Tampilkan postingan dengan label strategi bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label strategi bisnis. Tampilkan semua postingan

Strategi Pencapaian Visi Organisasi PT Kalbe Farma Tbk Melalui Inovasi Produk

 

Strategi Pencapaian Visi Organisasi PT Kalbe Farma Tbk Melalui Inovasi Produk


 A.   
Pendahuluan

Industri farmasi memiliki peran penting untuk memberikan menjamin dan memperbaiki kesehatan masyarakat, menghasilkan obat untuk mengatasi penyakit, menekan timbulnya risiko kesehatan dan menjamin pelayanan kesehatan yang berkesinambungan untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Dengan demikian, perusahaan farmasi melakukan upaya untuk dapat menghasilkan produk obat yang dapat memenuhi standar kualitas yang telah disyaratkan (Sartika, 2014). Industri farmasi, yang merupakan industri penghasil obat, dituntut untuk dapat menghasilkan obat yang dapat memenuhi persyaratan khasiat (efficacy), keamanan (safety), dan mutu (quality) untuk pengobatan. Dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong industri farmasi untuk dapat meningkatkan kualitas produk, di mana perusahaan farmasi membutuhkan adanya inovasi, promosi, organisasi, dan pengaturan produk yang ketat baik untuk dapat bersaing dengan perusahaan farmasi lain dan dapat diterima oleh masyarakat luas, baik dalam cakupan nasional maupun internasional (Stella, 2012).


B.     Pembahasan

1.      Strategic theme dalam perusahaan farmasi

Strategic theme merupakan strategi bisnis utama yang menjadi dasar model bisnis organisasi. Setelah menyetujui dan memahami visi organisasi (gambaran tentang masa depan atau keadaan masa depan yang diinginkan), maka secara sistematis menguraikan visi tersebut menjadi beberapa strategic theme. Strategic theme terkadang disebut sebagai pilar keunggulan (pillars of excellence), dan strategic theme memiliki cakupan yang sangat luas. Strategic theme berlaku untuk setiap bagian organisasi dan menentukan apa yang menjadi dorongan strategis utama organisasi untuk mencapai visi atau tujuan organisasi. Strategic theme mempengaruhi keuangan, pelanggan, proses internal, dan kapasitas organisasi. Strategic theme adalah area di mana organisasi harus unggul untuk mencapai visi organisasi (Perry, 2019).

Dalam bidang farmasi, penemuan dan pengembangan obat-obatan penyelamat hidup telah menjadi fokus dalam meningkatkan kesehatan di seluruh dunia. Inovasi obat berkelanjutan telah menjadi prioritas utama bagi para eksekutif farmasi. Terlepas dari sejarah panjang inovasi dan pertumbuhan di tahun 1950-an hingga 1990-an, industri farmasi telah mengalami pertumbuhan yang stagnan dan laju inovasi yang melambat sejak tahun 2000-an. Antara tahun 2000 dan 2014, industri farmasi bermerek kehilangan sebagian besar pelanggannya ke obat generik karena krisis inovasi, berakhirnya paten, meningkatnya biaya penelitian dan pengembangan, dan obat-obatan yang ditargetkan secara sempit yang sekarang diproduksi (Cabela, 2018).


2.      PT Kalbe Farma dalam strategi mencapai visi organisasi melalui inovasi produk

PT Kalbe Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan produk yang telah tersebar luas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan konsumen akan obat dan untuk bertahan dalam persaingan pasar dalam memenuhi kebutuhan konsumen, PT Kalbe Farma melakukan sejumlah upaya yang bertujuan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Hal ini dilakukan dengan cara menciptakan atau menerapkan sistem-sistem manajemen yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas (Stella, 2012). Visi PT Kalbe Farma adalah “menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik dengan skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat, dan manajemen yang prima.” Sedangkan misi perusahaan adalah “meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.” Untuk dapat mencapai visi perusahaan, PT Kalbe Farma telah merumuskan sejumlah nilai perusahaan dan salah satunya adalah inovasi yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan yang dijabarkan dengan “berawal dari kesederhanaan disertai dengan semangat untuk terus berinovasi, kami bertumbuh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat” (PT Kalbe Farma Tbk, 2020)

Strategi Bisnis Internasional IKEA Memasuki Pasar China



Strategi Bisnis Internasional IKEA Memasuki Pasar China



A.    Pendahuluan
IKEA merupakan salah satu jenis perusahaan multinasional yang telah berdiri sejak lama. Didirikan pada tahun 1943 di Swedia, merupakan perusahaan produk rumah tangga yang didirikan oleh Ingvar Kamprad. IKEA sendiri merupakan singkatan dari gabungan nama pendiri dan alamatnya. Ingvar Kamprad (nama pendiri) dan  Elmtaryd, Agunnaryd (nama kampung halaman Ingvar di Småland, Swedia). IKEA dilafalkan "Ikeya", bukan "Aikiya". Namun kabar dating dari dang pendiri beberapa saat lalu, dimana Ingvar yang merupakan pribadi sederhana itu, pada usianya yang ke 91 meninggal pada tanggal 27 Januari 2018 lalu (Simanullang, 2018).
Terlepas dari itu, dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang seperti apa strategi bisnsi IKEA ini dalam memasuki pasar internasional, yaitu di China. Seperti yang di ketahui bahwa strategi bisnis adalah kemampuan pengusaha/perusahaan dalam analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan, perumusan (formulasi) strategi, pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan, serta melakukan evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dalam merumuskan strategi yang akan datang (Mahmud & Anomsari, 2011). Oleh sebab itulah sebagai salah
B.     Pembahasan
1.      Profil IKEA Swedia
IKEA adalah pemasok meubel dan perkakas terbesar di dunia, dengan sekitar 331 toko (atau lebih) yang dimiliki sendiri maupun warlaba dan tersebar di sekitar 41 negara, yang merentang dari Swedia ke Amerika Serikat, dari Inggris ke Israel, Arab Saudi, Indonesia, Rusia, dan Tiongkok (China) (Ferandy, 2016).Seperti yang telah disebutka sebelumnya bahwa IKEA Swedia merupakan perusahan retail perabotan rumah tangga yang berasal dari Swedia. Didirikan pada tahun 1943 oleh Ingvar Kamprad. Nama IKEA berasal dari dua nama, yaitu nama sang pendiri, Ingvar Kamprad, dan nama tempat asalnya, Elmtaryd, Agunnaryd, sebuah nama kampung halaman Ingvar di Småland, Swedia) (Simanullang, 2018). Bisnsi ritel IKEA dimulai sebagai ide di hutan Swedia selatan lebih dari 70 tahun yang lalu. Dan apa yang sekarang menjadi Konsep IKEA merupakan hal yang telah berkembang selama bertahun-tahun dan masih terus membaik (IKEA, 2003-2017).
2.      IKEA Di Pasar China
Seperti yang diketahui bahwa saat ini, IKEA Swedia masih terus berkembang. Salah satunya adalah di China atau yang sekarang disbeut senagnanam Tiongkok. IKEA sebenarnya telah memasuki pasar Cina sejak tahun 1998. IKEA berhasil memasuki pasar China dengan cemerlang. Tetapi tidak sulit untuk menemukan di peta strategi IKEA China, dimana sebagian besar toko ritel terkonsentrasi di kota-kota tingkat pertama, seperti Beijing, Shanghai, Guangdong. Dan ada toko ritel sangat kurang di kota-kota pedalaman Cina dan beberapa daerah masih kekosongan pasar. China sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia tidak pernah kekurangan daya beli. Oleh karena itu, IKEA melukan strategi bisnis yang tepat untuk dapat menajangkau pasar internasional di China ini.
Dalam perkembannnya sejak tahun 1998, saat initoko IKEA yang dibuka di China ada di 7 lokasi utama (IKEA, IKEA China, 1999-2019), yaitu sebagai berikut:
3.      Strtegi Bisnis IKEA di Pasar China
Dalam hal ini, strategi bisnis internasional IKEA memasuki China siungkapkan berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh Jiang Lingxiu(2017), dimana dalam hal ini diungkapkan ada beberapa strategi yang di perhatikan oleh pihak IKEA ketika memasuki pasar China sejak tahun 1998 lalu tersebut. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Jiang Lingxiu(2017) membaginya menjadi tiga kelompok strategi, diantranya yiatu:
a.      Pemilihan pasar IKEA di China
Pemilihan pasar untuk memasuki suatu lokasi tertentu perlu memperhatikan beberapa hal, dalam hal ini, pemilihan pasar sasaran internasional harus diperhatikan dari berbagai dimensi yang berbeda sesuai dengan lokasi yang akan ditujua, misalnya seperti jarak budaya, jarak geografis dan ukuran pasar. Penjelsannya adalah sebagai berikut:
b.      Cara (Mode) IKEA masuk ke China
Strategi bisnis dalam memasuki pasar China, pada asalnya IKEA menggunakan dua cara yang berbeda. Pertama adalah “anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki (wholly owned subsidiary)”, yang kedua adalah “perusahaan patungan (joint venture)”. Namun, saat ini IKEA hanya mengoperasikan toko ritel dengan mode "anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki", dan mengubah semua operasi "usaha patungan" toko ketika masuk secara primitif ke kota-kota Cina. Karenanya, saat ini satu-satunya mode masuk IKEA adalah “anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki” atau “wholly owned subsidiary”, yaitu cara yang pertama.
c.       Analisis waktu dan faktor yang mempengaruhi dalam masuk IKEA ke China
Dalam hal ini, setidaknya ada sebuah konsep yang dibawa olehYannick and Khoa (2014) bahwa ada empat dimensi yang bebeda yang dipertimbangkan oleh Negara Swedia (negera asal IKEA) dalam pemilihan waktu memasuki pasar internasional. Dalam hal ini IKEA yang merulakan salah satu perusahaan dari Negara tersebut juga mempertimbangkan empat dimensi tersebut sebagai bagian dari strategi bisnis internasionalnya di China. Dimensi yang dimaksud adalah “window of opportunity”, “stepwise internationalization”, “near market knowledge” and “world-of- mouth”.Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing dimensi yang telah disebutkan, yaitu:
C.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa IKEA meruapakn perusahan ritel yang berasaldari Swedia, didirikan pada tahun 1943 olehIngvar Kamprad. Dalam perkembangnnya, IKEA yang berasal dari Swedia ini tumbuh secara bertahap sebelum akhirnya menjadi seperti yang sekarang.


Artikel ini adalah versi sampel saja.
Untuk versi lengkap atau
bisa juga tugas custom, based on request
silahkan WA ke 085-8680-39009 (Diana)
Ditunggu ordernya kakak :))

 

Strategi Bisnis Internasional Go-Jek Indonesia Memasuki Pasar Asean: (Studi Kasus Go-Viet dan GET!)



Strategi Bisnis Internasional Go-Jek Indonesia Memasuki Pasar Asean:
(Studi Kasus Go-Viet dan GET!)



I.                   Latar Belakang
Gojek merupakan sarana transportasi di Indonesia yang menyediakan jasa ojek secara online. Perusahaan ini berada di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang didirikan oleh Nadiem Makarim. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 atas ide pendirinya yang terinspirasi dari pengalamannya ketika menggunakan transportasi umum ojek di Jakarta yang sedang dalam keadaan macet. Dari hal tersebut, kemudian terbentuk sebuah ide untuk menciptakan suatu teknologi yang dapat menghubungkan tukang ojek dengan calon-calon pelanggannya sehingga waktu tukang ojek tidak hanya habis untuk menunggu pelanggan di pangkalan (Nasution, 2018).
Gojek berupaya menjadi penyedia sarana transportasi yang dapat memberikan kenyaman dan kemudahan bagi penggunanya. Gojek sudah menyediakan layanannya di hampir seluruh Indonesia tidak hanya transportasi, tetapi juga berbagai layanan baru seperti layanan pesan antar makanan (Go-Food), layanan pengiriman barang atau dokumen (Go-Send), layanan pindah barang (Go-Box) dan bahkan layanan salon kecantikan (Go-Glam). Pengguna dapat memesan layana tersebut secara online melalui aplikasi yang dapat diunduh melalui telepon genggam.
Kesuksesan Gojek untuk memberikan layanan di Indonesia ini kemudian mendorong Gojek untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Pada pertengahan tahun 2018 lalu, Gojek mengumumkan ekspansi perusahaan tersebut ke Vietnam dan Thailand. Ekspansi ini merupakan gelombang pertama dari rencana ekspansi internasional Gojek yang ditujukan pada negara-negara di Asia Tenggara. Ekspansi di regional Asia Tenggara ini rencananya akan diikuti dengan ekspansi ke Filipina dan Singapura (Agung, 2018).
Rencana ekspansi ke luar negeri ini di dorong oleh berbagai investor yang menanamkan investasinya ke bisnis ini, diantara investor prestisius yang menginvestasikan dananya ke Gojek adalah Astra International, Warburg Pincus, KKR, Meituan, Tencent, Google, Temasek, dan lain sebagainya. Dari penggalangan dana investasi ini didapatkan sebanyak US$500 juta untuk ekspansi Gojek ke luar negeri (GoJek, 2018). Dengan rencana tersebut, gojek memulai bisnisnya di kancah internasional dan menyebabkan Gojek menghadapi persaingan dengan Grab yang memiliki jenis bisnis yang sama. Agar ekspansi bisnis Gojek secara internasional ini dapat berjalan dengan lancar, maka diperlukan strategi yang tepat. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas tentang bagaimana strategi bisnis Gojek dalam melakukan ekspansi bisnis internasional.
II.                Ekspansi ke Vietnam dan Thailand
Pada ekspansi bisnis internasional tahap pertamanya, Gojek melakukan ekspansi ke negara Vietnam dan Thailand. Gojek di Vietnam memiliki nama Go-Viet yang mulai beroperasi di dua kota yaitu Hanoi dan Ho Chi Minh. Layanan yang disediakan oleh Go-Viet untuk sementara ini adalah Go-Bike dan Go-Send dengan 25 ribu mitra pengemudi yang sudah bergabung bersama Go-Viet. Layanan yang disediakan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan negara ini.
Vietnam dipilih sebagai salah satu negara yang pertama diekspansi oleh Gojek karena dianggap memiliki medan yang sama dengan Jakarta, Indonesia ketika pertama kali beroperasi. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang memiliki peranan penting di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan Vietnam. Bahkan keberadaan sepeda motor di kedua negara sudah melebihi jumlah kendaraan roda empat (Triwijanarko, 2018).



Selain hal tersebut, Vietnam dianggap negara yang paling optimal untuk jenis teknologi atau layanan yang ada di platform Gojek. Hal ini dilihat oleh tim Gojek dari jumlah penduduk Vietnam yaitu sebanyak hampir 107 juta orang dengan penetrasi telepon genggam yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan konsumen di negara Vietnam sangat atraktif dan terbuka dengan produk baru terutama teknologi (Rahman, 2018).
Selain hal tersebut, disebutkan pula bahwa rasio perkapita penggunaan motor roda dua Vietnam merupakan nomor satu di Asia Tenggara. Hal ini sangat mendukung pengembangan Gojek karena platform ini memang berdasarkan pada penggunaan sepeda motor untuk memberikan layanan kepada pelanggan. Di sisi lain, regulasi dan pemerintah di Vietnam sangat mendukung. Hal itulah yang menjadikan alasan mengapa Vietnam bisa menjadi pasar sempurna untuk untuk mulai ekspansi bisnis Gojek ke ranah regional Asia Tenggara.
Sedangkan ekspansi yang dilakukan Gojek di Thailand adalah dengan membentuk sebuah anak perusahaan yang diberinama dengan Get. Get telah beroperasi di 14 wilayah di Bangkok, Thailand. Empat belas wilayah tersebut meliputi Chatuchak, Lad Prao, Wang Thong Lang, Sathorn, Bang Rak, Klongtoey, Yannawa, Bangkapi, Ratchathewi, Pathumwan, Phyathai, Beung Kum, Bang Kho Laem dan Rat Burana (Suryanto, 2019). Terdapat dua layanan yang ditawarkan oleh Get, yaitu Get Win dan Get Delivery. Get Win merupakan layanan ride-hailing dan sedangkan Get Delivery merupakan kurir pengiriman.

Thailand merupakan negara kedua tujuan ekspansi bisnis Gojek di Asia Tenggara. Salah satu penyebab pemilihan negara ini adalah jumlah penggunaan transportasi dengan mode ride-sharing yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan pendapatan Thailand di segmen ride hailing berjumlah US $ 1.037 juta pada tahun 2019. Pendapatan ini diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 24,1%, sehingga menghasilkan volume pasar sebanyak US $ 2.461 juta pada tahun 2023 (Statista, 2019). Hal ini tentu sangat menarik bagi perusahaan Gojek itu sendiri.
Secara umum, ekspansi yang dilakukan ke wilayah regional Asia Tenggara ini dilakukan oleh Gojek adalah dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu yang sangat tinggi dari tim yang bekerja di Gojek. Nadiem Makarim sebagai pendiri Gojek, menyatakan bahwa tim Gojek ingin mengetahui apakah model jasa Gojek yang sudah berhasil di Indonesia juga dapat diterapkan di pasar dengan kebudayaan yang berbeda, atau hanya dapat diterima di Indonesia saja (CNN, 2018).

III.             Mode Ekspansi Bisnis Internasional Gojek

IV.             Hambatan

V.                Cara Gojek Menangani Masalah

VI.             Rekomendasi 

VII.          Kesimpulan 

Ini hanya versi sampel saja yaa..

Untuk versi komplit atau dibuatkan analisis kasusnya,
silahkan contact 085868o39oo9 (Diana)
Ditunggu ordernyaa.. 

 
Daftar Pustaka
Agung, B. (2018). Gojek Bakal Lebarkan Sayap ke 4 Negara Asia Tenggara. Retrieved from CNN: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180328150359-185-286553/gojek-bakal-lebarkan-sayap-ke-4-negara-asia-tenggara
Bilgies, A. F. (2017). Keunggulan Kompetitif Yang Dalam Menciptakan Inovasi Untuk Kewirausahaan Strategis. IAIN Tulungagung Research Collections, 3(2), 321-343.
CNN. (2018). Alasan Nadiem Makarim Ekspansi Gojek Ke Asia Tenggara. Retrieved from CNN Indonesia : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180704150530-185-311544/alasan-nadiem-makarim-ekspansi-gojek-ke-asia-tenggara
CNN. (2019, Januari 9). Gojek Dijegal di Filipina. Retrieved from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190109105701-185-359495/gojek-dijegal-di-filipina
GoJek. (2018). GO-JEK Umumkan Peluncuran Perusahaan di Vietnam (GO-VIET) dan Thailand (GET) Sebagai Bagian dari Ekspansi Internasional Tahap Pertama . Retrieved from go-jek.com: https://www.go-jek.com/blog/ekspansi-internasional-go-jek-di-vietnam-dan-thailand-tahap-pertama/
Kimberley, T. (2012). Rebranding to redefine international brand identity–A case study to evaluate the success of Sonera’s rebranding. Bachelor’s Thesis Degree Programme in International Business Haaga Helia University of Applied Science.
Murdaningsih, D. (2018). Gojek Ekspansi ke 4 Negara Ini. Retrieved from republika: https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/18/07/13/pbrgv8368-gojek-ekspansi-ke-4-negara-ini
Nasution, D. M. (2018). Tinjauan Hukum Terhadap Layanan Transaksi Dan Transportasi Berbasis Aplikasi Online. RESAM Jurnal Hukum, 4(1), 17-30.
Ngazis, A. N. (2018, Agustus 20). Blak-blakan Tantangan Gojek Mengaspal di Thailand. Retrieved from Viva: https://www.viva.co.id/digital/startup/1069291-blak-blakan-tantangan-gojek-mengaspal-di-thailand
Putra, D. A. (2018). Ini strategi Go-Jek ekspansi bisnis ke 4 negara. Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/uang/ini-strategi-go-jek-ekspansi-bisnis-ke-4-negara.html
Rahman, A. F. (2018). Alasan Go-Jek Ekspansi ke Vietnam dan Pakai Nama Go-Viet. Retrieved from detiknet: https://inet.detik.com/business/d-4208800/alasan-go-jek-ekspansi-ke-vietnam-dan-pakai-nama-go-viet
Statista. (2019). Ride Hailing: Thailand. Retrieved from statista.com: https://www.statista.com/outlook/368/126/ride-hailing/thailand
Suryanto, V. (2019, Januari 15). Anak usaha Gojek di Thailand GET perluas layanan ke 14 wilayah di Bangkok. Retrieved from kontan id: https://industri.kontan.co.id/news/aanak-usaha-gojek-di-thailand-get-perluas-layanan-ke-14-wilayah-di-bangkok
Triwijanarko, R. (2018). Kenapa Go-Jek Memilih Vietnam dan Warna Merah? Retrieved from marketeers.com: http://marketeers.com/kenapa-go-jek-memilih-vietnam-dan-warna-merah/
Zaenudin, A. (2018, Agustus 30). Get, Cara Go-Jek Menaklukkan Thailand. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/get-cara-go-jek-menaklukkan-thailand-cVLo