didedikasikan untuk menyediakan layanan terbaik dan cepat yang melampaui harapan pelanggan.
DHL memulai bisnisnya pertama kali di Indonesia sebagai perusahaan kurir. Pada waktu itu aktivitas bisnis terkonsentrasi pada pengiriman dokumen dan surat-surat berharga dari dan ke indonesia saja. Namun dalam perkembangan selanjutnya DHL meluas pada pengiriman barang-barang dan penyedia solusi logistik yang lengkap.
Sejak tahun 1997, DHL telah menginvestasikan dana senilai US$ 18 juta dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia. Infrastruktur yang dibangun berupa gateway, kantor cabang dan service center, dan pengadaan armada darat. Pengembangan lain seperti SDM melalui pelatihan juga investasi yang tidak kalah pentingnya. DHL melakukan pengiriman dari dan ke indonesia dengan frekuensi 5 kali seminggu. Penerbangan dari jakarta dilakukan pada tengah malam dan jam 03.00 pagi waktu setempat sudah sampai di bandara Singapura.
Produk layanan yang ditawarkan oleh DHL Express secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:
  1. Jasa layanan untuk domestik
Produk layanan untuk domestik dikenal dengan istilah DOM. Khusus untuk produk ini tidak ada pembagian kategori antara dokumen dan barang, sehingga tarif pengiriman yang dikenakan berjumlah sama.
  1. Jasa layanan untuk pengiriman internasional
Produk layanan untuk jasa pengiriman internasional terbagi menjadi dua yaitu: layanan jasa untuk pengiriman dokumen dan barang atau sampel.



APLIKASI KONSEP SEGMENTASI, TARGETING, POSISIONING DALAM PERUSAHAAN PENGIRIMAN DHL EXPRESS

Segmentasi
Secara umum perusahaan pengguna jasa DHl ini merupakan perusahaan besar, hal
ini dikarenakan tarif DHL cenderung mahal dan menggunakan kurs Dollar sehingga hanya perusahaan besar saja yang sering menggunakan jasa DHL. Produk yang dikirimkan oleh perusahaan rata-rata berukuran sedang yaitu antara (0,5 – 2,5) kg dan (2,5 – 10) kg sedangkan untuk produk-produk yang berukuran diatas 50 kg perusahaan menggunakan armada pribadi yang mereka milki.. Perusahaan pengguna jasa DHL merupakan perusahaan yang memilki frekuensi pengiriman lebih besar deari 4 kali. Namun ada perusahaan yang memilki aktivitas pengiriman yang rutin dan ada yang tidak. Pesaing terdekat DHL Express adalah Fedex, UPS, dan TNT.
Ada empat segmen yang disasar oleh DHL Express :
a.            Segmen 1 (Pabrik dengan kriteria kualitas)
Segmen 1 terdiri dari pelanggan yang sebagian besar lebih mengutamakan hampir keseluruhan atribut kecuali kemungkinan untuk menjalin hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan, brand image, dampak negosiasi pengirim pada aktivitas pengiriman lain. Segmen ini juga termasuk perusahaan yang memiliki aktivitas pengiriman yang rutin dimana produk yang biasa mereka kirimkan ialah berupa barang.
b.            Segmen 2 (Jasa dengan kriteria kualitas)
Segmen 2 terdiri dari pelanggan yang sebagian besar lebih mengutamakan tarif, high tracking dan tracing, kecepatan pengurusan perizinan impor dan ekspor, ketelitian invoicing dan penagihan, ketepatan waktu pengiriman, penanganan terhadap klaim, jaminan terhadap kualitas produk yang dikirimkan, dampak dari negosiasi pengirim pada aktivitas pengiriman lain, kemungkinan untuk menjalin hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan, kemampuan untuk menyediakan jasa yang tidak merusakkan barang, brand image, jangkauan tempat tujuan, keamanan produk, dan pertanggungjawaban perusahaan jasa pengirim manakala terjadi kerusakan ataupun kehilangan. Segmen 2 sebagian besar merupakan perusahaan jasa. Segmen ini juga termasuk perusahaan yang memiliki aktivitas pengiriman yang rutin dimana produk yang biasa mereka kirimkan ialah berupa barang dan dokumen.
c.            Segmen 3 ( Tekstil dan garmen dengan kriteria Tarif)
Segmen 3 terdiri dari pelanggan yang sebagian besar lebih mengutamakan tarif pengiriman, ketepatan waktu pengiriman, kecepatan pengurusan perizinan impor dan ekspor, ketelitian invoicing dan penagihan, layanan pickup yang tepat waktu, layanan pengantaran, layanan door to door, penanganan terhadap klaim, armada yang dimilki perusahaan, brand image, jangkauan tempat tujuan, keamanan produk, pertanggungjawaban perusahaan jasa pengirim atas kehilangan maupun kerusakan. Segmen ini juga memilki ciri- ciri tidak menganggap penting high tracking dan tracing, kecepatan waktu transit, kemampuan pemeriksaan untuk pengiriman internasional, jaminan terhadap kualitas produk yang dikirimkan, dampak dari negosiasi pengirim pada aktivitas pengiriman lain, kemungkinan untuk menjalin hubungan jangka panjang, kemampuan untuk menyediakan jasa maupun layanan yang tidak merusakkan barang selagi dalam pemindahan. Segmen ini juga termasuk perusahaan yang memiliki aktivitas pengiriman yang rutin dimana produk yang biasa mereka kirimkan ialah berupa barang.
d.            Segmen 4 (Bank dengan kriteria pelayanan)
Segmen 4 terdiri dari pelanggan yang sebagian besar lebih mengutamakan kemungkinan untuk menjalin hubungan jangka panjang, kemampuan untuk menyediakan jasa maupun layanan yang tidak merusakkan barang, keamanan produk dan pertanggungjawaban perusahaan jasa pengirim manakala terjadi kerusakan atau kehilangan, layanan pickup dan layanan pengantaran.  Segmen 4 sebagian besar merupakan perusahaan jasa. Tujuan pengiriman produk yang dominan yaitu pada Rest of World. hal ini dikarenakan hampir keseluruhan negara didunia merupakan tujuan ekspor mereka. Sehingga tidak ada negara atau wilayah tertentu yang mendominasi. Sebagian besar perusahaan dalam segmen ini merupakan bank.

Penentuan Pasar Sasaran (Targetting)
Penentuan pasar sasaran yang akan dimasuki dilakukan setelah segmentasi pasar ditetapkan, di mana dari segmen-segmen yang dihasilkan tersebut, DHL Express menentukan satu atau beberapa segmen yang akan dijadikan pasar sasaran. Lebih lanjut perlu diketahui, penentuan pasar sasaran bagi DHL Express dari keempat segmen yang ada adalah :

  1. Segmen 1 (Perusahaan dengan kriteria kualitas)
Segmen 1 adalah segmen dominan dimana hampir sebagian besar konsumen mengutamakan hampir keseluruhan atribut. Dengan peningkatan kualitas jasa pengiriman yang semakin baik tentunya konsumen pada segmen ini akan dapat dipuaskan karena hampir keseluruhan atribut yang dianggap penting oleh konsumen sudah menjadi layanan DHL. Dari segi harga, tarif DHL memang cenderung relatif lebih mahal, namun faktor kiteria yang paling dominan pada segmen ini ialah kualitas bukan tarif, sehingga segmen satu ini dapat dijadikan sebagai target pasar.
  1. Segmen 4 (Bank dengan kriteria pelayanan)
Segmen 4 adalah segmen yang lebih mengutamakan kemampuan untuk menyediakan jasa maupun layanan yang tidak merusakkan barang selagi/sedang di dalam pemindahan, keamanan produk, pertanggungjawaban perusahaan jasa pengirim atas kehilangan maupun kerusakan, layanan pickup yang tepat waktu, layanan pengantaran yang tepat waktu, kemungkinan untuk menjalin hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. 

Penentuan Posisi (Posisioning)
Setelah memilih pasar sasaran kemudian dilakukan proses penentuan posisi DHL. Penentuan posisi adalah tindakan yang dilakukan untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan berhasil memperoleh posisi atau tepat terbedakan di benak konsumen. Penentuan posisi bukan strategi produk tetapi strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan DHL di dalam benak mereka, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dalam mengidentifikasikan dirinya dengan DHL.
Lebih mudah bila DHL diposisikan berdasarkan keunggulan atau keunikannya agar berbeda dengan perusahaan jasa pengiriman lainnya.



Dari peta posisi diketahui bahwa DHL mempunyai keunggulan di hampir keseluruhan variabel kecuali variabel harga dan pelayanan. Pesaing DHL yang terdekat untuk hampir setiap variabel adalah FEDEX dan TNT. Dari segi tarif, TNT lebih unggul karena mampu memberikan tarif yang relatif lebih rendah dengan kualitas pelayanan yang juga hampir sebaik DHL. Persaingan antar perusahaan jasa pengiriman harus terus diamati oleh DHL, karena jika keunggulan berupa keandalan, urgensi dan pengangkutan telah berhasil disamai oleh pesaing yaitu TNT dan FEDEX bukan tidak mungkin pelanggan yang dimiliki akan berpindah ke kompetitor.
Rumusan posisioning DHL Express :
DHL is uniquely positioned to provide comprehensive and seamless worldwide express and logistics solutions that cover every link in the logistics supply chain.


KESIMPULAN
Secara urgensi, keamanan dan bukti pengiriman, dan harga DHL harus bersaing dengan competitor lainnya, seperti Fedex, UPS, dan TNT. Oleh karenanya, DHL harus semakin meningkatkan kualitas jasa pengirimannya sebagai perusahaan jasa pengiriman dengan layanan paling lengkap, keamanan paling terbaik, dan juga bukti pengiriman terakurat.
DHL juga harus terus memantau aktivitas pesaing, karena jika pesaing, berhasil memberikan kualitas jasa pengiriman sebagus DHl, maka posisi DHL akan sedikit terancam. Sebab dari segi harga, DHL cenderung memilki harga yang relatif lebih mahal dari kompetitornya.

REFERENSI
Umar, Husein. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta : Jakarta Business Research Center, 2000.

Kotler Philip, Susanto A.B. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat, 2000.

Kassali Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi Targeting Positioning. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa – Menuju Pelayanan Prima, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2008.




Makalah ini cuma versi sampel aja
Untuk versi lengkap atau makalah judul lain
Silakan Order Langsung ke:
Diana - o85868o39oo9
Dijamin Beress!!
Ditunggu Ordernya Yaaa
Thanks






MAKALAH KEPEMIMPINAN DALAM KINERJA ORGANISASI DI MARTHA TILAAR GROUP

 
LATAR BELAKANG
Martha Tilaar Group merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia. Terbukti dengan kemampuannya untuk tetap eksis selama 41 tahun memenuhi permintaan wanita Indonesia akan kebutuhan produk kecantikan yang inovatif dan bebas dari bahan kimia. Martha Tilaar Group yang dahulunya hanya salon kecantikan biasa sekarang sudah menjadi perusahaan nasional terkenal dengan rata-rata omset pertahun mencapai Rp. 600 miliar.
Kesuksesan bisnis Marta Tilaar Grup ini tidak lepas peran pemimpin yang memainkan peran kritis dalam membantu organisasi mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, pemimpin juga merupakan ujung tombak dari organisasi yang pada gilirannya memiliki otoritas paling tinggi untuk mengambil keputusan dalam organisasi.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana faktor peran kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja organisasi di Martha Tilaar Group?

PEMBAHASAN

Kualitas Kepemimpinan Marta Tilaar
Wanita sebagai pemimpin formal pada mulanya banyak yang meragukan mengingat penampilan yang berbeda dari pemimpin laki – laki, tetapi keraguan ini dapat diatasi dengan keterampilan dan prestasi yang dicapai. Di dalam kepemimpinan baik dilakukan oleh wanita maupun laki – laki memiliki tujuan yang sama hanya saja yang berbeda dilihat dari segi fisik semat a- mata, sebagaimana dikemukakan oleh Kimbal Young (dalam Kartono, 1983 : 40) bahwa

Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu ; berdasarkan akseptasi penerimaan oleh kelompoknnya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.

Untuk dapat menjadi seorang pemimpin bagi wanita, tidaklah mudah terutama sekali adalah kemampuan yang ada dalam dirinya yang ditunjang oleh latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang yang akan dipegangnya, sehingga untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil terdapat beberapa nilai dasar dalam kepemimpinan, menurut Tilaar (dalam Tan, 1991 : 71 – 72) sebagai berikut :
  • Intelegensi yang relative lebih tinggi daripada yang dipimpin
  • Berpikir positif
  • Kedewasaan social dan cakupan jangkauan yang luas
  • Menjadi panutan yang baik
  • Menjadi pendengar yang baik
  • Keterbukaan dalam berkomunikasi
  • Tidak mudah menyerah.
Strategi Kepemimpinan Martha Tilaar
Strategi kepemimpinan Martha Tilaar yang selalu diterapkan dan diajarkan kepada karyawannya adalah pendekatan emotional trend, di mana dirinya membuat traditional colours menjadi world colours dan fashionable colours. Berdasarkan pendekatan tersebut Martha Tilaar Group berhasil meraih penjualan besar bahkan bisnisnya pernah tumbuh hingga 400%.

Martha Tilaar mempunyai gaya kepemimpinan yang cukup unik, di mana dirinya suka mengumpulkan orang-orang yang lebih pintar untuk berkarya, melalui prinsip My leadership concern is trust, and give oportunity, motivation. Ia memang sadar bahwa dengan mengumpulkan orang-orang terbaik di bidangnya maka akan diperoleh hasil terbaik pula.

Martha Tilaar memiliki gaya kepemimpinan inovatif. Seseorang yang memiliki kepemimpinan inovatif hampir tidak cepat puas dengan kinerja yang dicapai perusahaan. Dia ingin selalu terus belajar dan mencari temuan-temuan baru yang unik. Gagasan-gagasan baru hampir tak pernah berhenti. Hal ini karena rasa ingin tahu begitu besarnya. Kemampuan berimajinasi sangat dominan dalam menciptakan sesuatu yang baru. Pemimpin model seperti ini menyadari tidak mungkin proses penemuan inovasi baru bisa dilakukan sendiri. Karena itu dia selalu mendorong para karyawannya untuk berpikir dan mengembangkan gagasan-gagasan baru yang inovatif. Tidak jarang lalu dibentuk tim inovasi yang anggota-anggotanya terdiri dari karyawan berlatar belakang sesuai dengan kompetensinya.Untuk itu dia membuat suatu road map penelitian yang jelas apa yang ingin dicapai berikut langkah-langkah strategis dan target waktunya.

Sifat Kepemimpinan Martha Tilaar
Martha Tilaar sebagai pendiri MARTA TILAAR GRUP selalu menekankan beberapa hal yang dilakukannya agar memperoleh kesuksesan seperti sekarang. Yang pertama kali harus dimiliki adalah jiwa “DJITU”. Djitu disini adalah jujur, inovasi tekun dan ulet. Sikap ini yang terus ada dalam diri Martha sehingga membawa kesuksesannya sampai dengan sekarang. Mental DJITU ini yang harus dimiliki oleh semua entrepreneurship agar dapat mencapai kesuksesan ditengah dunia yang semakin banyak tantangan. Sebelum memulai usaha juga harus meneliti lingkungan yang ada yaitu dengan melakukan riset pasar agar yang diperbuat oleh perusahaan dapat menarik pasar.

Konsisten adalah kata yang selalu melekat dalam MARTA TILAAR GRUP. Kata ini diterapkan dalam semua bidang baik konsistensi terhadap produknya, konsistensi terhadap semua unsur manusia dan lingkungan yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung kepada MARTA TILAAR GRUP.

KESIMPULAN DAN SARAN
Organisasi yang baik menitikberatkan pada sumber daya manusia untuk menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya saat menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi. Peran kepemimpinan berbeda-beda karena tergantung spesifikasinya.

Peranan Martha Tilaar dalam bisnisnya adalah beliau mampu menjadi ibu bagi para karyawannya. Hal ini terlihat dalam mendorong karyawan agar kreatifyang dilengkapi dengan kebijakan-kebijakan dalam pemberian penghargaan. Karyawan yang punya gagasan bagus, diberikan penghargaan misalnya berupa kesempatan beasiswa untuk menempuh pendidikan formal. Selain itu Martha Tilaar memberi kesempatan kepada karyawan untuk melakukan percobaan-percobaan dalam merancang suatu inovasi secara bersinambung. Kalau pun ditemui kegagalan, Martha Tilaar hanya mengganggapnya sebagai suatu proses belajar menuju keberhasilan. Intinya beliau menganggap tak ada gagasan yang buruk. Bahkan dengan cara ini baik beliau maupun para karyawannya memperoleh wawasan dan perspektif baru. Pada gilirannya akan diperoleh suatu terobosan-terobosan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Chalagalla, Goutam N and Tasadaduq A Shervani (1996), “Learning and Leadership of Salespeople: The Role of Supervisors, Journal of Marketing Research, Vol XXXV, May, 267-274

House, R. J & Shamir, B, 1993, “Toward an Integration of Transformational, Charismatic and Visionary Theories of Leadership, Leadership Perspectives and Research Directions: p.81-107. New York: Academic Press

Stephen P. Robbin. (1994) “Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi” Arcan: Jakarta

Yeung, Arthur; Patricia Woolcock and John Sullivan, 1998, “Identifying and Developing HR Competencies For The Future,” Human Resource Planning

Yukl, G. A, 1998, Leadership in Organizationals, 4 Ed. Prince Hall, Upper Saddle River, NJ

Makalah ini cuma versi sampel aja....
Untuk versi lengkap atau 
pembuatan makalah judul lain
Silakan Request Aja Langsung
 
Diana - o85868o39oo9
 
Dijamin Beress & Ga ribet
Thanks..

PAPER - CULTURAL ENVIRONMENT OF KFC IN INDONESIA



Pendahuluan
Adanya pertukaran unsur-unsur budaya karena globalisasi mengakibatkan dampak-dampak yang besar bagi masyarakat. Hal ini merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat menyikapi secara bijaksana. Globalisasi merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi dan komunikasi sehingga memperlancar interaksi antar warga dunia.
Meniru Kebudayaan Modern itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC).

Akibat Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern.

Western Culture di KFC Indonesia
Fenomena yang berkembang dalam masyarakat dunia ketiga termasuk Indonesia yaitu adanya kecenderungan terjadinya perubahan gaya hidup (life style), akibat dari ekspansi industri pangan yang dimanifestasikan kedalam bentuk restoran siap saji. Generasi muda lebih suka makan dan menghabiskan waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan makanan-makanan ala barat atau restoran siap saji, termasuk KFC. Dampak fast-food sampai pada tataran luas yang begitu mendalam pada berbagai posisi bahkan sudah menyampai pada pola hidup dunia, terus meluas pada berbagai tingkat akselerasi .
Ada rasa yang beda ketika mereka memasuki dan makan ditempat-tempat yang identik dengan pangan elit. Tidak hanya rasa tetapi mereka membeli pola dan gaya hidup, agar mereka menjadi orang modern, tetapi juga ada penciptaan norma baru di masyarakat seolah-olah orang akan menjadi udik dan ketinggalan zaman bila belum pernah menyantap pizza, hamburger, dan termasuk KFC. Produk itu dianggap pangan elit oleh sebagian besar masyarakat .
Hal ini diikuti oleh penyebaran atau kampanye budaya konsumtif yang dikemas dalam gaya hidup internasional dan dianggap sebagai simbol modernitas. Perubahan gaya hidup merupakan salah satu akibat dari hegemoni bisnis fast-food terutama McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, dan lain sebagainya. Kondisi ini bersentuhan langsung pada pola konsumsi masyarakat sebagai bagian dari gaya hidup, munculnya perilaku konsumtif dan konsumerisme adalah bagian yang tak terpisahkan dari efek ekspansi bisnis fast-food di negara berkembang termasuk Indonesia.

Penyesuaian Budaya Barat dan Indonesia pada KFC Indonesia
-            Penyesuaian Menu
Di Amerika, kebiasaan untuk memakan fast food hanya hamburger dan kentang goreng saja tanpa nasi, ayam, dan sambal. Seperti yang bisa dilihat bahwa di Indonesia ini mayoritas orang – orang golongan menengah yang kurang begitu tertairk dengan kentang dan ayam. KFC melihat ini sebagai peluang dan akhirnya mereka mengadaptasi budaya Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi serta dengan lauk ayam serta disajikan dengan sambal tomat dan cabai.  Selain itu, ada beberapa menu penyesuaian lagi, seperti perkedel, yang merupakan makanan khas orang Indonesia (tentunya perkedel tidak dijumpai di KFC di luar Indonesia) dan ayam goreng spicy dengan rasa yang lebih pedas, mengingat orang Indonesia lebih menyukai makanan yang pedas.

Penutup
KFC merupakan contoh bisnis global yang sudah diterima oleh hampir seluruh negara. Namun, KFC masih perlu memperhatikan perbedaan lokal seperti pendapatan, harga relatif, jaringan distribusi, sejarah, agama, bahasa, kebiasaan, maupun selera. Penyesuaian terhadap kondisi pasar lokal dilakukan KFC dalam lini produknya sehingga beberapa menu juga disesuaikan dengan cita rasa lokal sehingga dapat diterima secara produk maupun budaya.

Daftar pustaka
Suseno, Franz Magnis. 1992. ”Filsafat Kebudayaan Politik”. Penerbit Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

“Feneomena konsep kebudayaan” diakses melalui google.com pada tanggal 10 Juni 2011 pukul 23.06

 Paper ini cuma versi sampel
Untuk versi lengkap atau
Mau bikin Paper mengenai
General Business Environment lainnya
tinggal request aja....
Diana - o85868o39oo9
Pokok'e Beresss..
Ditunggu Ordernya yaaa?