Manajemen Sekuriti Tugas Individu 1

 

Manajemen Sekuriti Tugas Individu 1



1.      Jelaskan faktor pencegahan (prevention) menurut Freeman (1992) dan berikan contoh kekiniannya berdasarkan pengalaman masing-masing.

Untuk memahami konsep dari pencegahan kejahatan, tidak boleh terjebak pada makna kejahatannya, melainkan pada kata pencegahan. Freeman (1992) mencoba mengupas konsep dari pencegahan (prevention) dengan memecah katanya menjadi dua bagian, yaitu prediksi (prediction) dan intervensi (intervention). Hal ini dapat dikatakan bahwa untuk mencegah terjadinya sesuatu tindak kejahatan, yang pertama sekali harus dilakukan adalah memprediksi kemungkinan dari tempat dan waktu terjadinya, dan kemudian menerapkan intervensi yang tepat pada titik perkiraannya (Wahyurudhanto, 2018). Dalam Pasaribu et al. (2020), Freeman (1992) mendefinisikan pencegahan kejahatan sebagai kegiatan yang terdiri dari prediksi dan intervensi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan. Menurut Freeman, untuk mencegah terjadinya kejahatan, hal pertama yang harus dilakukan ialah memprediksi dimana peristiwa tersebut mungkin terjadi. Kemudian langkah keduanya ialah dengan menerapkan intervensi yang sesuai pada titik perkiraan tersebut (Pasaribu, Mulyadi, & Wulan, 2020).

..........

2.      Jelaskan konsep/teori pencegahan kejahatan berbasis model kesehatan masyarakat dan berikan contohnya.

Terdapat berbagai cara untuk mengkategorikan upaya pencegahan kejahatan, salah satunya adalah dengan mengadopsi pendekatan kesehatan masyarakat. Model kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan kesehatan yang buruk. Hasil kesehatan yang positif telah dikaitkan dengan penerapan strategi untuk mendorong gaya hidup sehat, dibandingkan menunggu penyakit dan pemberian pengobatan selanjutnya. Logika ini telah diterapkan pada pengaturan kebijakan sosial lainnya. Potensi manfaat ekonomi dari menginvestasikan dana sejak dini untuk menghemat biaya di kemudian hari, sangat menarik bagi para pembuat kebijakan, termasuk di bidang pencegahan kejahatan (United Nations Office on Drugs and Crime, n.d.).

..........


3.      Jelaskan konsep/teori pencegahan kejahatan berbasis teoritis-praktis dan berikan contohnya.

Salah satu konsep dalam pencegahan kejahatan berbasis teoritis-praktis, terdapat model Pencegahan Kejahatan Melalui Desain Lingkungan (Crime Prevention Through Environmental Design/CPTED), yang berupaya menciptakan lingkungan yang aman bagi publik. CPTED menggunakan kerangka desain lingkungan untuk membantu desainer dalam pengembangan pedoman, proses, dan desain itu sendiri untuk mencegah kejahatan dan pengalaman takut akan kejahatan (proses psikologis dari risiko yang disampaikan dalam momen hidup). Namun, menghubungkan CPTED dengan pengalaman takut akan kejahatan (fear-of-crime experiences) menghadirkan keterbatasan teoritis-praktis. Teori CPTED menggunakan perspektif desain lingkungan yang terlalu disederhanakan dengan konseptualisasi yang kabur dan prediksi yang kuat untuk memahami pengalaman subjektif ketakutan akan kejahatan yang muncul sebagai respons terhadap kejahatan atau komponen lingkungan yang mengancam (fitur desain). Praktik CPTED menggunakan pemilihan metodologi, metode, komponen lingkungan, dan metrik yang bersifat membatasi, pilih-pilih, dan tidak dapat dibenarkan untuk menilai ketakutan terhadap kejahatan, khususnya di lingkungan publik (GarcĂ­a, 2022).

..........

4.      Jelaskan konsep/teori pencegahan kejahatan pada sektor industri dan berikan contohnya.

Dengan tingginya tingkat pertumbuhan pembangunan industri yang terjadi di sejumlah kawasan di Indonesia juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang baik, dan salah satu unsur yang paling penting adalah dengan adanya sistem keamanan dan manajemen keamanan yang baik. Kehadiran sistem keamanan dan manajemen keamanan yang baik ini akan mendukung keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi dan terhindar dari kerugian baik dalam kegiatan operasional maupun dalam sarana dan prasarana yang digunakan. Pentingnya manajemen sistem keamanan dalam perusahaan dapat membantu perusahaan dalam membangun dan mengoperasionalkan baik dalam pelaksanaan kegiatan rutin manajemen perusahaan serta upaya peningkatan keamanan dengan membuat dan merencanakan strategi penanganan yang cepat, tepat dan efektif yang dapat membantu perusahaan mencegah terjadinya berbagai bentuk gangguan keamanan yang nantinya akan menghambat proses produksi dan managerial operasional dalam industri tersebut (Cahyono, 2011).

..........

5.      Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan model manajemen keamanan adaptif! Jelaskan pula hubungan antara masing-masing komponennya!

Keamanan adaptif adalah model keamanan di mana pemantauan terhadap ancaman terus dilakukan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan dan perkembangan risiko keamanan siber seiring berjalannya waktu. Metode keamanan tradisional di masa lalu mencakup perangkat lunak antivirus, sistem pertahanan intrusi (intrusion defense systems/IDS), sistem pencegahan intrusi (intrusion prevention systems/IPS), dan firewall. Pendekatan-pendekatan ini tidak lagi cukup. Praktik dan lingkungan pembangunan tidak lagi statis. Sistem keamanan perlu diintegrasikan dalam penerapan teknologi informasi yang berkelanjutan, serta dalam lingkungan cloud virtual dan hybrid. Dengan menggunakan heuristik (memperoleh pengetahuan dari pengalaman) perangkat lunak keamanan adaptif mempelajari pola dan perilaku, bukan sekadar memeriksa file log, memantau pos pemeriksaan, dan merespons peringatan. Ini adalah pendekatan intelijen intuitif yang bertujuan untuk mengidentifikasi metode dan teknik, seperti yang digunakan oleh penjahat dunia maya, yang digunakan untuk mencegah terjadinya serangan dan berpotensi merespons pelanggaran dalam hitungan milidetik (Brook, 2018).

..........


Ini adalah versi sampel, versi lengkap atau custom order dapat dilakukan dengan menghubungi

Whatsapp:

0882-9980-0026 

(Diana)