Skandal Emisi Volkswagen


Skandal Emisi Volkswagen
A.    Pendahuluan
Dalam beberapa dekade terakhir, konservasi dan lingkungan berkelanjutan menjadi perhatian penting bagi negara-negara di dunia. Fenomena alam seperti globalisasi dan juga pencemaran lingkungan seperti polusi gas emisi telah dipertimbangkan oleh sejumlah besar lembaga perlindungan lingkungan. Fakta bahwa alat transportasi berbahan bakar fosil menjadi salah satu faktor utama pemanasan global membuat standar emisi kendaraan bermotor tak terelakkan. Standar emisi baru menimbulkan kesulitan besar bagi para pembuat mobil yang memproduksi mobil diesel hemat bahan bakar untuk pasar mobil Amerika Serikat. Salah satu pemain pasar dalam industri mobil adalah Volkswagen. Akan tetapi pada 18 September 2015, EPA Amerika Serikat mengeluarkan pemberitahuan bahwa perusahaan mobil Jerman Volkswagen (VW) Group telah melakukan pelanggaran pada Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) dan memerintahkan penarikan hampir setengah juta kendaraan (Mansouri, 2016; Bhaskaran & Bandyopadhyay, 2018).
EPA meminta Volkswagen untuk memberikan rencana penarikan kendaraan pada 26 April 2016. Hal ini mengejutkan bagi para pemegang saham dan investor Volkswagen di seluruh dunia yang berdampak pada anjloknya harga saham di semua bursa saham terkemuka. Hal ini meninggalkan tanda tanya besar pada praktik tata kelola perusahaan dan ekuitas merek Volkswagen dan dinilai akan memiliki dampak serius pada penjualan mobil Volkswagen di tahun-tahun mendatang dan kelangsungan keuangan perusahaan secara keseluruhan (Bhaskaran & Bandyopadhyay, 2018). Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka tulisan ini akan membahas tentang kasus uji emisi Volkswagen, dampak dari kasus uji emisi Volkswagen tersebut, serta strategi yang dilakukan oleh Volkswagen dalam menghadapi krisis yang disebabkan oleh kasus uji emisi tersebut.
B.     Pembahasan
1.      Kasus uji emisi Volkswagen
Pada 18 September 2015, EPA Amerika telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Volkswagen telah memasang piranti lunak tertentu yang dapat menipu standar emisi bahan bakar pada mesin diesel 4-silinder. Tuduhan EPA tertuju pada Volkswagen AG, Audi AG, dan Volkswagen Group of Amerika. Perangkat lunak yang disebut “defeat device” oleh EPA ini disematkan pada model diesel Volkswagen dan Audi produksi tahun  2009-2015. Seperti yang telah diungkapkan dalam Notice of Violation dari EPA, perangkat lunak itu punya algoritma tertentu yang dapat mendeteksi mobil saat menjalani proses uji emisi bahan bakar. Dalam proses tersebut, gas buang dikontrol agar dapat keluar sesuai dengan standar dalam regulasi (Saragih, 2015).

Gambar 1. Cara kerja perangkat lunak “defeat device” Volkswagen menipu uji emisi
Sumber: Gates, Ewing, Russell, & Watkins (2017)
Masalahnya kemudian diketahui ketika University of West Virginia secara tidak sengaja menemukan bahwa mobil yang diuji memancarkan gas NOx hingga 40 kali lipat dari batas yang diizinkan. Waktu dan biaya yang terlibat dalam penarikan dan perbaikan kendaraan akan sangat besar dan mungkin berakibat fatal bagi keberadaan perusahaan. Setiap negara, tempat pengaduan diajukan ke badan pengatur, akan memberikan masing-masing pengaduan dengan caranya sendiri dengan denda dan hukuman; dampak keseluruhan dari ini pada perusahaan akan sangat tinggi (Bhaskaran & Bandyopadhyay, 2018).
2.      Dampak kasus uji emisi Volkswagen
Sejak kasus uji emisi tersebut terungkap publik, perusahaan telah kehilangan hampir 38% dalam kapitalisasi pasar dan turun ke posisi keempat dalam daftar perusahaan mobil papan atas. Hal ini menyebabkan hilangnya kredibilitas yang substansial. Peringkat kredit perusahaan telah diturunkan peringkatnya. Moody’s, S&P dan Fitch telah memberikan pandangan negatif pada peringkat kredit mereka untuk Volkswagen. Untuk menutupi perbaikan kendaraan, penalti dan tuntutan hukum, perusahaan akan menelan kerugian sebesar 35 miliar euro ($40 miliar). Perusahaan mungkin menjual saham di pasar jika biaya tunai skandal melampaui batas. Para pembuat mobil mungkin harus menghabiskan miliaran euro untuk memperbaiki masalah nitrogen dioksida pada mobil diesel, yang dianggap penting untuk memenuhi aturan emisi karbon. Pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan cenderung meningkat karena produsen menghadapi peraturan baru dan ketat (Goel, 2015).
3.      Strategi Volkswagen mengatasi krisis dari skandal emisi
Menanggapi krisis yang terjadi akibat skandal emisi diesel, manajemen Volkswagen, dalam siaran pers pada bulan Desember 2015, menetapkan perubahan organisasi utama yang direncanakan untuk meminimalkan risiko kesalahan serupa di masa depan. Perubahan terebut mencakup melembagakan keselarasan baru yang komprehensif yang mempengaruhi struktur grup, serta cara berpikir dan tujuan strategisnya. Dalam struktural, Volkswagen mengubah komposisi Dewan Manajemen Grup untuk memasukkan orang yang bertanggung jawab atas Departemen Integritas dan LegalAffairs sebagai anggota dewan. Di masa depan, perusahaan ingin memberikan yang lebih penting bagi digitalisasi, yang akan dilaporkan langsung kepada Ketua Dewan Manajemen, dan bermaksud memberikan lebih banyak kebebasan untuk merek dan divisi melalui manajemen yang lebih terdesentralisasi. Dengan pandangan untuk memulai pola pikir baru, manajemen Volkswagen menyatakan bahwa mereka ingin menghindari yes-men dan untuk mendorong manajer dan teknisi yang ingin tahu, mandiri, dan perintis (CrĂȘte, 2016).
C.    Kesimpulan
Tahun 2015 EPA Amerika mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Volkswagen telah memasang piranti lunak tertentu yang dapat menipu standar emisi bahan bakar pada mesin diesel 4-silinder. Sebagai dampak dari skandal emisi diesel tersebut, Volkswagen mengalami penurunan dalam angka penjualan, laba, hingga harga saham. Menanggapi krisis yang terjadi akibat skandal emisi diesel, manajemen Volkswagen, dalam siaran pers pada bulan Desember 2015, menetapkan perubahan organisasi utama yang direncanakan untuk meminimalkan risiko kesalahan serupa di masa depan. Dengan kepemimpinan baru, restrukturisasi perusahaan, dan evolusi strategi perusahaan, Volkswagen berusaha untuk bergerak cepat menjauh dari skandal emisi diesel dan mendefinisikan kembali perusahaan dalam istilah yang sangat berbeda. Strategi baru Volkswagen lebih diarahkan pada elektrifikasi. Dengan menempatkan penekanan strategis baru mereka pada tiga cabang elektrifikasi, konektivitas dan mobilitas, perusahaan memahami tren terbaru di industri dan menciptakan merek baru dalam proses tersebut. Pendekatan ini dinilai berhasil karena banyak pelanggan telah kembali dan angka penjualan terus meningkat.


Ini hanya versi sampelnya saja ya...
Untuk file lengkap atau mau dibuatkan custom, silahkan PM kami ke

WA 0882-9980-0026
(Diana)

Happy order kakak ^^

Motivation And Organizational Behavior At Marriott International


Motivation And Organizational Behavior At Marriott International

A.    Pendahuluan
Sepanjang lebih dari 80 tahun sejarahnya, Marriott Internasional telah membangun reputasi melalui beragam kualitas, keunggulan layanan, inovasi, dan integritas. Hari ini, Marriott memimpin industri penginapan global dalam banyak hal, dibuktikan dengan premi RevPAR yang terkemuka di industri perhotelan. Marriott International beroperasi di tiga segmen bisnis: Layanan Penuh Amerika Utara, Layanan Terbatas Amerika Utara, dan Internasional. Perusahaan ini juga mengoperasikan, memasarkan, dan mengembangkan properti perumahan dan menyediakan layanan untuk asosiasi pemilik rumah/kondominium (Reuters, 2019). Lebih dari itu, pada bulan Oktober tahun 2018 lalu, Marriott International sekali lagi dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik oleh Aon plc (NYSE: AON).Berdasarkan hal ini, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa yang menjadi dasar kesuksesan Marriot untuk mendapatkan prestasi yang demikian. Komitmen terhadap karyawan merupakan hal yang laing diutamakan oleh Marriot, oleh sebab itulah, dalam makalah ini akan dibahas menganai motivasi dan perilaku organisasi Marriott dalam menjalin hubungan yang baik dengan param pegawainya.
B.     Pembahasan
Kesuksesan Marriott dalam industri perhotelan tentu merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen yang kuat selama bertahun-tahun. Marriott, yang juga dikenal dengan nama Marriott Intertational Inc., atau juga yang Hotel JW dibangun dengan kiat bisnis sederhana, yaitu memelihara hubungan baik dengan pegawainya (Seldin, 2011). Mengenai hal ini, Bill Marriott mengatakan bahwa:
Memelihara hubungan baik dengan pegawai, sehingga mereka juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan hotel. Prinsip ini diberlakukan di seluruh dunia. Tidak peduli di negara mana kita berada, setiap orang suka diperlakukan dengan hangat, dihargai, dan makan hidangan enak. Orang ingin mendapat pengalaman bagus,” (Seldin, 2011).
Motivasi adalah faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini, seorang pegawai memerlukan suatu motivasi untuk mendorongnya melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan perusahaan ditempat mereka bekerja. Sebab pada dasarnya pegawai merupakan sumberdaya manusia milik organisasi atau perusahaan. Dan bersamaan dengan itu, sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perusahaan atau organisasi apapun, sebab mereka memiliki peran sebagai penggerak seluruh aktifitas dalam mengola, mengatur, dan menjalankan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. 
Dalam hal ini, Marriot juga memiliki pandangan yang sama akan pentingnya motivasi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Bill Marriott dalam suatu kesempatan bahwa:
Beri dorongan kepada para karyawan, latih mereka, tunjukkan kepedulian anda kepada mereka, dan jadikan mereka pemenang. Di Hotel Marriott, kami tahu bawa jika kami memperlakukan para karyawan dengan benar, amka merekan akan memperlakukan pelanggan dengan benar, dan jika pelanggan diperlakukan dengan benar, mereka akan kembali (suatu saat akan memilih menggunakan jasa perhotelan di Marriott lagi)” (Wijaya, Purnomolastu, & Tjahjoanggoro, 2015).
Berikut ini merupakan beberapa motivasi yang diberikan oleh Marriott terhadap pegawai mereka sebagai bukti bahwa mereka menjalin hubungan yang baik dengan pegawainya, sehingga sebagai agantinya, para pegawai ini akan menjalin hubungan yang baik dengan para pelangga mereka juga, yang mana ini merupakan komitmen kuat Marriott dalam menjalankan bisnis mereka selama ini, dan sudah tertanan sejak  bisnis perhotelan mereka didirikan. Motivasi yang dimaksud tersebut diantaranya adalah (Marriott, n.d.):
...............
Dalam hal ini, melalui beberapa motivasi yang dilakukan oleh perusahaan, ini dapat dikatakan bahwa Marriott memang mendorong perilaku organisasi yang positif. Beberapa contoh bagaimana mereka menunjukkan ini adalah melalui penghargaan karyawan dan dengan berfokus pada kepuasan karyawan. Mereka mengerti bahwa jika mereka menjaga pegawai, maka para pegawai ini akan menjaga pula para tamu, dan membentuk hubungan yang positif. Selain itu, untuk menjaga pegawai mereka, Marriott juga berfokus pada pelatihan, pengembangan dan mempertahankan para rekan, menciptakan tenaga kerja yang setia dan bersemangat, yang berkomitmen untuk menawarkan layanan dan pengalaman terbaik kepada para tamu (Wahana Riau, 2018). Dengan ini terbukti bahwa pada dasarnya Marriott senantiasa untuk mendorong perilaku organisasi yang positif, khususnya perilaku positif dari pada pegawai, sehingga mereka bisa bekerja secara maksimal untuk melakukan pekerjaan mereka secara produktif dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan perusahaan. Termasuk didalamnya dalah memuaskan kebutuhan pelanggan.
C.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dismpilkan bahwa Marriot merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri perhotelan yang sangat terkenal duu dunia dan telah diakui prestasinya. Sehubungan dengan hal ini, untuk meraih kesuksesaanya seperti yang sekarang Marriott memegang komitmen atau prinsip yang kuat, dimana ini menjadi sebuah dasar untuk memotivasi pegawainya sekaligus dapat menciptakan suatu perilaku organisasi yang positif melalui perilaku pegawainya. Komitmen ini adalah bahwa mereka senantiasa memelihara hubungan baik dengan pegawai, sehingga mereka juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan hotel. Dalam hal ini, upaya dalam menjaga hubungan yang baik dengan pegawainnya ini, Marriott berfokus pada pelatihan, pengembangan dan mempertahankan para rekan, menciptakan tenaga kerja yang setia dan bersemangat, yang berkomitmen untuk menawarkan layanan dan pengalaman terbaik kepada para tamu (Wahana Riau, 2018). Oleh sebab itu, bersamaan dengan hal ini, Marriott juga memberikan motivasi terhadap pada pegawainya, sehingga memunculkan perilaku organisasi yang baik pula.



Ini hanya versi sampelnya saja ya...
Untuk file lengkap atau mau dibuatkan custom, silahkan PM kami ke

WA 0882-9980-0026
(Diana)

Happy order kakak ^^

Analisis Kasus Etika Bisnis dalam Proyek Pengerjaan Meikarta oleh Group Lippo


Analisis Kasus Etika Bisnis dalam Proyek Pengerjaan Meikarta oleh Group Lippo

Pendahuluan
Bisnis adalah fenomena modern yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Bisnis dilakukan oleh manusia dengan manusia yang berarti norma atau nilai-nilai yang baik terbawa dalam kehidupan bisnis. Dalam praktik seorang pebisnis lebih suka menggunakan / berhubungan dengan perusahaan yang baik kualitasnya dalam segala aspeknya. Bisnis merupakan proses negosiasi antara dua pihak atau lebih yang dilakukan dengan tujuan untuk mecapai kesepakatan bersama yang bermotif untuk mendapat keuntungan (Sinaulan, 2016). Dalam perkembangnnya, dunia bisnis memang menjadi salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, khususnya kehidupan dalam perspektif ekonomi. Bisnis seringkali menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama yang memiliki potensi luas biasa jika dibandingkan dengan profesi lainnya, sehingga tidak heran jika dunia bisnis terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu (Rachman, Setyawan, & Rahmi, 2018).

Hubungan Diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan: Kerja Sama di Bidang Manufaktur


Hubungan Diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan: Kerja Sama di Bidang Manufaktur
A.    Latar Belakang
Salah satu bentuk dari interaksi dalam hubungan internasional adalah kerjasama internasional. Kerjasama internasional bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral maupun multilateral guna mencapai tujuan nasional. Dalam menjalankan kerjasama antar negara pun juga harus mencakup interaksi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, termasuk kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan. Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan sendiri dimulai dengan hubungan tingkat konsuler pada tahun 1966 yang diawali dengan penandatangan persetujuan konsuler. Kantor Konsulat Jendral Republik Korea di Jakarta dibuka secara resmi pada tanggal 1 Desember 1966. Kunjungan negara yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea Selatan ini pun juga sering dilakukan oleh para pemimpin politik, ekonomi, sosial, dan budaya dari masing-masing negara setelah tercetusnya hubungan konsuler tersebut (Afriantari & Putri, 2017; Syarief, 2016).


PRODUKSI BUSANA


1.      PENDAHULUAN

Busana merupakan salah satu hal pokok dalam kehidupan yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Berbusana kini bukan sekedar mengenakan pakaian, pilihan busana yang tepatsesuai dengan kesempatan dan kepribadian pemakainya menjadikan penampilanseseorang menjadi lebih mengesankan. Hal ini karena dalam berbusana pada hakikatnya manusia selalu menuntut dua nilai sekaligus, yaitu nilai jasmani berupa nyaman dipakai, dan nilai rohani yang berupa keindahan dan keanggunan (Lanawati & Soekarno, 2004). Model busana yang datang dari dunia kuno, dunia klasik, dunia Eropa maupun dunia barat dapat memberikan konstribusi pada perkembangan desainbusana yang ada pada saat ini. Dalam tulisan ini, akan diberikan penjelasan mengenai desain beserta perkembangannya. Kemudian akan diberikan pula analisis mengenai desain, bahan, hiasan, pola, teknik jahit, beserta penyelesaian desain tersebut.

2.      PEMBAHASAN

2.1.   Desain dan Perkembangannya

Dalam sejarah mode, pada abad permulaan masehi, di mana hubungan antar-negara belum berkembang luas dan masyarakatnya hidup terisolir, perhatian terhadap perkembangan busana dari negara lain masih sangat kurang. Baru pada tahun 1500-1600, ketika tiba zaman Renaisans atau disebut juga zaman kelahiran kembali di Eropa yang ditandai timbulnya kembali perhatian pada kesusastraan klasik, berkembangnya seni dan sastra baru serta munculnya ilmu pengetahuan modern, perkembangan dunia mode pun berjalan pesat. Berdasarkan sejarah busana, dalam kurun waktu tertentu selalu ada aliran baru, sehingga desain busana dan jenis bahan tekstil pun selalu berubah juga. Dalam konteks bisnis, untuk memberi tempat bagi hasil busana dari aliran baru, maka sering kali diadakan sale atau obral, atau cuci gudang di toko pakaian maupun department store. Pengaruh perubahan yang terus-menerus dalam bidang mode busana menyebabkan pembuatan busana tidak ada hentinya.

Gambar 1. Timeline desain busana dari dekade ke dekade
Jika ditilik, dari dekade ke dekade hingga saat ini ada beberapa perbedaan utama dalam tren desain busana terutama busana wanita yaitu:
…..

2.2.   Analisis Desain

2.2.1.      Proses Desain

Dalam pembuatan desain busana terdapat beberapa tahapan berpikir agar mendapatkan hasil rancangan busana yang baik. Tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut(Lanawati & Soekarno, 2004).
1.      Bentuk Sketsa Busana
2.      Anatomi Tubuh atau Ilustrasi Sketsa
3.      Proses Penwujudan Busana

2.2.2.      Pemilihan Bahan

Untuk memastikan kemungkinan sifat suatu bahan, harus diketahui isian dan penyempurnaan bahan tersebut, juga seberapa banyak bahan itu akan menyusut dan bagaimana perneliharaannya(Poespo, 2006):
1.      Tenunan harus kuat.
2.      Tenunan harus seragam.
3.      Isian benang harus bertemu dengan tepi kain (Selvage) pada sudut yang tepat.
4.      Warna celupan harus rata dan kelihatan segar.
5.      Warna Print harus rata, tanpa titik-titik putih (tidak diwarnai) nampak melaluinya.

2.2.3.      Pola Busana

Dalam proses pembuatan busana, khususnya pada pembuatan pola dan pecah pola, orang dengan bentuk tubuh di luar normal (terutama gemuk) dan orang dengan bentuk tubuh menyimpang atau sering disebut displastis memerlukan perlakuan khusus.Untuk menggambar pola konstruksi dengan sistem atau metode apa pun yang dipilih memerlukan berbagai macam ukuran badan. Jenis ukuran yang diperlukan serta cara mengambil ukuran pada setiap sistem atau metode konstruksi pola busana, mempunyai kekhususan masing-masing.

2.2.4.      Teknik Penjahitan

Dalam teknik menjahit busana terdapat berbagai jenis tusuk atau stitch. Tusuk jelujur biasa/build stitch dimulai dari kanan ke kiri, jarak tusuk tidak ditentukan. Tusuk jelujur dengan jarak tertentu/busting stitch dimulai dari kanan ke kiri, jarak tusuk ditentukan/diatur. Tusuk jelujur renggang/tailored stitch dipakai untuk mengutip pola pada dua helai kain/pengganti rader. Tusukjelujurkecil-kecil/holdingstitch/running stitch dipakai untuk membuat kerutan. Tusuk tikam jejak/backstitch sebagai pengganti tusuk mesin dan pasang ritsleiting. Tusuk piquer/pad stitch dipergunakan untuk memasang bantalan bahu jas, rambut kuda, dan bahan pelapis dari mantel. Tusuk flanel/crossed stitch dipakai untuk penyelesaian kampuh dan kelim pada bahan yang , melar dan bahan yang diobras (mengesum)(Boedijono, 2013).

2.2.5.      Penyelesaian/Finishing

Menyelesaikan adalah pekerjaan akhir sampai busana siap pakai. Sebagai contoh, tahap penyelesaian busana kemeja lengan pendek adalah sebagai berikut(Sukamto, 2003).
1.      Membuat lubang kancing pada garis tengah muka bagian kiri badan.
2.      Memasang kancing pada garis tengah muka bagian kanan.
3.      Pada tiap tahap pekerjaan menjahit, busana harus disetrika supaya bentuknya kelihatan baik dan rata. Setelah selesai seluruhnya, disetrika kembali, yang dimulai dari bagian dalam (buruk), terutama kampuh-kampuh, kemudian ke bagian luar (baik).
4.      Melipat atau menggantungkan.

3.      KESIMPULAN

Dalam tulisan ini telah diberikan penjelasan mengenai desain beserta perkembangannya. Selain itu, telah diberikan pula analisis mengenai desain, bahan, hiasan, pola, teknik jahit, beserta penyelesaian desain tersebut.Berdasarkan sejarah busana, dalam kurun waktu tertentu selalu ada aliran baru, sehingga desain busana dan jenis bahan tekstil pun selalu berubah juga. Dalam konteks bisnis, untuk memberi tempat bagi hasil busana dari aliran baru, maka sering kali diadakan sale atau obral, atau cuci gudang di toko pakaian maupun department store. Pengaruh perubahan yang terus-menerus dalam bidang mode busana menyebabkan pembuatan busana tidak ada hentinya. Dari sisi produksi, dalam pembuatan desain busana terdapat beberapa tahapan berpikir agar mendapatkan hasil rancangan busana yang baik. Tahapan-tahapan tersebut adalah mempertimbangkan bentuk sketsa busana, anatomi tubuh atau ilustrasi sketsa, dan proses penwujudan busana.

Ini hanya versi sampelnya saja ya...

Untuk file lengkap atau mau dibuatkan custom, silahkan PM kami ke

WA 0882-9980-0026
(Diana)

Happy order kakak ^^

Analisis Strategi Penetapan Harga Produk Amanda Brownies


Analisis Strategi Penetapan Harga Produk Amanda Brownies


A.    Pendahuluan  
Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli, walaupun faktor-faktor non harga juga telah memiliki peran penting yang mempengaruhi perilaku pembeli, harga masih menjadi salah satu unsur terpenting yang menentukan pangsa pasar dan keuntungan yang didapatkan perusahaan. Dalam menentukan harga, perusahaan wajib untuk memperhatikan sasaran dalam menetapkan harga. Perusahaan dapat memilih sasaran yang dinilai sesuai dengan tujuan perusahaan, baik yang berorientasi pada laba, berorientasi pada penjualan, atau berorientasi pada pesaing. Masing-masing sasaran tersebut mempunyai keunggulan yang harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Pemilihan sasaran yang tepat akan membantu perusahaan mencapai tujuan perusahaan dengan baik (Dewantoro, 2015). Tulisan ini akan menganalisis strategi penetapan harga produk pada Amanda Brownies.
B.     Pembahasan
1.      Gambaran Umum Amanda Brownies
CV Amanda Brownies sudah berdiri sejak tahun 2000 dengan kantor yang terletak di di Jalan Rancabolang, Bandung. CV Amanda Brownies merupakan perusahaan yang menjalankan bisnis kuliner dan terfokus pada brownies, dengan produk unggulan yaitu brownies kukus. Perusahaan telah memulai penjualan sejak tahun 2000 dengan nama “Amanda” yaitu singkatan dari “Anak Mantu Damai”. Dipelopori oleh suami istri bernama Joko dan Atin, seiring dengan perkembangan pasar, “Amanda” menjadi pemimpin pasar bisnis kue brownies di Kota Bandung dengan tetap mempertahankan, memperbaiki dan terus mengembangkan kualitas produknya. Amanda Brownies juga terus berinovasi dengan mengeluarkan produk baru yaitu cheese stick, sweet stick, bungket duo, pisang bolen keju, pisang bolen cokelat, pink marble, cheese roll, chicken pastry, beef pastry, cake bakan sarikaya, cake ketan bakar blueberry. Inovasi pada menu yang ditawarkan oleh Amanda Brownies tersebut membantu mendorong pertumbuhan usaha perusahaan, sehingga mulai pada tahun 2007 Amanda Brownies membuka sejumlah cabang di kota Bandung maupun luar kota Bandung seperti Surabaya, Bogor, Cimahi, Jakarta, Cirebon, dan Yogyakarta (Friyatmi, 2015).
2.      Target Pasar Amanda Brownies
Segmentasi pasar mencakup aktivitas yang membagipasar yang miliki sifat heterogen kedalam satu-satuan pasar yang bersifat homogen. Segmentasi pasar Amanda Brownies melakukan segmentasi berdasarkan kalangan yaitu kalangan menengah atas dan menengah bawah. Untuk menunjang segmentasi ini, Amanda Brownies melakukan berbagai variasi dalam jenjang harga dari yang murah hingga yang mahal, hal ini agar masyarakat kelas menengah kebawah dapat menjangkaunya, tetapi lebih difokuskan untuk ibu-ibu untuk membelinya sebagai menu hidangan penutup keluarga dan cemila nkeluarga atau untuk buah tangan diberikan kepada kerabat.
3.      Strategi Penetapan Harga Amanda Brownies
Strategi penetapan harga merupakan strategi penting dalam menjalankan suatu usaha. Strategi harga yang digunakan sangat membantu pemilik usaha untuk mendapatkan pasar yang lebih besar (Anuraga, 2010). Harga pun telah menjasi salah satu unsur pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan. Proses penetapan harga jual Amanda Brownies dimulai dari proses pembelian bahan baku, persediaan, total biaya produksi yang nantinya akan menentukan penetapan harga jual. Pembelian bahan baku merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh perusahaan Amanda Brownies sebelum melakukan kegiatan produksi dan penjualan. Tahap selanjutnya setelah pembelian bahan baku, yang dilakukan oleh Amanda Brownies adalah mengumpulkan bahan yang telah dibeli yang akan digunakan untuk kegiatan produksi. Proses penetapan harga dalam tahap ini merupakan tahap yang sangat penting setelah sejumlah tahap yang dilakukan oleh Amanda Brownies di atas. Setelah melakukan sejumlah kegiatan seperti belanja, melakukan pengecekan pada stok barang dan total biaya produksi, Amanda Brownies menentukan harga jual produk. Berikut ini merupakan harga jual produk yang telah ditetapkan oleh Amanda Brownies:
Tabel 1.  Daftar Harga Produk Amanda Brownies
No
Produk Amanda Brownies
Harga (Rp)
1
Brownies Kukus Original
36.000
2
Brownies Kukus Cheese Cream
64.000
3
Brownies Kukus Sarikaya Pandan
42.000
4
Brownies Kukus Blueberry
44.000
5
Brownies Kukus Tiramisu
52.000
6
Brownies Kukus Banana Bizz
42.000
7
Brownies Pink Marble
44.000
8
Brownies Kukus Choco Marble
44.000
9
Brownies Kukus Tiramisu Marble
44.000
10
Brownies Green Tea Mint
42.000
Sumber: Patimah (2018)
Patimah (2018) mengungkapkan bahwa jika dibandingkan dengan produk brownies dari toko yang berbeda, harga produk brownies Amanda dinilai memiliki harga yang lebih tinggi. Promosi sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dapat meyakinkan konsumen pada produk yang ditawarkan dan dapat menjadi penentu suksesnya perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar. Selain itu, kegiatan promosi sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk memperkenalkan produk, baik jenis, warna, bentuk dan harga, maupun kualitas produk yang ditawarkan atau yang dihasilkan perusahaan serta untuk meningkatkan penjualan (Patimah, 2018).
C.    Kesimpulan
Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli, walaupun faktor-faktor non harga juga telah memiliki peran penting yang mempengaruhi perilaku pembeli, harga masih menjadi salah satu unsur terpenting yang menentukan pangsa pasar dan keuntungan yang didapatkan perusahaan. Dalam menentukan harga, perusahaan wajib untuk memperhatikan sasaran dalam menetapkan harga.
Dalam penetapan harga jual produknya, Amanda Brownies menggunakan metode berbasis biaya (cost-based pricing) yang merupakan biaya penuh dengan tambahan tertentu (full cost plus mark-up), dengan memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan sejak bahan baku mulai diproses sampai produk siap untuk dijual. Dalam hal ini Amanda Brownies dituntut untuk dapat melakukan perhitungan keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menciptakan produk dengan benar-benar rinci.


Ini hanya versi sampelnya saja ya...
Untuk file lengkap atau mau dibuatkan custom, silahkan PM kami ke

WA 0882-9980-0026
(Diana)

Happy order kakak ^^