Tampilkan postingan dengan label amerika serikat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label amerika serikat. Tampilkan semua postingan

Hubungan Diplomatik Indonesia Dan AS (Amerika Serikat) Pada Masa Pemerintahan Presiden Donald Trump



Hubungan Diplomatik Indonesia Dan AS (Amerika Serikat)
 Pada Masa Pemerintahan Presiden Donald Trump
Pendahulan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai keanekaragaman, baik dari sisi alamnya atau kenanekeragaman hayatinya maupun dari segi kebdyaanya. Sekain itu, Indonesia juga merupakan bagian dari masyarakat dunia, maka tidak heran jika dalam berbagai kegiatan selalu berhubungan dengan Negara-negara anggota lain sebagai bagian dari kehidupan dunia internasional. Salah satunya adalah hubungan yang terjadi antara Indonesia dengan Negara paling berpengaruh di dunia, Amerika Serikat (AS).
           
Hubungan diplomatik tersebut terus berlanjut hingga sekarang, meskipun kepemimpinan diantara kedua Negara ataupun perwakilan masing-masing diplomat terus berganti-ganti akibat adanya batas masa jabatan, hubungan tersebut masih terjalin dengan kuat. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai hubungan Diplomatik Indonesia dan AS (Amerika Serikat) pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan Indonesia sendiri berapa dalam kepemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pembahasan
1.      Hubungan Diplomatik
Hubungan Diplomatik adalah suatu hubungan yang dijalankan antara Negara satu dengan negara lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing Negara. Hubungan yang demikian ini, telah dilakukan sejak dulu. Dalam prosesnya,  untuk dapat menjalankan hubungan diplomatik dengan negara lain perlu adanya pengakuan (recognition) terlebih dahulu terhadap negara tersebut, terutama oleh negara yang akan menerima perwakilan diplomatik suatu negara (Receiving State). Tanpa adanya pengakuan terhadap negara tersebut, maka pembukaan hubungan dan perwakilan diplomatik tidak bisa dilakukan (Suryokusumo, 2013).

2.      Hubungan Diplomatik Indonesia dan AS Secara Keseluruhan
Hubungan diplomatik dua Negara dapat ditunjukkan dalam bentuk hubungan bilateral, yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk saling bekerja sama demi meningkatkan kepentingan antar dua Negara yang terlibat. Indonesia dan AS yang telah saling menjalin hubungan ini sejak lama. Berikut ini merupakan beberapa bentuk hubungan diplomatik yang dilakukan oleh Indonesia-AS dalam berbagai sektor, yaitu:
a.      Kerjasama di Sektor Politik
Pada tahun 2015, hubungan antara Indonesia dan AS memasuki level baru. Selama kunjungan Presiden Joko Widodo ke Washington, D.C. pada bulan Oktober 2015, Indonesia dan AS sepakat untuk memperluas dan meningkatkan kerjasamanya menjadi Kemitraan Strategis.
b.      Kerjasama dalam Sektor Pertahanan dan Keamanan
Sejak AS mencabut embargo militernya terhadap Indonesia pada tahun 2006, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan AS terus meningkat dalam hal jumlah kegiatan, lingkup kerja sama, serta tingkat keterlibatan.
c.       Kerjasama dalam Perdagangan, Investasi dan Sektor Pariwisata
Total perdagangan Indonesia dan AS pada tahun 2014 mencapai nilai US $ 27,7 miliar.
d.      Kerjasama di Sektor Pembangunan
Indonesia telah menerima hibah Millennium Challenge Corporation (MCC) dari Amerika Serikat sejak 2006 dengan jumlah total US $ 55 juta untuk mendanai program imunisasi dan anti-korupsi di dalam negeri.
e.       Kerjasama dalam Pendidikan, Korps Perdamaian, Sains dan Teknologi dan Dialog Lintas Agama
Kerjasama dalam pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat dimulai pada tahun 1952 melalui pemberian Beasiswa Fulbright yang dalam perkembangannya kemudian diselenggarakan oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).
3.      Hubungan Diplomatik Indonesia dan AS, Masa Pemerintahan Donald Trump
Donald Trump, yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha real estate, telah resmi menjabat Presiden AS ke-45 pada 20 Januari 2017. Trump akan memimpin AS untuk 4 tahun bersama dengan Wakil Presiden Mike Pence (Christiastuti, 2017). Berkaitan dengan hal ini, erpilihnya Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan. Satu hal yang menarik untuk dicermati adalah bagaimana hubungan bilateral Indonesia-AS setelah Trump terpilih sebagai presiden.
Hal ini dikarenakan bahwa selama proses kampanye, tidak semua pihak menyambut baik terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, bahkan ada penolakan yang datang dari dalam negeri sendiri. Hal itu karena Trump selama ini dinilai sebagai pribadi yang kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial, seperti mendeportasi imigran, membangun tembok perbatasan antara AS dan Meksiko, mencegah kaum Muslim masuk wilayah AS, dan mengancam bahwa AS akan meninggalkan sekutu-sekutunya (Muhamad, 2016). Maka tidak mengherankan jika dengan penyataan-pernyataa tersebut, seluruh Negara yang memiliki hubunga diplomatik dengan AS menjadi was-was tentang apa yang akan terjadi dengan hubungan yang selama ini mereka jalin dengan AS berpengaruh terhadap kepentingan dalam negeri, tidak terkecuali Indonesia yang merupakan salah satu Negara yang telah menjalin hubungan diplomatik sejak lama dengan AS.

Kesimpulan
            Berdasarkan penjelsan yang telah dilaukan, dapat disimpulkan bahwa, indonesia dan Amerika Serikat telah terikat dapan hubungan diplomatik yang cukup lama, yaitu beberap saat setelah Indonesia merdeka, tepatnya di tahun 1949, atau hamper selama 70 tahun. Hingga saat ini, keduanya masih terus mempertahankan hubungan yang terjalin tersebut, meskipun banyak hambatan yang terjadi. Presiden Donald Trump, sebagai pemimpin kepemerintahan di AS selama hamper dua tahun, dikenal demgam sosok yang keras, dan penyetaan-penyataan kontroversialnya, dimana sebagian dianggap mengancam berbagai aspek kehidupkan warga internasional, termasuk di Indonesia sendiri. Masalah perekonomian dan perdagangan menjadi salah satu hal yang paling dibahas, dalam urusan hubungan diplomatik tersebut, disertai dengan kontraterorisme, dan China, yang merupakan salah satu negra berpengaruh lainnya di dunia. Fokus hubungan diplomatik tersebut bukan tanpa alasan, hal ini kerena Prediden Indonesia Joko Widodo lebih tertarik dengan hasil “konkret,” seperti perdagangan, investasi, dan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri daripada tantangan geopolitik yang terjadi di dunia jika menyangkut kerjasamanya dengan AS, termasuk bagaimana posisi AS mempengaruhi segala urusan yang menyangkut nasib dalam negeri.

Daftar Pustaka
Christiastuti, N. (2017, Januari 20). Donald Trump Dilantik Jadi Presiden AS. Retrieved Agustus 19, 2018, from detikNews: https://news.detik.com/internasional/3401722/donald-trump-dilantik-jadi-presiden-as
Embassy of Indonesia Washington, D. (2017). About. Retrieved Agustus 19, 2018, from Embassy of Indonesia Washington, DC: https://www.embassyofindonesia.org/index.php/bilateral-relations/
Firmansyah, T. (2018, Juli 28). Kebijakan Trump Dinilai Positif untuk Asia Tenggara. Retrieved Agustus 19, 2018, from Teguh Firmansyah: https://www.republika.co.id/berita/internasional/asia/18/07/28/pcjbc1377-kebijakan-trump-dinilai-positif-untuk-asia-tenggara
Indonesia Investments. (2017, April 20). Diplomatic & Trade Relations Indonesia: US VP Pence Met Jokowi. Retrieved Agusrus 19, 2018, from Indonesia Investments: https://www.indonesia-investments.com/id/news/news-columns/diplomatic-trade-relations-indonesia-us-vp-pence-met-jokowi/item7758?
Konvensi Wina 1961, Pasal 2. (n.d.).
Konvensi Wina 1961, Pasal 22 (1). (n.d.).
Laksmana, E. A. (2018, Februari 17). Hubungan Indonesia-Amerika: Mengapa Hanya Mengurusi Hal-hal Kecil? Retrieved Agustus 19, 2018, from Mata-mata Politik: https://www.matamatapolitik.com/hubungan-indonesia-amerika-mengapa-hanya-mengurusi-hal-hal-kecil/
Muhamad, S. V. (2016). Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Setelah Terpilihnya Donald Trump Sebagai Presiden. Majalah Info Singkat: Hubungan internasional, Vol. VIII, No. 22/II/P3DI/November/2016.
Suryokusumo, S. (2013). Hukum Diplomatik dan Konsuler Jilid I. Jakarta: Tatanusa.
US Embassy and Consulates in Indonesia. (2018). History of the U.S. and Indonesia. Retrieved Agustus 19, 2018, from US Embassy and Consulates in Indonesia: https://id.usembassy.gov/our-relationship/policy-history/io/



Mau dibuatkan paper  seperti ini?
Atau tugas-tugas custom lainnya?
Silahkan contact ke WA 085868039009 (Diana)
Happy Order :)

 

Intervensi Militer Amerika Serikat Di Suriah




Intervensi Militer Amerika Serikat Di Suriah
Latar belakang
Konflik yang terjadi dalam sebuah negara merupakan suatu hal yang lazim terjadi di era modern dewasa ini. Berbagai perbedaan antara sebuah kelompok atau lebih, tidak jarang mengalami eskalasi dan harus diselesaikan dengan cara kekerasan seperti perang. Internal Conflict (konflik internal) seperti ini tentu memiliki metode tersendiri dalam penyelesaiannya. Begitu pula dengan konflik-konflik lainnya seperti konflik internasional yang terjadi antara dua Negara atau lebih. Konflik Internal sebuah negara adalah salah satu kasus yang sering terjadi bahkan di era modern seperti saat ini (Putra B. Andika: 2013).
Perang yang terjadi di Suriah, yang pecah pada Januari 2011, telah menelan ribuan nyawa yang tidak berdosa. Dari wakti kewaktu situasi disalah satu Negara di Timur Tengah itu terus berlanur hingga saat ini. Perang yang terjadi tersebut tidak lepas dari sorotan mata publik, bahkan telah menyita banyak perhatian dunia. Hal ini tercermin dari banyaknya pihak yang telibat dalam konflik tersebut, seperti misalnya Negara Iran, Rusia, Amerika serikat, islael, dan PBB.Secara umum, dalam perang tersenut diabagi menjadi dua  kekuatan utama. Rezim yag berkuasa di Suriah, pemimpin Presiden Bashar Al-Assad, yang didukung oleh Iran dan Rusia. Sementara kekuatan oposisi yang inginmenjatuhkan Assad, didukung oleh Amerika Serikat, Israel, serta Negara Islam di Tiur tengah seperti Arab Saudi dan Qatar, serta Negara Islam di Persia seperti Turki (Nikita Pranissa, 2014).
Pada makalah ini yang menjadi fokus utama adalah untuk mengetaui keterlibatan Amerika Serikat di bidang militer dalam konflik Suriah yang telah terjadi sejak tahun 2011 lalu dan apa alasan mereka ikut campur dalam konflk tersebut, setelah sebelumnya hanya terlibat secara pasif saja. Selain itu dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai apa saja dampak yang ditimbulkan karena adanya serangan militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat tersebut.

Teori
1.      Intervensi
Intervensi merupakan salah satu bentuk turut campur dalam urusan Negara lain yang bersifat diktatorial, mempunyai fungsi sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan sengketa internasional. Dikatakan salah satunya karena menurut hukum internasional mengenal beberapa cara penyelesaian persengketaan internasional secara paksa, yaitu: (1) Restorsion (pembalasan setimpal); (2) Reprisal (pembalasan setimpal); (3) Pasific blockade (blokade damai); (4) Intervensi. Sedangkan menurut Cummings & Worlley (2005), intervensi terdapat beberapa jenis, diantaranya, yaitu: (1) Intervensi Stategis; (2) Intervensi Teknostruktural; (3) Humam Resourse Management Intervention; (4) Human Process Intervensi

2.      Konflik Suriah
Konflik di Suriah berawal dari sebuah protes terhadap penangkapan beberapa pelajar di kota kecil Daraa, Maret 2011. Sekitar 15 pelajar berumur antara 9-15 tahun menulis slogan-slogan anti-pemerintah di tembok-tembok kota. Slogan-slogan itu berbunyi “Rakyat menginginkan rezim turun”. Anak-anak ini diperkirakan terinspirasi oleh pergolakan di Tunisia yang menyebabkan Presiden Zainal Abidin bin Ali turun pada 14 Januari 2011, dan pergolakan Mesir yang mengakibatkan jatuhnya Presiden Hosni Mubarok pada 1 Februari 2011. Melihat aksi 15 pelajar itu, polisi Suriah yang dipimpin oleh Jendral Atef Najib, sepupu Presiden Bashir al Assad menangkap dan memanjarakan anak-anak ini (Stephen Starr. 2012: 3). 

3.      Keterlibatan Amerika Serikat
Hubungan resmi antara Amerika Serikat dengan Suriah dimulai pada tahun 1946. Setelah Kemerdekaan Suriah dari Perancis, AS mendirikan Konsulat di Damaskus dengan menunjuk George Wadsworth untuk misi Diplomatik. Hubungan AS dan Suriah sempat memburuk pada April 2003, yakni ketika AS melakukan invasi ke Irak. AS melakukan invasi ke Irak dengan alasan menghancurkan senjata pemusnah massal, memusnahkan organisasi terorisme yang menjadi musuh internasional, juga melakukan demokratisasi di Irak dengan tujuan membebaskan rakyat Irak dari rezim Saddam Husein. Namun Suriah menolak untuk bekerjasama dengan AS dan justru berbalik mendukung Irak (Vicky Fabiansyah, 2015).
Analisis
Metode analisis data dalam jurnal ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dan mengkualifikasikan data-data ilmiahyang saling berkaitan sehingga dapat disusun menjadi kesimpulan yang ilmiah dan objektif. Sedangkan untuk pengumpulan data dari makalah ini menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui studi dokumenter. Studi dokumenter yang dimaksudkan misalnya melalui jurnal, buku, artikel ilmiah, hasil penelian, dan sumber internet. 

Pembahasan
1.      Alasan Amerika Melakukan Intervensi Militer dalam Konflik di Suriah
Kehadiran AS di Suriah bukanlah suatu kebetulan belaka, dimana AS bersimpati terhadap keadaan yang dialami masyarakat Suriah, akan tetapi lebih dari pada itu banyak kepentingan yang sesungguhnya ingin dicapai AS dengan memanfaatkan momentum terjadinya revolusi di Timur Tengah yang juga mengguncang Suriah. Menurut Zulman Bahar (2013), dari sekian banyak kepentingan yang bisa dicapai AS dengan bergolaknya Suriah terdapat dua kepentingan yang sebenarnya menjadi prioritas AS di Suriah yaitu kepentingan politik dan ekonomi.

2.      Dampak Intervensi Militer Amerika Serikat dalam Konflik di Suriah
Keterlibatan Amerika serikat dalam konflik di Suriah telah terjadi sejak konflik tersebut pecah pada tahun awal tahun 2011. Hal ini dilakukan oleh amerika Serikat untuk mencapai keperntingan tertentu seperti misalnya kepentingan politik dan ekonomi. Meskipun demikian, seperti dilansir oleh Kumparan.com (2017), Amerika Serikat menyerang Suriah dengan mengirim rudal sebanyak 60 dengan jenis tomahawk diluncurkan kapal perang AS USS Porter dengan kelas destroyer dari timur Laut Mediterania.  Puluhan rudal tersebut diluncurkan ke pangkalan udara "Syahrat" Suriah, menjadi respon aktif pertama AS dalam konflik berkepanjangan di Suriah. Serangan tersebut merupakan perintah militer Presiden Donald Trump pertama dalam masa kepresidenannya yang baru berjalan tiga bulan. Serangan tersebut dilakukan AS menyusul serangan senjata kimia pada tanggal 5 April sebelumnya, yang diperkirakan dialkukan oleh pemerintah Suriah, hingga membunuh lebih dari 80 orang di Khan Seikhoun.

Kesimpulan
Dari pebahan yang telah dilakukan maka dapat dsimpulkan bahwa alasan mengapa Amerika Serikat terlibat dalam konflik di Suriah merupakan respon aktif dari Amerika Serikat terhadap serangan serangan senjata kimia pada tanggal 5 April sebelumnya, hingga mengakibatkan lebih dari 80 orang di Khan Seikhoun, yang diduga dilakukan oleh pemerintah Suriah dan Rusia. Alasan lain juga sebagai tindakan lanjutan sejak saat Amerika Serikat masih berada dalam masa pemerintahan Presiden Obama, yang juga menolak keberadaan Presiden Al-Assad di Suriah.





Ini hanya sampel saja…
Mau tau versi lengkapnya?
Atau mau order (custom) sesuai request juga bisa


Silahkan WA/ Call ke o85868o39oo9 (Diana)
Ditunggu yaa.. Happy Order J