Tampilkan postingan dengan label kurva S. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kurva S. Tampilkan semua postingan

Makalah Manajemen Perubahan: Garuda Indonesia dalam Kurva S



GARUDA INDONESIA DALAM KURVA S
 
   
        


Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda Indonesia berdiri pada tanggal 26 Januari 1949. Sebagai pembawa bendera bangsa, Garuda Indonesia mempunyai misi: “turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara dan di bidang lainnya yang berkaitan dengan jasa pengangkutan udara”.
Bila menyaksikan kebesaran dan kemegahan PT. Garuda Indonesia yang tumbuh sekarang, maka tidak dapat dipungkiri bahwa hasil yang telah dicapai adalah mata rantai dari perjuangan para pendahulunya. Banyak upaya yang dilakukan oleh para pendahulu untuk memiliki transportasi udara sebagai sarana untuk menjaga keutuhan kemerdekaan dan wilayah di tanah air. Hal ini sangat dirasakan masyarakat Indonesia untuk membeli pesawat guna mengisi kebutuhan di dalam negeri yang sangat mendesak, karena jumlah pesawat yang dimiliki saat itu terbatas.
Sesuai dengan perkembangan zaman, sekarang Garuda Indonesia Airways diganti dengan Garuda Indonesia yang saat ini menjadi perusahaan penerbangan Indonesia. Mengingat 56 tahun pengalaman yang sudah dilakukan dalam hal penerbangan udara baik di Indonesia maupun internasional.
Dibandingkan dengan maskapai penerbangan di Indonesia yang menyajikan harga rendah, Garuda Indonesia mampu memberikan kualitas layanan yang terbaik, tepat waktu, tingkat keselamatan penerbangan yang sempurna, dan memiliki konsumen yang sangat loyal. Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang pernah mengalami kurva S (Sigmoid Curve) dan dapat melewati, kemudian tetap bertahan pada saat sekarang ini.


Garuda Indonesia  pernah mengalami masa-masa jaya. Bahkan di Asia ia pernah menjadi armada kedua terbesar yang menguasai jalur-jalur penerbangan yang penting. Garuda di tahun 1990-an akhirnya memasuki masa-masa sakit karena salah urus dan kurang cepat merespons perubahan. Ditambah lagi terpaan krisis moneter di Indonesia tahun 1998, disamping hutangnya yang berlipat kali ganda karena kurs mata uang, daya beli masyarakat merosot tajam, hal ini mengakibatkan banyaknya pesawat-pesawat milik Garuda yang “mangkrak” karena sepinya permintaan masyarakat terhadap jasa penerbangan. Pada saat itu masyarakat lebih memilih Alat angkutan alternatif seperti kereta api, bus atau kapal yang dinilai relatif lebih murah. Di akhir tahun 90-an, perusahaan ini hampir saja ditutup karena jumlah utang-utangnya telah melampaui modalnya sendiri dan cash-flow-nya negative. Bahkan pada saat itu para debiturnya bahkan mengancam akan memailitkan Garuda dan akan menyita aset-aset Garuda Indonesia.
Tapi Garuda kemudian berhasil diselamatkan pada awal tahun 2000-an, setelah dilakukan restrukturisasi, turnaround, dan perubahan manajemen. Tetapi di tahun-tahun berikutnya, pola persaingan masih terus menekan Garuda, sehingga masa depanya pun kembali terancam. Munculnya pesaing-pesaing baru airlines bertarif rendah yang agresif telah mengubah prefensi konsumen.


Sebagai ilustrasi, kronologi Garuda Indonesia digambarkan dalam piramida berikut ini  :


Pada semester ke-2 di tahun 1998 manajemen Garuda menyadari adanya ketidakberesan yang terjadi dalam tubuh perusahaan dan berusaha keras untuk menghentikan “pendarahan” dengan cara memperbaiki revenue perusahaan. Upaya manajemen krisis untuk bertahan hidup ini diteruskan pada tahun berikutnya, 1999 dengan cara penguatan operasi, pelayanan, revenue, manajemen biaya, dan perbaikan proses manajemen.
Suatu titik putar yang dilakukan Garuda Indonesia di tahun 2000 adalah memperbaiki pelayanan kominikasi dan diteruskan dengan upaya efisiensi dalam bidang organisasi, operasi, keuangan, dan administrasi.
Setelah berhasil untuk melewati kurva S, Garuda berhasil bangkit pada tahun 2002 dan memasuki tahap pertumbuhan baru dengan melakukan ekspansi dan pengembangan, dan kemudian di tahun 2003 Garuda Indonesia mengambil langkah privatisasi. . Sekarang Garuda Indonesia tengah gencar-gencarnya untuk mempromosikan Garuda Indonesia Experience yang menggabungkan kualitas pelayanan terbaik dengan keramahan Indonesia sebagai program baru mereka. Garuda Indonesia mempunyai kantor penjualan tiket di kota-kota besar di  Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar para pelanggan lebih mudah untuk membeli tiket perjalanan dengan harga tiket yang telah disesuaikan.

Makalah ini masih dalam bentuk Draft

Untuk Versi Full ato Mau Judul Lain

Silakan Order Aja

o858688o39oo9 (Diana)

Ditunggu Ordernya Yaa!!