Inovasi Nilai : Logika Strategik dari
Pertumbuhan yang Tinggi
Kim,
W.c & Mauborgne, R (1997)
Setelah satu dekade terjadinya downsizing (perampingan)
dan terjadinya persaingan yang semakin ketat, pertumbuhan yang menguntungkan
adalah tantangan yang sangat besar yang dihadapi banyak perusahaan. Mengapa hanya
sedikit beberapa perusahaan mencapai pertumbuhan yang tinggi dalam penerimaan
dan keuntungannya? Dalam studi lima tahun pada perusahaan dengan pertumbuhan
tinggi dan pesaing mereka yang kurang berhasil, penulis menemukan bahwa
jawabannya adalah strategi pendekatan yang mendasarinya. Perusahaan yang kurang
berhasil menggunakan pendekatan konvensional : pemikiran strategik mereka
didominasi oleh gagasan – gagasan tetap berada dalam persaingan. Sebaliknya,
perusahaan dengan pertumbuhan tinggi hanya memberikan sedikit perhatian untuk
menyamai rival mereka. Malahan, mereka berpikir untuk membuat persaingan mereka
tidak relevan melalui logika strategik yang kita sebut dengan inovasi nilai (value innovation).
Logika Konvensional versus Inovasi Nilai
Logika strategik dan
konvensional dan logika inovasi nilai berbeda pada lima dimensi dasar strategi.
Perbedaan tersebut menentukan manakah pertanyaan yang harus diajukan manajer,
apa peluang yang mereka lihat dan mereka kejar, dan bagaimana mereka memahami
resiko.
- Asumsi Industri à Banyak perusahaan mengikuti kondisi industri dan menentukan strategi berdasarkan hal tersebut. Tetapi inovator nilai tidak. Mereka tidak memperhatikan bagaimana industri yang ada, tetapi inovator nilai mencari gagasan yang dapat menciptakan nilai yang baru.
- Fokus Strategik à Banyak perusahaan membiarkan pesaingnya menentukan parameter pemikiran strategik mereka. Mereka mambandingkan kekuatan dan kelemahan dengan pesaing mereka dan memfokuskan pada pembentukan keunggulan.
- Pelanggan à Banyak perusahaan meraih pertumbuhan melalui mempertahankan dan memperluas basis pangsa pasar mereka. Hal ini biasanya mengarahkan pada segmentasi dan penawaran kustomisasi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Aset dan Kapabilitas à Banyak perusahaan memandang peluang bisnis melalui lensa asset dan kapabilitas mereka yang ada.
- Penawaran Produk dan Jasa àPersaingan konvensional ada dalam batasan yang terbentuk dengan jelas yang ditentukan oleh produk dan jasa yang ditawarkan oleh industri secara tradisional.
Creating New Value Curve
Untuk menciptakan kurva nilai baru, perlu menjawab
pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut
:
- Faktor – faktor manakah dari industri yang harus dihilangkan?
- Faktor- faktor manakah dari industri yang harus dikurangi di bawah standar industri?
- Faktor – faktor manakah yang harus ditingkatkan di atas standar industri?
- Faktor- faktor manakah yang harus diciptakan yang tidak pernah ditawarkan oleh industri?
Jebakan untuk Bersaing, Keharusan untuk Mengulang
Apa yang terjadi ketika
sebuah perusahaan telah menciptakan kurva nilai yang baru? Cepat atau lambat,
pesaing akan berusaha untuk menirunya. Dalam banyak industri, inovator nilai
tidak menghadapi tantangan selama bertahun – tahun, tetapi, pesaing nampak
lebih cepat. Terkadang, bagaimanapun, inovator nilai akan menemukan pertumbuhan
dan keuntungannya. Seringkali, dalam usaha untuk mempertahankan basis
pelanggannya, perusahaan meluncurkan serangan. Tetapi peniru seringkali
bertahan dan inovator nilai dapat berakhir pada perlommbaan untuk memenangkan
persaingan. Dengan obsesi pada pangsa
pasar, perusahaan dapat jatuh dalam jebakan logika strategik konvensional.
Apabila perusahaan tidak menemukan cara melepaskan diri dari jebakan, bentuk
dasari dari kurva nilai akan mulai melihat pada pesaingnya.
Tiga Pilar Utama
Perusahaan yang
dipelajari dalam paper ini adalah perusahaan yang paling berhasil dalam
mengulan inovasi nilai dan mendatangkan
keuntungan dari ketiga platform dimana inovasi nilai dilakukan : produk, jasa,
dan penyampaian. Makna yang tepat dari tiga platform bervariasi lintas industri
dan perusahaan, tetapi, secara umum, platform jasa adalah dukungan seperti
pemeliharaan, layanan konsumen, jaminan, dan pelatihan untuk distributor dan
retailer; dan platform penyampaian termasuk logistik dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan produk kepada konsumen.
Seringkali, manajer
berusaha untuk menciptakan inovasi nilai yang berfokus pada platform produk dan
mengabaikan dua lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, pendekatan tersebut
tidak menghasilkan banyak pelyang untuk inovasi nilai yang berulang.
Mengendalikan Perusahaan Menuju Pertumbuhan yang Tinggi
Salah satu dari
penemuan yang paling berharga dalam penelitian ini adalah walaupun ada dampak
dari logika strategi perusahaan, logika tersebut seringkali tidak
terartikulasi. Dan karena logika tersebut tidak dinyatakan dan tidak diperiksa,
perusahaan tidak cukup menerapkan logika strategi yang konsisten lintas
bisnisnya.
Bagaimana senior
eksekutif mempromosikan inovasi nilainya? Pertama, mereka harus mengidentifikasi
dan mengartikulasikan logika strategik perusahaan yang mendasari. Kemudian
mereka harus mengharapinya. Mereka harus berhenti dan memikirkan tentang asumsi
industri, fokus strategi perusahaan, dan pendekatan – pada lkonsumen, aset dan
kapabilitas, dan penawaran produk dan jasa.
Critical Review ini versi sampel aja
Untuk versi lengkap atau
mau bikin review judul lain,
sekalian cari jurnalnya.
sekalian cari jurnalnya.
Request aja
Diana - o85868o39oo9
Ditunggu Ordernya Yaa
Thanks
Diana - o85868o39oo9
Ditunggu Ordernya Yaa
Thanks