POSITION PAPER - Yaman Stability - Arab League



POSITION PAPER

Delegation       : Egypt
Committee      : Arab League
Topic               : A Yaman Stability (A)

            Egypt considers that Yeman stability is  a threat towards the conducive situation in the world, especially for Arab League a countries which are located around Yeman. Egypt doubts the possibility of revolution in Yemen can be succeed because it is hard to find the indication that proceed to the united national mass movement. Yaman suffered from social fragmentation (either ethnic or denominational). The integration of revolution purpose is hardly establish: the a main challenge that dangerously cause schism in Yeman is the rebellion of South Yeman which wants a separation and Syiah sect from Houtihis on north likewise. Besides, the majority of Yeman people still live in countryside and become the very most contribution of the literacy number and poverty rate. Miserably, the amount of poverty and foolishness, and there is a partition among ethnics in Yeman, so that causing a disunity. By considering this condition, it can be said that democracy and stability in Yeman is difficult to be established, or even the opposite possibility may be greater. 
            Egypt states the solidarity towards the conflict that happens in Yemen, and Egypt gives its support towards the effort to fix the Yemen’s stability. Egypt is ready to establish collaboration with the whole fortress in Yemen and to play a role in order to support national stability of this country. Protests, collisions, and slaughtering in Yemen claim to carried out investigation toward  the whole crimes in  this country, including al-qaeda terrorist network, that become international threats.

Tugas Kebijakan Perluasan Areal Perkotaan



Dapat tugas seperti ini?

1.    Jelaskan keterkaitan antara perencanaan, tata ruang dan kebijakan publik? Penjelasan saudara harap dilengkapi dengan referensi yang relevan dan sebutkan referensi yang anda gunakan sebagai dasar penjelasan jawaban diskusi ini.
Jawab:
Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran, dan standar (tolak ukur) keberhasilan suatu kegiatan (Nawawi, H. 2003:29).[1] Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.[2] Sedangkan  kebijakan publik menurut Nugroho (2008), adalah sebuah keputusan yang dibuat oleh negara, khususnya pemerintah, sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan negara yang bersangkutan.[3] Kebijakan Publik adalah strategi untuk mengantarkan masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat pada masa transisi, untuk menuju pada masyarakat yang dicita-citakan atau yang diinginkan.

2.    Silakan saudara mengindetifikasi isu strategis dalam penataan ruang di wilayah anda, kemudian jelaskan rumusan permasalahannya disertai dengan data pendukungnya?
Jawab:
Salah satu contoh Isu strategis dalam penataan ruang yang pernah terjadai adalah Belum berfungsinya secara optimal penataan ruang dalam rangka menyelaraskan, mensinkronkan, dan memadukan berbagai rencana dan program sektor tadi. Hal ini  seperti yang terjadi pada penyimpangan dalam alokasi kawasan lindung di kota Padeglang Propinsi Banten.

3.    Jelaskan terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang dan berikan contoh kasus yang terjadi di daerah saudara?
Jawab:
Peningkatan aktivitas pembangunan, berpengaruh terhadap pemanfaatan ruang, bahkan ada sejumlah ruang tidak bisa dimanfaatkan secara bebas. Meningkatnya kebutuhan dan persaingan dalam penggunaan lahan memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan bagi penggunaan lahan, karena lahan sifatnya terbatas.

4.    Berikan contoh kasus dan kebijakan yang kongkrit dalam pengendalian tata ruang.
Jawab:
Contoh kasusnya yaitu seperti yang terjadi pada penyimpangan dalam alokasi kawasan lindung di kota Padeglang Propinsi Banten, berdasarkan hasil Evaluasi Kawasan Lindung Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dilakukan oleh Rika Setiabudi Santoso (2010), dengan  adanya penyimpangan-penyimpangan alokasi kawasan hutang lindung tersebut maka pemerintah telah memberikan beberapa kebjakan terkait hal ini, yaitu Kebijakan manajemen kawasan lindung diatur oleh pemerintah pusat dan daerah.

5.    Jelaskan apakah yang dimaksud dengan “zoning regulation” dan “Land Re Adjustment”. Apakah “zoning regulation” dan “Land Re Adjustment” merupakan salah satu instrumen dalam pengendalian tata ruang atau pemanfaatan tata ruang. Penjelasan saudara harap dilengkapi dengan referensi yang relevan dan sebutkan referensi yang anda gunakan sebagai dasar penjelasan.
Jawab:                                               
Zoning regulation atau yang disebut juga peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci tata ruang.[4]
Sedangkan Land readjustment (penyesuaian lahan), menurut David Monroe Shoup (1983) merupakan sebuah proses untuk menukar lahan mentah untuk lahan yang berguna.[5]

6.    Terjadi konflik kepentingan antar sektor menjadi salah satu indikasi belum singkronnya perencanaan keruangan dengan perencanaan sektoral. Berikan contoh kasusnya dan jelaskan mengapa hal itu dapat terjadi dan bagaimana formulasi kebijakan sebaiknya dapat dirumuskan?
Contoh kasus terjadinya konflik kepentingan antar sector yang menjadi salah satu indikasi belum sinkronnya perencanaan keruangan dengan perencanaan sektoral, seperti yang terjadi pada sektor perikanan dan kelautan dalam pembangunan wilayah memegang peranan penting, di kabupaten Pandeglang,  mengingat kabupaten ini mempunyai wilayah laut yang sangat besar.

Kami bisa bantu :)
Silahkan chatt/ call ke o85868039oo9 (Diana)
Happy Order…


[1] Hadari Nawawi, (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Komptitif, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
[2] Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
[3] Nugroho, Riant. 2008. Public Policy: Teori Kebijakan – Analisis Kebijakan – Proses. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[4] Hasni. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010. hlm .194.
[5] Tashin Yomralioglu. 1993. A Nominal Asset Value-Based Approach For Land Readjustment And Its Implementation Using Geographical Information System. Thesis. Department Of Surveying University Of Newcastle Upon Tyne. Hlm 13

Pertanggungjawaban Bank Syariah terhadap Nasabah dalam Kegiatan Bancassurance

Pertanggungjawaban Bank Syariah terhadap Nasabah dalam Kegiatan Bancassurance
  
A.    Pendahuluan 
Di tengah persaingan dinamis industri perbankan, bank syariah hadir sebagai bisnis yang menawarkan peluang investasi, keuangan dan perdagangan sesuai dengan prinsip syariah. Perbankan Syariah mempunyai karakteristik maupun ciri yang membedakannya dari bank konvensional. Karakter utama perbankan syariah yaitu kegiatan operasional bank berdasarkan prinsip syariah yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadist. Bancassurance dalam bentuknya yang paling sederhana adalah distribusi produk asuransi melalui jalur distribusi yang didirikan oleh bank. Hasilnya adalah perusahaan perbankan yang bisa menawarkan produk perbankan, asuransi, pinjaman dan investasi kepada nasabahnya. Van den Berghe dan Verweire (2001) mengeksplorasi berbagai aspek fenomena tersebut dan membedakan aspek keuangan dan kelembagaan konvergensi.[1][1] 
      Keterlibatan bank, lembaga tabungan dan building societies dalam pembuatan, pemasaran atau distribusi produk asuransi'. Secara umum, bank dan perusahaan asuransi tetap menjadi organisasi keuangan dengan profil risiko yang berbeda dan kebutuhan modal yang berbeda. Bancassurance mungkin berpotensi menguntungkan, karena memungkinkan bank umum untuk melakukan diversifikasi ke dalam aktivitas asuransi dan dengan demikian mengurangi risiko kegagalan. Di sisi lain, aktivitas asuransi mungkin lebih berisiko daripada aktivitas perbankan jika dilihat secara berdiri sendiri. Penanggung adalah anggapan risiko yang lebih besar daripada bank dan harus lebih banyak dikapitalisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, malapetaka dan bencana buatan manusia telah menyebabkan masalah serius di industri ini di seluruh dunia. Jika demikian, maka fenomena bancassurance dapat meningkatkan probabilitas kehancuran di sektor perbankan.


[2][1] Van den Berghe, L. and K. Verweire, 2001. Convergence in the financial servicesindustry. The Geneva Papers on Risk and Insurance 26: 173-183.




Artikel ini hanya versi sampel saja, 
Untuk versi lengkapnya atau dibuatkan custom,
silahkan chatt / call kami di o85868o39oo9 (Diana)
Ditunggu ordernyaa.... :)

FASHION AND CRAFTING BUSINESS RUN BY YOUNG ENTREPRENEURS



FASHION AND CRAFTING BUSINESS RUN BY YOUNG ENTREPRENEURS

Becoming the part of the world with independent spirit, the youth must be financially settled. After graduating high school some teenagers come to universities while some other find a place to work. Most of their intention actually to become a success person with financially well established. There are a lot of career options for those young people. Indonesians people are directed to two options, becoming an employee of a company or build own business. Some people prefer to work with a company while others prefer to start their own business. Even they start make the business while they are still a students. For examples, fashion and crafting business are done by universities students.
For cities with a number population of students like Jakarta, Yogyakarta, and Bandung, crafting business is the most popular among universities students. Jakarta noted for the capital luxury products and indie music merchandise crafting, number of clothing line are famous from Bandung, and crafting business are popular among Yogyakarta students. The cities show what is called crafter economy or creative economy. A "crafter" is a creative person - a Creative (Wo)Man - who doesn't want to adjust to existing boundaries, and who would rather create the world. In the Crafter Economy, or creative economy, money and profit are not driving forces. The driving forces are the  satisfaction of creating and exchanging ideas and knowledge (Bengtsen and Bengtsen).
One of the most famous crafting business in Yogyakarta nowadays is sewing craft category. The products include a number of fabrics for hijab, brooches, key chains, beads craft, crochet, and knitting craft. Most of The consumers of these products are women. Moslem has become the largest population in Indonesia so that the lesson for women to wear hijab is familiar to the people. Plus the trend of hijab in Indonesia today is very good. The creation of hijab form inspired the young entrepreneurs for produced the fabrics for fashion intention. So does brooches nowadays made for the equipment as well as accessories for women and their hijab. The brooches are made from waste fabrics, crocheted or knitted thread beads, or felt. Sewing is the most popular methods for this craft. Rather than being a consumer, a crafter becomes a manufacturer; the end result of a night on the couch isn't three hours of empty space, but a scarf, toy or handmade holiday ornament that one can give away, keep or sell (Tiffany).

Artikel ini hanya versi sampel saja..
Untuk versi komplit atau minta dibuatkan custom, 
silahkan contact o85868039oo9 (Diana)
Ditunggu ordernya yaa...