Review Jurnal - Exploring Relations between Personality Trait & Motivation to Play Online Games



Mengeksplorasi Kaitan Antara Sifat Kepribadian dan Motivasi
 untuk Memainkan Permainan Online
Jowon Park, Ph.D,. Yosep Song, Ph.D., dan Chin-I Teng, Ph.D.

Intisari
Kajian ini adalah eksplorasi kaitan antara sifat kepribadian dan motivasi untuk memainkan permainan online. Kami mengidentifikasi dimensi utama dari motivasi untuk memainkan permainan online, memeriksa bagaimanakah sifat kepribadian memprediksi motivasi, dan menginvestigasi bagaimanakah sifat kepribadian memprediksi perilaku bermain secara online (dengan kata lain, waktu bermain dan pilihan untuk jenis permainan). Analisis factor yang diidentifikasi berupa lima faktor motivasional: hubungan, petualangan, pelarian dari kenyataan, relaksasi, dan perolehan. Analisis regresi mengindikasikan bahwa sifat tidak berdampak bagi waktu bermain dan pilihan jenis permainan.

Pendahuluan
Dalam tahun-tahun terakhir, permainan online telah menjadi salah satu industri yang berkembang pesat. Pada tahun 2006, diprediksikan bahwa pasar permainan online akan mencapai $13 milyar di tahun 2011, tetapi pasarnya saja sudah mencapai $15 milyar di tahun 2009 dan diharapkan untuk meningkat lagi hingga $20 milyar di tahun 2010. Korea merupakan salah satu pasar permainan online utama di dunia; di Korea pasarnya sudah mencapai $1,8 milyar pada tahun 2007 dan diharapkan berkembang hingga $3,2 milyar di tahun 2010. Pasar permainan online di Korea dapat memperlihatkan potret pasar permainan dunia. Di Korea, menonton televisi, pergi ke bioskop, dan bermaian secara online adalah aktivitas senggang utama. Selain itu, 70% pemain permainan video di Korea adalah pemain secara online, melihat fakta-fakta tersebut maka permainan online layak diinvestigasi. 
Karena permainan online telah berkembang menjadi suatu bentuk kemunculan dari media social, kajian sebelumnya telah menginvestigasi motivasi di balik permainan online. Berdasarkan empat tipe dari pemain Multi-User Dungeon, Yee mengidentifikasikan lima faktor  kemungkinan yang mempengaruhi seseorang untuk bermain permainan online: hubungan, pembenaman, rasa duka, pencapaian, dan kepemimpinan.

Artikel ini hanya versi sampel saja.
Untuk dibuatkan review jurnal seperti ini,
silahkan contact o85868o39oo9 (Diana) 
Ditunggu ordernyaa...

Kontroversi Penutupan UKM Bubur Bayi Bebiluck dari Sudut Pandang Etika Utilitarian



Kontroversi Penutupan UKM Bubur Bayi Bebiluck dari Sudut Pandang
Etika Utilitarian
A.   Latar Belakang 
     Etika bisnis kadangkala disebut juga etika manajemen ialah penerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis. Salah satu usaha yang disalahgunakan oleh pemiliknya adalah usaha makanan pendamping ASI Bebiluck yang mana telah ditutup oleh BPOM dikarenakan merugikan masyarakat terutama kaum ibu yang memiliki anak dengan usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Langkah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten menghentikan sementara kegiatan PT Hassana Boga Sejahtera, perusahaan yang memproduksi pangan bayi "Bebiluck" mendapat perlawanan. BPOM menyatakan Bebiluck tidak memiliki izin edar dan produksi. Produk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dengan merek Bebiluck di produksi secara tidak higienis. Produksi yang tidak higienis di kawasan pergudangan itu dilakukan dalam kondisi ruangan yang berair. Selain itu, pengepakan dilakukan berdekatan dengan proses pembuatan.
Dengan adanya permasalahan dan kontroversi penutupan usaha Bebiluck tersebut, penulis berusaha untuk menjelaskan dan mengungkapkan mengenai etika utilitarisme yang digunakan dalam menganalisis kasus dan kontroversi tersebut. 

B.   Teori
Utilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi:
a.    Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban
b.    Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
c.    Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

C.   Kronologi
Sebuah pabrik makanan bayi Bebiluck di Pergudangan Taman Tekhno Blok L2 No 35, Setu, Kota Tangerang Selatan, digerebek tim gabungan dari Kepolisian, Kejaksaan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang, Banten. Pelanggaran yang pertama adalah makanan tersebut belum memiliki izin edar dari BPOM. Dan pelanggaran kedua adalah setelah dilakukan uji lab ternyata dalam makanan ini ada bakteri Ecoli dan bakteri Coliform yang melampaui ambang batas. 

D.   Analisis utilitarian

Artikel ini hanya sampel saja
Untuk versi komplit atau mau dibuatkan sesuai kebutuhan Anda, 
silahkan contact o85868o39009 (Diana) 
Ditunggu ordernya yaa


Analisis Jabatan di Lingkungan Kerja

TUGAS 1 – MANAJEMEN SDM (ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KERJA) 

Tugas Anda adalah membuat simulasi analisis jabatan. Pilihlah salah satu jabatan/pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan publik di lingkungan kerja Anda. Lakukanlah pengumpulan data tentang jabatan/pekerjaan tersebut dengan mengacu kepada hal-hal yang telah dijelaskan pada Kegiatan Belajar 3 Modul 2. Kemudian tuangkanlah data yang telah Anda kumpulkan dalam suatu bentuk makalah.

Pedoman penyusunan pembuatan makalah:

Analisis Jabatan petugas Pelayanan publik di lingkungan kerja Anda.

I.Pendahuluan:

Mencakup pengertian analisis jabatan danlatar belakang permasalahan mengapa perlu diadakan analisis jabatan

II.Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis jabatan

III.Metode yang digunakan (jelaskan mengapa menggunakan metode tersebut)

IV.Deskripsi jabatan (isinya sesuai dengan saran Dessler)

(referensi tentang pekerjaan petugas pelayanan publik di lingkungan kerja Anda dapat dicari sendiri baik di lapangan maupun di website, atau sumber lain).

V.Penutup

Untuk dibantu pembuatan tugas seperti ini, 
silahkan contact ke o85868039oo9 (Diana)
Ditunggu ordernya..

Deployment at Women in Magerial Ranks in Japan & Korea



In light at the deployment at women in the managerial ranks in Japan and Korea, what are some challenges associated with sending women to work in these countries? Be specific.
Jepang dan Korea adalah negara yang menunjukkan sistem employment yang tidak bekerja dengan sangat baik untuk kaum wanita dalam berbagai aspek. Kedua negara tersebut berada di sepertiga bagian dari bawah untuk negara-negara yang disurvey tentang gender gap. Menurut lembaga non-profit World Economiv Forum yang merilis Gender Gap Report pada tahun 2013, Jepang berada di posisi 105 dari 136 negara, sedangkan Korea secara lebih buruk berada di angka 111 turun dari posisi 92 di tahun 2006 (Kinston 2013). Kedua negara tersebut diketahui memiliki gender gap yang begitu besar, marginalisasi dalam angkatan kerja dan tingkat kesuburan yang rendah serta merupakan negara dengan penuaan yang cepat. Di kedua negara, kesenjangan upah gender secara keseluruhan sangat besar. Di Jepang, perkiraan pendapatan wanita hanya 57 persen dari jumlah pria, sementara upah laki-laki meningkat 38 persen lebih tinggi daripada wanita untuk pekerjaan serupa. Ini lebih buruk lagi di Korea, di mana perkiraan penghasilan wanita hanyalah 44 persen laki-laki, sementara upah laki-laki adalah 48 persen lebih tinggi daripada perempuan untuk pekerjaan serupa (Kinston 2013). Berdasarkan fakta tersebut ada sebuah fenomena menarik mengapa kedua negara cenderung tidak ramah terhadap pekerja perempuan soal kesejahteraan.
Figure 1. Economic gender gap is big in Japan, China, and South Korea

Ini hanya sampel saja yaa..
Untuk dibuatkan analisisnya, silahkan contact o85868o39oo9 (Diana)
Ditunggu ordernyaa..

Banyan Tree Hotels & Resort



Kasus  1 Banyan Tree Hotels & Resort

Banyan Tree Hotel and resort telah menjadi pemain terkemuka di resort mewah dan spa di Asia. Sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha, Banyan Tree telah meluncurkan produk baru dan merek yang termasuk resort, spa, tempat tinggal, keanggotaan klub tujuan, gerai ritel dan bahkan toko cinderamata. Sekarang perusahaan bersiap untuk mengembangkan bisnsis mereka secara agresif ke Amerika, Karibia, Eropa dan Timur Tengah sembari menjaga identitas khas Asia dan citra merek yang kuat dari Banyan Tree.

Merek yang identik dengan vila pribadi, spa taman tropis, dan galeri yang mempromosikan kerajinan tradisional, Banyan Tree Hotels dan resort menerima tamu pertamanya pada tahun 1994 di Phuket, Thailand. Sejak saat itu Banyan Tree telah tumbuh menjadi pengembang terkemuka untuk resort premium, hotel dan spa di Asia Pasifik. Meskipun minim iklan, Banyan Tree meraih pemberitaan global dan kesadaran merek (Brand Awareness) yang tinggi melalui humas perusahaan dan program pemasaran global. Banyak perhatian konsumen yang dihasilkan dari nilai-nilai tanggung jawab social dan praktik bisnis peduli lingkungan social dan alam. Dengan berpegang pada pasar resort mewah menengah, perusahaan memperkenalkan merek baru dan kontemporer—Angsana— pada tahun 2000 untuk mendapatkan basis pelanggan yang lebih luas. Akibat perkembangan pasar resort yang semakin ramai dengan penawaran kompetitif yang sama, yang terpikat oleh keberhasilan Banyan Tree, perusahaan harus memikirkan perluasan usaha dan menjaga identitas perusahaan yang unik. Resort Banyan Tree dan Angsana melakukan perluasan secara geografis di luar Asia dan juga ke pasar hotel di kota besar dunia. Dari sekitar 34 hotel dan resort yang dijadwalkan untuk dibuka dalam tiga tahun ke depan, Banyan Tree menghadapi tantangan untuk menerjemahkan dan mempertahankan keberhasilan merek keramahan Asia ke berbagai segmen pasar dalam skala global.

Latar belakang perusahaan
Pada tahun 2009, Banyan Tree Hotel dan Resort (BTHR) mengelola dan/atau memiliki 25 resort dan hotel, 68 spa, 65 galeri, dan dua lapangan golf di 55 lokasi di 23 negara. Sehak berdiri pada tahun 1994, merek utama perusahaan untuk wisata internasional, perhotelan, desain, dan penghargaan pemasaran, beberapa diantaranya termasuk “best Resort Hotel in Asia PAsifik” (Phuket) Selma empat tahun berturut-turut dari Business Traveller sejak tahun 2002, “Seychelles’Best Resort” dan “Seychelles’ Best Spa” dari World Travel Awards (2003), “Best Hotel for Rooms” (Bangkok) dari UK Conde Nast Traveller (2006). “ best Hotel (Luxury)” (Lijiang) dari Hospitality Design Awards (2007), dan “PATA Gold Award-Ecotourism Project Category” (Bintan) dari Pasifik Asia Travel Association Gold Awards (2008).
BTHR didirikan oleh Hi Kwon Ping, penggemar wisata dan mantan wartawan, dan istrinya Claire Chang, pendukung isu tanggung jawab sosial perusahaan. Sebelum memasuki bsnis hotel dan resort, Ho menghabiskan sekitar 15 tahun mengelola bisnis keluarga, yang mengelola berbagai macam hal, seperti komoditas, produk makanan, elektronik, dan pengembangan property, yang bersaing terutama pada biaya, dan tidak dominan dalam Negara atau industri tertentu, sementara Chang terlibat aktif dalam sosiologi dan isu-isu social. Penutupan pabrik di Thailand satu tahun setelah pembuakaan—karena kalah bersaing dengan produsen berbiaya rendah lainya di Indonesia— adalah pertaruhan terakhir untuk Ho, yang kemudian menyadari bahwa strategi biaya rendah tidak hanya sukit untuk diikuti, tetapi juga tidak akan membawanya kemana-mana. Bertekad untuk merancang sesuatu yang akan memungkinkan perusahaan untuk menjadi price maker, alih-alih price taker, Ho memutuskan bahwa membangun merek yang kuat adalah satu-satnya cara baginya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Ini hanya versi sampel saja yaa..
Untuk versi komplit atau dibuatkan analisis kasusnya,
silahkan contact 085868o39oo9 (Diana)
Ditunggu ordernyaa..