PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian saat ini sangat pesat seiring
dengan pertumbuhan ekonomi di segala bidang terutama bidang perdagangan yang
mulai menawarkan produk investasi seperti franchise, lisensi, dan
lain-lain. Diantara sekian banyak produk investasi yang ditawarkan, franchise
merupakan salah satu alternatif investasi yang dipilih karena proses
pengoperasiannya yang mudah, dan sistem manajerial yang sudah jelas serta
sesuai dengan standar operasi yang telah dilaksanakan di perusahaan secara
umum.
Konsep bisnis waralaba (franchise) akhir-akhir ini telah
menjadi salah satu trendsetter yang memberi warna baru dalam dinamika
perekonomian Indonesia. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, animo masyarakat
Indonesia terhadap munculnya peluang usaha waralaba sangat signifikan. Animo
ini terefleksi pada dua cermin yakni : jumlah pembeli waralaba dan jumlah
peluang usaha (business opportunity) yang terkonversi menjadi waralaba.
Alfamart dan Indomaret merupakan dua waralaba retail yang
menonjol dan bersaing secara ketat untuk memperebutkan pasar ritel di
Indonesia. Makalah ini berusaha membandingkan budaya dan strategi yang terdapat
pada kedua waralaba tersebut.
ANALISIS
Budaya perusahaan dan
strategi yang terdapat pada Indomaret dan Alfamart sebagai perusahaan
waralabat tertuang dalam kerangka kerja yang dikenal
sebagai SOP (Standard Operational Procedure). SOP dapat dikatakan jiwa dari kehidupan waralaba. Tanpa SOP yang jelas,
gamblang mudah dimengerti dan diaplikasikan, kesuksesan waralaba akan sulit
tercapai. SOP akan memuat secara detail pedoman pengoperasian suatu usaha,
mulai dari suplai bahan baku, manajerial, pelatihan SDM, keuangan, marketing
dan promosi, sampai pada riset pengembangan usaha. Setiap detail akan dibukukan
menjadi manual-manual sesuai dengan segmennya masing-masing. Faktor-faktor yang
menjadi persyaratan suatu waralaba seperti yang tersebut diatas umum disebut
dengan istilah franchisibility. Oleh karena standarisasi yang cukup tinggi,
memberikan keuntungan bagi masyarakat yang ingin membeli waralaba.
Konsep manajemen strategik :
- Pemantauan lingkungan baik secara internal dan eksternal.
- Pemantauan profil perusahaan untuk mengidentifikasi Strength( kekuatan)
dan weakness (kelemahan)
- Formulasi Strategi termasuk mengembangkan visi misi dan tujuan
perusahaan. Pada tahap ini lebih ditekankan pada aktivitas utama yaitu
menyiapkan strategi alternative, pemilihan strategi, dan menetapkan
strategi yang akan digunakan.
- Implementasi strategi yang mengharuskan perusahaan untuk menetapkan
tujuan tahunan, menetapkan kebijakan, memotivasi karyawan, mengalokasikan
sumber daya manusia, menetapkan struktur organisasi yang efektif,
menyiapkan anggaran, mengembangkan sistem informasi, dan menghubungkan
kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
- Evaluasi dan pengawasan kinerja nyata suatu perusahaan.
Sejalan dengan visi Alfamart
menjadi “jaringan ritel terbesar di Indonesia yang Memberdayakan
pengusaha kecil dan memenuhi kebutuhan konsumen. Gerai gerai Alfamart
menawarkan produk produk kebutuhan sehari hari. Setiap toko beroperasi
berdasarkan filosofi toko komunitas yaitu toko yang berlokasi di wilayah
pemukiman dan menawarkan layanan yang efisien serta kemudahan untuk dicapai dari
rumah.
Budaya Alfamart :
Keunikan dan kekuatan penawaran Alfamart
didasarkan pada pemahaman atas kebutuhan konsumen dengan menawarkan kebutuhan
pokok dengan harga yang terjangkau, layanan yang ramah dan bersahabat, suasana
berbelanja yang bersih dan nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Alfamart
telah menerapkan misi mereka untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Secara
konsep manajemen strategik ,lokasi lokasi penetapkan gerai gerai alfamart telah
ditentukan dengan perhitungan yang matang. Strategi pemilihan lokasi
inilah yang menentukan efektif tidaknya suatu gerai dari alfamart.
Alfamart memiliki
tujuan untuk membantu usaha kecil dan menengah terutama koperasi, pondok pesantren,
yayasan sosial dan organisasi sosial yang sejenis untuk
memiliki usaha yang berkesinambungan dan menguntungkan secara efisien yaitu
dengan menjadi terwaralaba alfamart. Semua aktifitas tersebut didukung oleh
manajemen sumber daya manusia yang berbasis perencanaan dan pengembangan
organisasi , pedoman jalur karir, administrasi, personalia yang akurat,
manajemen kinerja serta pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi.
Sejalan dengan
visinya, perseroan tetap aktif mengembangkan para pengusaha kecil dan menengah
melalui program store as sales point (SSP) dan kios, bekerjasama dengan
pemerintah daerah. Lingkungan perusahaan internal adalah lingkungan yang dapat
dikendalikan, diantaranya yaitu budaya Alfamart :Inovasi untuk kemajuan
yang lebih baik lagi, kepuasan para pelanggan/konsumen, kualitas dan
produktifitas tertinggi, kerjasama team..
Alfamart
memiliki strategi dalam merebut pasar. Mereka terus berekspansi ke wilayah –
wilayah yang memiliki potensi pasar. Mereka juga menyinergikan antara komunikasi
dan marketing serta cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekitar. Itu pula yang membuat Alfamart mencoba mengembangkan
gerai sebagai community store yang
terintegrasi dengan lingkungan mereka. Itu artinya, setiap toko Alfamart
memiliki tanggung jawab sosial terhadap perkembangan lingkungan sekitar.
Misalnya, ketika wilayah toko Alfamart ada kejadian gizi buruk, maka Alfamart
mencoba membantu dengan memberikan makanan tambahan. Manajemen juga
mengupayakan warga lokal agar bisa menjadi karyawan Alfamart. Untuk strategi
komunikasi dan pemasaran yang terintegrasi, Alfamart menciptakan event dan
program. Dengan cara ini, brand image dan
emotional bonding antara konsumen dan
Alfamart dapat meningkat. Karena itu, program marekting selain memiliki
keunikan juga mampu memberikan memorable
experience kepada pelanggan.
Sedangkan pada Indomaret, budaya perusahaannya adalah :
- Dalam bekerja kami menjungjung
tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan
- Kerja sama tim
- Kemajuan melalui inovasi yang
ekonomis
- Kepuasan pelanggan
Dari visi, misi, dan budaya kedua perusahaan ritel tersebut wajar kalau
kedua ritel ini bersaing ketat untuk memenangkan pasar. Indomaret berusaha agar lokasi mereka berkonsep one stop shopping. Setiap gerai ada
bisnis pendukung, seperti ATM, Bank, dan restoran kecil. Yang tak kalah penting
adalah kepuasan, kemudahan, dan kenyamanan bagi konsumen.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan penulis adalah Alfamart telah menerapkan
kebijakan strategic yang cukup efektif dalam menjalankan operasi usaha mereka.
Implementasi konsep – konsep manajemen strategik sesuai dengan visi, misi dan
tujuan Alfamart. Efektifitas strategi tersebut dibuktikan dari
menjamurnya gerai gerai Alfamart yang berada baik dikota besar maupun kota
kecil di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Luthans, F. 1998. Organizational
Behavior, 7th ed,
Mc.Graw-Hill International Editions.
Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi:
Konsep, Kontroversi, Applikasi, Edisi Bahasa Indonesia PT. Prenhallindo, Jakarta.
Schneider, Susan C dan Jean-Louis
Barsoux. 1997. Managing Across Culture. Prentice
Hall. England.
Makalah ini masih dalam versi draft,
Untu versi lengkap atau
Butuh makalah judul lain
Request aja...
Diana - o85868o39oo9
Dijamin Beress - Anti Plagiat
Ditunggu Ordernya Yaa