Business Process Reenginering - Hallmark Cards, Inc.



 
PENDAHULUAN
Hallmark Cards, Inc. adalah perusahaan yang mendomonasi industri kartu ucapan selamat (greeting cards) di Amerika Serikat, dan pada waktu itu dianggap tidak memiliki pesaing yang berarti di luar Amerika. Berdiri pada tahun 1910, Hallmark bermula dari penjualan sejumlah kartu ucapan selamat dalam kotak sepatu yang dilakukan oleh pendirinya Joyce C. Hallmark di Norfolk, Nebraska, Amerika Serikat. Ia memulai usahanya dengan program pesanan melalui pos, kartupos bergambar, dengan mengirimkan sekaligus tagihannya. Tahun 1915, ia berhasil membuat sendiri kartu-kartu jualannya dengan percetakan sendiri yang sederhana. Joyce dibantu oleh dua orang saudaranya yaitu Bill dan Rollie Hall. Tahun 1923, tiga bersaudara bersama karyawannya yang sudah berjumlah 120 orang pindah dari kantor dan pabriknya yang sederhana, ke gedung barunya yang bertingkat 6 di Kansas City. Saat ini, Hallmark telah mempunyai lebih dari 12 anak perusahaan (subsidiaries) dengan net revenue sebesar $ 4,2 milyar (1999) di seluruh dunia dengan pangsa pasar 52% (dari retail sales) atau 55% (dari penjualan greeting cards).

Pada tahun 1993, Hallmark Cards Inc. mendominasi Amerika dalam industri kartu ucapan dan produknya tidak mengalami saingan yang berarti di dalam maupun di luar Amerika. Walaupun demikian, perusahaan tersebut melakukan reengineering dalam hampir semua aspek dari kegiatannya dengan tujuan utama untuk secara dramatis mengurangi waktu yang diperlukan sejak keluarnya suatu ide sampai saat produk yang tercipta datang di rak-rak para pengecer untuk dijual.
Kasus Hallmark ini menggambarkan bagaimana suatu perusahaan melakukan reengineering tanpa berada pada kesulitan. Hallmark melakukan reengineering bukan untuk memberikan respons atas keadaan gawat yang membahayakan kehidupan perusahaan, tetapi sebagai usaha dengan berwawasan jangka panjang untuk mencegah keadaan demikian akan dihadapi oleh perusahaan. Bagi Hallmark, reengineering adalah suatu preemptive competitive strike.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Bob Stark, presiden dari Hallmarks’s Personal Commucatioan Group (PCG) adalah meyakinkan seluruh jajaran perusahaan untuk melakukan reengineering sedangkan perusahaan tidak mengalami ancaman atau krisis. Menurutnya, lebih mudah meyakinkan semua orang apabila berada dalam situasi dimana memang ada ancaman yang nyata dan sekarang (clear and present danger).
Pasar dan saluran distribusi Hallmark telah lama sekali berlangsung secara homogen. Padahal, pada tahun 1980-an, pelanggan telah mulai terbagi-bagi menjadi banyak segmen sehingga hal ini mengharuskan saluran distribusi juga harus terus menerus berkembang. Pada tahun 1989, banyak produknya yang belum laku-laku, karena keluarnya produk-produk baru. Kecepatan penumpukan stock produk semakin besar, dan melebihi kecepatan kemampuan penjualan kami.
Untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan seperti semula, diperlukan jenis kartu ucapan baru yang sesuai dengan berbagai segemen pelanggan yang makin banyak dan berkembang. Demikian pula diperlukan program marketing dan saluran distribusi yang sesuai untuk berbagai segmen pelanggan yang tidak lagi homogen tersebut.


Pembahasannya sekian dulu yaa..
untuk versi lengkapnya hubungi saya, OK??
Ditunggu Ordernya....
Diana - 085868039009