Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Terhadap Keamanan: Kasus Perselisihan Antara Angkutan Online Dan Konvensional

 

Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Terhadap Keamanan:

Kasus Perselisihan Antara Angkutan Online Dan Konvensional

 


A.    Pendahuluan

Sekarang ini, manusia telah berada berada dalam sebuah era yang sarat dengan teknologi. Teknologi menjadi bagian yang penting dalam kehidupan manusia, khususnya untuk membantu dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan secara tidak langsung, dapat dikatakan bahwa pola kehidupan manusia saat ini snagat bergantung pada apa yang dinamakan segakai teknologi. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (KBBI, 2012-2020). Pengertian ini serupa dengan pendapat Jacques Ellul (1967) yang mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia (Ananda, 2013).

Manusia menggunakan teknologi karena sifat dasar manusia yang memiliki akal. Malalui akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Bersamaan dengan itu, pemanfaatan teknologi untuk membantu kehidupan manusia akan terus berkembang. Sementara kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam beberapa dekade terakhir ini (Ngafifi, 2014).

Dalam pemanfaatkan teknologi, pada dasarnya ini akan memberikan sejumlah manfaat yang positif dengan berbagai inovasi-inovasi yang diberikan. Namun, pada saat yang bersamaan, penggunaan teknologi oleh manusia juga dapat memberikan dampak yang negatif di berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah di bidang keamanan. Teknologi dapat memengaruhi keamanan suatu negara, misalnya munculnya kejahatan cyber (kejahatan dunia maya), hingga kejahatan yang dapat merusak pertahaman negara, maupun mengusik keamanan kesatuan negara dengan terjadinya suatu perselisihan. Dalam hal ini, maka akan dibahas tentang seperti apa pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap suatu keamanan, termasuk di negara seperti Indonesia.  

B.     Pembahasan

Pemanfaatkan teknologi pada dasarnya memengaruhi terhadap keamanan, khusunya keamanan dalam suatu negara tertentu. Sehubungan dengan hal ini, maka dalam bagian pembahasan ini akan diuaraikan tentang seperti apa pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap keamanan secara keseluruhan, dan kemudian diberikan sebuah contoh kasus yang mengambarkan atau mencerminkan bagaimana penggunaan teknologi dalam mengancam keamanan suatu negara, dimana nantinya ini dicontohkan dengan kasus perselisihan antara angkutan online dan konvensional.

1.      Pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap keamanan

Secara umum, kehadiran teknologi dan segala kemajuannya akan memengaruhi berbagai bidang kehidupan, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi itu sendiri. Menganei hal ini, dibidang pertahanan dan keamanan, salah satu pengaruh ini adalah adanya tantangan menghadapi ancaman dari luar yang bersifat maya seperti aktifitas hacker yang bisa merusak sistem situs pertahanan negara, kemudian bagaimana teknologi digital dikombinasikan dengan teknologi perang lainnya memungkinkan untuk menciptakan jenis perang yang secara kualitatif, seperti misalnya adalah tentang penggunaan robot perang (Setiawan, 2017).

Selain itu, pengaruh lainnya adalah tentang munculnya kejahatan-kejahatan baru berbasis teknologi, atau yang dikenal pula dengan sebutan kejahatan cyber, (kejahatan dunia maya), yang mana ini dapat menimbulkan ancaman keamanan bagi para masyarakat dunia maya. Misalanya saja jika dalam dunia nyata kita mengenal tindakan kriminalitas pencurian dan perampokan Bank, dalam dunia maya hal seupa juga bisa ditemukan, seperti pembobolan rekening lewat fasilitas internet Banking (Anto, 2018).


2.      Kasus: Perselisihan Antara Angkutan Online Dan Konvensional

Kehadiran teknologi dan segala pemanfaatannya memang dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif. Di satu sisi, teknologi dapat digunakan untuk membantu aktivitas manusia menjadi lebih mudah, efejtif dan efisien, namun pada saat yang sama dapat memberikan efek yang buruk, seperti misalnya pada aspek keamanan. Munculnya perselisihan antara dua pihak tertentu membuat ancaman baru bagi suatu keamanan negara. Mengenai hal ini, salah satu ancaman keamanan dalam pemanfaatan teknologi ini adalah adnaya perselisihan antara angkutan berbasis online/aplikasi dan konvensional.

Analisis Kampanye Iklan Teh Sariwangi

 

Analisis Kampanye Iklan Teh Sariwangi

 

A.    Pendahuluan

Menurut William (1993), iklan adalah sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mem promosikan produk, memotivasi dan mengajak massa untuk bertindak sesuai dengan pemasang iklan. Komunikasi yang terdapat pada iklan tersebut memuat informasi tentang produk yang disertai dengan kata, gambar, dan suara yang dikemas dengan tampilan yang menarik, lucu, sekaligus mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian dan penggunaan dari produk atau jasa yang diiklankan. Selain itu, iklan tersebut juga berperan sebagai perubah suatu produk menjadi sebuah citra, yang mana citra tersebutlah yang membawa dampak dan menambah nilai ekonomi dari produk tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, iklan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah iklan mengenai suatu produk minuman, yaitu Teh Sariwangi.

Sariwangi adalah salah satu merek teh lokal di Indonesisa yang diperkenalkan pada tahun 1973 dalam format teh celup. Pada saat itu, teh celup tersebut dinilai sebagai suatu cara baru dalam minum teh yang lain dari teh serbuk. Terlebih di Indonesia sendiri, terdapat tradisi minum teh atau yang biasa disebut “ngeteh”, untuk menjalin tali silahturahmi antar sesama masyarakat. Hal tersebut membuat Sariwangi mendapat tempat di masyarakat, bahkan masih digemari hingga saat ini. Seiring perkembangannya, Sariwangi melakukan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran, salah satunya adalah dengan beriklan. Iklan-iklan yang dibuat oleh Sariwangi selalu menggunakan tema seputar kehidupan sehari-hari yang menarik dan hangat, sehingga dianggap sebagai suatu merek teh yang berbeda dari kompetitornya (Safitri, 2014). Berdasarkan hal ini, tulisan ini akan menganalisis mengenai 3 iklan teh Sariwangi dari 3 waku yang berbeda, yaitu . 

B.     Pembahasan

Teh Sariwangi adalah salah satu merek teh lokal di Indonesisa yang diperkenalkan pada tahun 1973 dalam format teh celup. Sariwangi ini pertama kali di perkenalkan oleh PT Sariwangi Agricultural Estate Agency, yang kemudian di akuisisi oleh PT Unilever Tbk pada tahun 1980an. Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT Unilever Tbk telah memberikan sariwangi identitas sebagai merek teh celup Indonesia dengan citra aspiratif dan premium. Bahkan Unilever juga membuat serangkaian iklan yang terintegrasi atau mempunyai satu benang merah untuk dijadikan headline dalam iklan mereka. Contohnya di dalam iklannya teh sariwangi memasukkan hal-hal yang dapat mengangkat nilai dari sebuah teh dengan menambahkan nilai-nilai lainnya. Berikut iklan-iklan teh Sariwangi yang akan dianalisis.

a.       Iklan Sariwangi “Hangatnya Kebersamaan” (1997)

Iklan ini ditayangkan pada tahun 1997, yang memperlihatkan kehangatan suatu keluarga. Latar dari iklan ini berada pada pagi hari, dimana semua anggota keluarga menyempatkan minum teh sebelum melaksanakan aktivitasnya masing-masing, baik sekolah, bekerja, dan mengurus rumah. Melalui iklan ini, Sariwangi ingin memperkenalkan dirinya sebagai ikon dari kehangatan dan kebersamaan, dimana dengan umpan membuat teh bagi keluarganya akan membuat orang di sekitarnya sadar dan mencoba untuk bergabung dan berkomunikasi lagi. Sehingga hal kecil tersebut menjadi makna besar dalam masyarakat.


b.      Iklan Sariwangi “Mari Ngeteh, Mari Bicara” (2007)

 

Gambar 1. Iklan Sariwangi “Mari Ngeteh, Mari Bicara

 

Iklan ini diperkenalkan pada tahun 2007, yang mengusungkan tema nilai-nilai komunikasi dalam kampanye iklannya. Dimana pada iklan ini, Sariwangi menitikberatkan pada pentingnya berkomunikasi dengan baik dan lancar agar dapat menciptakan suasana yang hangat dan harmonis dalam keluarga. Selain itu, dalam tema iklan ini, Sariwangi juga memasukkan pesan tentang gender di dalamnya, dengan tujuan agar dapat membantu kaum wanita mewujudkan kesetaraan gender. Kampanye ini merupakan program sosial guna memberikan inspirasi, meningkatkan kesadaran, dan memfasilitasi wanita dalam mengambil inisiatif untuk berkomunikasi lebih baik dalam menciptakan kehidupan yang selaras antara laki-laki dan wanita.

 

c.       Iklan Sariwangi “Berani Bicara” (2017)


Gambar 3. Iklan Sariwangi “Berani Bicara” (2017)

 

Iklan terakhir yang dibahas adalah iklan yang dikeluarkan pada tahun 2017 lalu, yang mengusung tema “Berani Bicara”. adalah potret keluarga yang harmonis, tetapi disini keadaannya dimana sang anak sedang membicarakan isi hatinya kepada sang ibu sembari meminum teh, namun tidak berani mengutarakan kepada ayahnya. Namun sang ibu terus mendorong anaknya untuk mengutarakan dan membicarakan kepada ayahnya. Akhirnya anaknya berani mengutarakan keinginannya untuk menonton konser, yang kemudian ditanggapi oleh sang ayah dengan mengatakan “gak boleh, kecuali ayah yang nganterin”. Hal ini menunjukkan bahwa sang ayah menyetujui atau memperbolehkan anaknya untuk menonton konser. saling sibuk dengan urusan masing-masing. Dengan kata lain, iklan Sariwangi ini ingin menyampaikan bahwa dalam sebuah keluarga, setiap anggota harus saling berbicara tentang segala hal meskipun tentang suatu masalah yang sulit. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menghadapi dan menyelesaikannya bersama sehingga tidak berlarut-larut yang pada akhirnya dapat membuat hubungan antar anggota keluarga tetap hangat dan harmonis (Suwaibah, 2017).