Tampilkan postingan dengan label perilaku organisasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perilaku organisasi. Tampilkan semua postingan

Motivation And Organizational Behavior At Marriott International


Motivation And Organizational Behavior At Marriott International

A.    Pendahuluan
Sepanjang lebih dari 80 tahun sejarahnya, Marriott Internasional telah membangun reputasi melalui beragam kualitas, keunggulan layanan, inovasi, dan integritas. Hari ini, Marriott memimpin industri penginapan global dalam banyak hal, dibuktikan dengan premi RevPAR yang terkemuka di industri perhotelan. Marriott International beroperasi di tiga segmen bisnis: Layanan Penuh Amerika Utara, Layanan Terbatas Amerika Utara, dan Internasional. Perusahaan ini juga mengoperasikan, memasarkan, dan mengembangkan properti perumahan dan menyediakan layanan untuk asosiasi pemilik rumah/kondominium (Reuters, 2019). Lebih dari itu, pada bulan Oktober tahun 2018 lalu, Marriott International sekali lagi dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik oleh Aon plc (NYSE: AON).Berdasarkan hal ini, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa yang menjadi dasar kesuksesan Marriot untuk mendapatkan prestasi yang demikian. Komitmen terhadap karyawan merupakan hal yang laing diutamakan oleh Marriot, oleh sebab itulah, dalam makalah ini akan dibahas menganai motivasi dan perilaku organisasi Marriott dalam menjalin hubungan yang baik dengan param pegawainya.
B.     Pembahasan
Kesuksesan Marriott dalam industri perhotelan tentu merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen yang kuat selama bertahun-tahun. Marriott, yang juga dikenal dengan nama Marriott Intertational Inc., atau juga yang Hotel JW dibangun dengan kiat bisnis sederhana, yaitu memelihara hubungan baik dengan pegawainya (Seldin, 2011). Mengenai hal ini, Bill Marriott mengatakan bahwa:
Memelihara hubungan baik dengan pegawai, sehingga mereka juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan hotel. Prinsip ini diberlakukan di seluruh dunia. Tidak peduli di negara mana kita berada, setiap orang suka diperlakukan dengan hangat, dihargai, dan makan hidangan enak. Orang ingin mendapat pengalaman bagus,” (Seldin, 2011).
Motivasi adalah faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini, seorang pegawai memerlukan suatu motivasi untuk mendorongnya melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan perusahaan ditempat mereka bekerja. Sebab pada dasarnya pegawai merupakan sumberdaya manusia milik organisasi atau perusahaan. Dan bersamaan dengan itu, sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perusahaan atau organisasi apapun, sebab mereka memiliki peran sebagai penggerak seluruh aktifitas dalam mengola, mengatur, dan menjalankan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. 
Dalam hal ini, Marriot juga memiliki pandangan yang sama akan pentingnya motivasi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Bill Marriott dalam suatu kesempatan bahwa:
Beri dorongan kepada para karyawan, latih mereka, tunjukkan kepedulian anda kepada mereka, dan jadikan mereka pemenang. Di Hotel Marriott, kami tahu bawa jika kami memperlakukan para karyawan dengan benar, amka merekan akan memperlakukan pelanggan dengan benar, dan jika pelanggan diperlakukan dengan benar, mereka akan kembali (suatu saat akan memilih menggunakan jasa perhotelan di Marriott lagi)” (Wijaya, Purnomolastu, & Tjahjoanggoro, 2015).
Berikut ini merupakan beberapa motivasi yang diberikan oleh Marriott terhadap pegawai mereka sebagai bukti bahwa mereka menjalin hubungan yang baik dengan pegawainya, sehingga sebagai agantinya, para pegawai ini akan menjalin hubungan yang baik dengan para pelangga mereka juga, yang mana ini merupakan komitmen kuat Marriott dalam menjalankan bisnis mereka selama ini, dan sudah tertanan sejak  bisnis perhotelan mereka didirikan. Motivasi yang dimaksud tersebut diantaranya adalah (Marriott, n.d.):
...............
Dalam hal ini, melalui beberapa motivasi yang dilakukan oleh perusahaan, ini dapat dikatakan bahwa Marriott memang mendorong perilaku organisasi yang positif. Beberapa contoh bagaimana mereka menunjukkan ini adalah melalui penghargaan karyawan dan dengan berfokus pada kepuasan karyawan. Mereka mengerti bahwa jika mereka menjaga pegawai, maka para pegawai ini akan menjaga pula para tamu, dan membentuk hubungan yang positif. Selain itu, untuk menjaga pegawai mereka, Marriott juga berfokus pada pelatihan, pengembangan dan mempertahankan para rekan, menciptakan tenaga kerja yang setia dan bersemangat, yang berkomitmen untuk menawarkan layanan dan pengalaman terbaik kepada para tamu (Wahana Riau, 2018). Dengan ini terbukti bahwa pada dasarnya Marriott senantiasa untuk mendorong perilaku organisasi yang positif, khususnya perilaku positif dari pada pegawai, sehingga mereka bisa bekerja secara maksimal untuk melakukan pekerjaan mereka secara produktif dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan perusahaan. Termasuk didalamnya dalah memuaskan kebutuhan pelanggan.
C.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dismpilkan bahwa Marriot merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri perhotelan yang sangat terkenal duu dunia dan telah diakui prestasinya. Sehubungan dengan hal ini, untuk meraih kesuksesaanya seperti yang sekarang Marriott memegang komitmen atau prinsip yang kuat, dimana ini menjadi sebuah dasar untuk memotivasi pegawainya sekaligus dapat menciptakan suatu perilaku organisasi yang positif melalui perilaku pegawainya. Komitmen ini adalah bahwa mereka senantiasa memelihara hubungan baik dengan pegawai, sehingga mereka juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan hotel. Dalam hal ini, upaya dalam menjaga hubungan yang baik dengan pegawainnya ini, Marriott berfokus pada pelatihan, pengembangan dan mempertahankan para rekan, menciptakan tenaga kerja yang setia dan bersemangat, yang berkomitmen untuk menawarkan layanan dan pengalaman terbaik kepada para tamu (Wahana Riau, 2018). Oleh sebab itu, bersamaan dengan hal ini, Marriott juga memberikan motivasi terhadap pada pegawainya, sehingga memunculkan perilaku organisasi yang baik pula.



Ini hanya versi sampelnya saja ya...
Untuk file lengkap atau mau dibuatkan custom, silahkan PM kami ke

WA 0882-9980-0026
(Diana)

Happy order kakak ^^

MAKALAH - PERANANAN INDIVIDU DALAM PERUBAHAN ORGANISASI



Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memajukan pembangunan di daerah adalah dengan membentuk suatu badan yang bertugas khusus dalam perencanaan pembangunan yaitu melalui keputusan Presiden No.27 tahun 1980,
tentang pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang disingkat BAPPEDA pada daerah tingkat I dan daerah tingkat II di seluruh tanah air. Penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai pemerintahan integral dari sistem pemerintahan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, secara historis telah mengalami berbagai perubahan pada tatanan manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditandai dengan adanya penyempurnaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, yang diteruskan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Hal ini tentunya menuntut sebuah konsekuensi yang mendorong terjadinya perubahan dalam proses implementasi dengan prinsip otonomi seluas-luasnya di daerah. Perubahan tersebut, selain tuntutan reformasi yang mengharuskan pemerintahan lebih responsif, transparan, akuntabel, juga dipengaruhi oleh berbagai fenomena dan desakan kebutuhan seiring dengan perkembangan dinamika organisasi publik dalam upaya mengakomodasikan berbagai kebutuhan masyarakat serta upaya mengoptimalkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Melaksanakan pembangunan bukanlah suatu pekerjanan yang cukup mudah, namun sebaliknya adalah salah satu pekerjaan yang sangat berat dan sulit. Oleh sebab itu dibutuhkan tenaga dan pikiran yang benar-benar mampu dan sesuai dengan tugas dan wewenang yang menjadi tanggung jawab nya, untuk itu dibutuhkan Orang-Orang yang mempunyai dedikasi, kejujuran dan tanggung jawab akan pelaksanaan tugas dan wewenang yang di emban oleh setiap penyelenggara pemerintahan di daerah maupun dipusat.
Peran Individu dalam suatu organisasi sangat penting, karena faktor sumber daya manusia adalah salah satu elemen yang sangat berpengaruh untuk pertumbuhan suatu organisasi. Ada dua konsep yang mendasari mengapa faktor individu perlu dipelajari dan dipahami dalam fungsi perubahan suatu organisasi, yaitu faktor kontribusi dan kompensasi. Faktor kontribusi menitikberatkan pada sebuah pernyataan apa yang diberikan oleh individu untuk sebuah organisasi, kontribusi apa saja yang diberikan untuk menunjang pencapaian tujuan agar berada dititik keberhasilan, seberapa besar peran individu dalam memberikan kontribusinya baik kontrubusi tenaga maupun akal fikiran.
 Kemudian faktor yang lain adalah faktor kompensasi, faktor kompensasi mengacu pada pernyataan berbalik dari faktor kontribusi, yaitu pernyataan apa yang telah diberikan sebuah organisasi untuk seorang individu. Hal ini biasanya menyangkut reward yang telah diberikan oleh suatu perusahaan atau organisasi atas jerih payah dan keberhasilan yang telah dicapai oleh seorang individu.
Kompensasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan juga sangat mempengaruhi kinerja dari seorang karyawan, jika antara kontribusi dan kompensasi berjalan secara balance hal ini akan lebih mendekatkan pada pencapaian sebuah tujuan dari organisasi itu sendiri.
Kepribadian atau personality pada dasarnya merupakan karakteristik psikologi dan perilaku dari individu yang sifatnya permanen yang membedakan antara satu individu dengan individu yang lain. Sedangkan perilaku merupakan bentuk perwujudan dari tingkah laku seorang individu yang kepribadiannya sudah terbentuk sejak awal.
Mengutip apa yang dikemukan oleh “Griffin (2010) jenis perilaku yang dialami  oleh seorang individu terdapat 5 dimensi, yaitu aggreableness, conscistiousness, extravertion, openess dan negative emotion. Dimensi aggreableness adalah dimensi yang melihat  tingkat kemampuan individu dalam berinteraksi dan bekerja  dengan orang lain. Seperti yang sudah saya paparkan diatas sebagai pegawai pada Bappeda saya harus mampu berinteraksi dengan konsumen, mengerti apa yang dibutuhkan konsumen dan menampung solusi apa yang dikeluhkan oleh konsumen, disamping berinterkasi dengan publik juga harus berinteraksi dan bekerja dengan orang lain dalam institusi Bappeda, saya harus bisa menjadi mediasi antara konsumen dengan perusahaan, harus bisa menyampaikan dengan tepat apa yang menjadi kritik dan saran oleh publik kepada institusi, hubungan saya dengan individu yang lain sesama pegawai ataupun dengan atasan dalam perusahaan juga sangat penting untuk dijalin dengan baik.
Peran saya sebagai individu yang conscistiousness (Kesadaran dan keseriusan) juga harus tetap terjaga konsistensinya, secara pribadi saya di sebuah Bappeda sebagai pegawai yang tak pernah merasa letih dalam berusaha dan serius untuk mencapai diatas target penjualan tentu mencerminkan peran  mengimplementasikan rencana pencapaian tujuan dari sebuah organisasi.
Peran individu dalam perubahan organisasi  juga dipengaruhi oleh dimensi faktor kepribadian negative emotion yakni tingkat emosi yang negative yang merujuk kepada ketidakstabilan emosi yang dimiliki oleh individu dalam pekerjaan. Dampak kepribadian ini bisa saja berefek positif dan juga berefek negatif. Misalnya sebagai contoh dalam sebuah perusahaan atau organisasi seorang individu kalah pamor perannya oleh individu yang lain, padahal mereka satu teamwork, akan tetapi hasil yang dicapai berbeda,secara emosional  jiwa hal ini dapat berdampak negatif karena bisa menimbulkan persaingan yang sangit akibat karirnya tak melejit sepadan dengan teman sejawatnya, kejadian ini dapat memicu permusuhan atau ketidakharmonisan antara keduanya, namun perkara demikian juga bisa bedampak positif yakni dapat memotivasi individu yang lain untuk meningkatkan produktivitasnya, menumbuhkan semangat kinerja yang lebih tinggi untuk menciptakan inovasi dan kreasi bagi pertumbuhan organisasi perusahaannya.
Peran individu yang lain adalah kepribadian openness, yakni keterbukaan antara satu individu yang satu dengan yang lain, sebagai contoh dalam tugas saya sebagai pegawai Bappeda saya mendapatkan reword atas hasil jarih payah saya yang otomatis menjadikan pendapatan saya lebih besar daripada rekan saya, tentu saya dan perusahaan harus secara terbuka memaparkan hasil dari apa yang dicapai, agar tidak terjadi persilisahan antar individu dalam suatu organisasi perusahaan.
Saran yang bisa diberikan dalam deskripsi ini adalah tetaplah berperan aktif dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena peran individu dalam sebuah organisasi adalah sumber yang menentukan kemajuan dan kemunduran dari suatu organisasi, individu sebagai elemen terpenting harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kesuksesan tidak dapat dicapai dengan mudah, terlebih kesuksesan organisasi yang lingkupannya terdiri dari banyak individu dengan kepribadian yang berbeda-beda, tentu akan banyak hambatan dan rintangan ataupun kesalahpahaman. Hubungan antara leader dengan bawahan harus terjalin dengan baik, komunikasi antara individu dalam organisasi harus terjaga, motivasi untuk bisa selalu meningkatkan produktivitas dan kreativitas harus selalu meningkat, kontribusi dan kompensasi harus selaras. Jadilah organisasi perusahaan yang bersemboyan “quality time, quality product and  quality human”.
Untuk meningkatkan kwaliatas inplementasi pembangunan daerah, perlu juga di sokong dengan sumber daya manusia (SDM) nya, yakni pegawai- pegawai yang ada pada jajaran bappeda itu sendiri seputar tugas pokok dan fungsinya, hal ini bersentuhan dengan hasil yang akan dicapai, sebab SDM sangat lah berpengaruh , mengingat tanpa SDM maka suatu perencanaan dan pembangunan takkan berjalan dengan sendirinya.


Makalah / Paper ini masih dalam tahap draft

Untuk versi lengkap, atau order judul lain

silahkan hub O85868O3OO9 (Diana)

Ditinggu Ordernya yaa...



Resume Perilaku Organisasi



Resume Perilaku Organisasi
Bab 1. Apakah Perilaku Organisasi Itu?

a.       Hal – hal yang dilakukan oleh seorang manajer
Pada dasarnya manajer menyelesaikan tugas melalui individu lain. Seorang manajer kemudian akan membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengatur aktivitas anak buahnya untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi. Organisasi adalah suatu wadah unit social yang dikoordinasi secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan berfungsi dalam suatu dasar yang relative terus-menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama. Fungsi dari manajemen itu sendiri menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi, yaitu fungsi merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi dan mengendalikan.
Peran manajemen menurut Henry Mintzberg, terdapat sepuluh peran. Dari kesepuluh peran tersebut kemudian dibagi menjadi 1) peran antarpersonal (hubungan antar individu luar yang memberikan informasi kepada manajer, a. tokoh utama, b. kepemimpinan, c. penghubung), 2) peran informasional (manajer mengumpulkan informasi dari organisasi-organisasi dan institusi luar, a. pemantau, b. penyebar, c. juru bicara), dan 3) peran pengambilan keputusan (a. kewirausahaan, b. penyelesai masalah, c. pengalokasi sumber daya, d. negosiator)
b.      Definisi Perilaku Organisasi (PO)
Perilaku Organisasi (PO) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi, dan mempunyai factor penentu organisasinya yaitu individu, kelompok dan struktur.                               
c.       Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku organisasi
Perilaku Organisasi merupakan bidang ilmu terapan yang dibentuk berdasarkan konstribusi dari sejumlah bidang yang berkaitan dengan perilaku. Bidang utama adalah psikologi dan psikologi social, sosiologi, dan antropologi.
d.      Tantangan dan peluang untuk Perilaku Organisasi
-          Merespon Globalisasi
-          Mengelola keragaman angkatan kerja
-          Meningkatkan kualitas dan produktivitas
-          Merespon kurangnya tenaga kerja
-          Meningkatkan layanan pelanggan
-          Meningkatkan keahlian personal
-          Memberdayakan orang
-          Menstimulasi inovasi dan perubahan
-          Mengatasi “kesementaraan”
-          Bekerja dalam organisasi berjaringan
-          Membantu karyawan menyeimbangkan konflik kehidupan-pekerjaan
-          Meningkatkan perilaku etis
e.       Mengembangkan Model Perilaku Organisasi
-          Variable dependen, adalah factor utama yang menjelaskan atau memprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa factor lain.
-          Produktivitas, suatu organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuan dan melakukannya dengan cara mengubah masukan menjadi hasil dengan biaya serendah mungkin. Ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi.
-          Mangkir, didefinisikan sebagai ketidak hadiran di kantor atau organisasi tanpa izin.
-          Perputaran karyawan, adalah pengunduran diri per,amem secara sukarela maupun tidak sukarela dari suatu organisasi.
-          Perilaku menyimpang di tempat kerja didefinisikan sebagai perilaku sukarela yang melanggar norma-norma organisasi yang signifikan dan dengan demikian mengancam kesejahteraan  atau anggota-anggotanya.
-          Perilaku kewargaan organisasi adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang kayawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif.
-          Kepuasan kerja, yaitu suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya.
f.       Variable Independen
Variable tingkat individual, variable tingkat kelompok, variable system organisasi.
g.      Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer
Manajer harus mengembangkan keahlian antarpersonal atau personal mereka jika ingin memperoleh keefektifan dalam pekerjaan. PO adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam suatu organisasi, dan bidang ini diterapkan untuk membuat organisasi bergerak lebih efektif. Perilaku organisasi memberikan banyak tantangan dan peluang bagi manajer. PO juga memberi manajer bimbingan dalam menciptakan iklim kerja yang sehat.


Ini hanya versi sample...
Untuk order versi lengkapnya, silahkan hubungi o85868o39oo9
dengan menyebutkan judul di atas
trims...