PENDAHULUAN
Secara
teoritis maupun empiris, pertumbuhan sektor pertanian telah terbukti memberikan
kontribusi nyata terhadap penanggulangan kemiskinan di Indonesia. selama krisis menunjukkan bahwa tatkala
sektor-sektor lain, khususnya sektor konstruksi dan industri manufaktur,
mengalami kontraksi hebat sektor pertanian tetap mampu tumbuh positif. Tatkala
sektor-sektor lain melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran, penyerapan
tenaga kerja di sektor pertanian justru meningkat tajam. Tatkala sektor ekspor
produk non pertanian mengalami penurunan, ekspor produk pertanian justru
mengalami peningkatan tajam.
Pertumbuhan sektor pertanian harus didorong
dengan meningkatkan produktivitas dan produksi yang lebih tinggi, perluasan
jaringan irigasi dan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Ilmu pengetahuan
dan teknologi memainkan peran penting dalam aspek ini. Pertumbuhan sektor
pertanian akan memberikan kontribusi besar terhadap penanggulangan kemiskinan
apabila terjadi distribusi pemilikan lahan yang merata, teknologi baru yang
dapat diadopsi oleh petani kecil, dan pembangunan infrastruktur pedesaan yang
menghubungkan desa-desa ke pasar lokal dan mendorong petani supaya mampu
melakukan diversifikasi kegiatan ke arah usaha-usaha non pertanian di pedesaan.
Pertumbuhan sektor pertanian tidak hanya
memberikan dampak positif dalam penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan
pendapatan usahatani, tetapi juga dapat mendorong kegiatan sektor non pertanian
di pedesaan. Hasil studi memperlihatkan bahwa
kenaikan nilai tambah sektor pertanian sebesar US$ 1 dapat mendorong kenaikan
nilai tambah sektor nonpertanian sekitar US$ 0.5 - 1.
KEBIJAKAN
STRATEGI DAN PROGRAM SEKTOR PERTANIAN
Salah
satu kebijakan dalam membangun pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan petani
adalah meningkatkan nilai tambah produksi pertanian dan nilai tambah tersebut
sebagian besar dinikmati oleh petani. Atas dasar itu, sangat penting bagi
pemerintah untuk menggalakkan pembangunan industri pertanian rakyat di wilayah
pedesaan. Pembangunan infrastruktur di pedesaan atau wilayah pertanian, seperti
pembangunan jalan-jalan desa, jaringan irigasi dan sebagainya, akan berdampak positif
terhadap kelancaran distribusi dan atau pemasaran input dan output pertanian.
Pada akhirnya akan berdampak positif pada kegiatan pertanian dan peningkatan
produksi.
Salah satu faktor dominan yang dapat meningkatkan
produktivitas pertanian adalah tingkat pendidikan. Semakin rendah tingkat
pendidikan semakin rendah produktivitas hasil pertanian baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. Atas dasar itu, program-program pembangunan di pedesaan perlu
difokuskan pada peningkatkan kecerdasan para petani. Dengan kata lain program
pembangunan pertanian sebaiknya diangkat dari bawah, disain program sesuai
kebutuhan petani dan petani diajarkan atau didorong selalu berusaha mandiri.
Bantuan atau program pembangunan pertanian di Departemen Pertanian (Deptan)
harus selalu dihubungkan dengan tujuan akhir, yakni membangun petani yang
mandiri dan tidak tergantung pada bantuan pemerintah.
KESIMPULAN
Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi belum tentu memberikan dampak positif terhadap pengurangan
jumlah penduduk miskin. Pertumbuhan tinggi yang kita harapkan adalah
pertumbuhan yang mempunyai kualitas yang ditentukan oleh semakin menurunnya
jumlah penduduk miskin. Atas dasar itu, pemerintah harus dapat menjamin
pertumbuhan yang tinggi pada masa datang akan terjadi pada sector pertanian.
Dalam jangka pendek, sektor jasa dan pertanian relatif
kurang persisten dibanding industri dan perdagangan. Hal ini dapat dimaklumi
mengingat kegiatan di sektor pertanian yang sangat dipengaruhi oleh iklim dan
bersifat musiman. Namun hal ini dapat ditanggulangi dengan penelitian dan
pengembangan tenologi pertanian, yang tentunya hal ini membutuhkan peran serta
pemerintah dan sector swasta dalam menanggapi permintaan pengembangan teknologi
ini.
Sedangkan dalam jangka panjang sektor pertanian lebih
persisten dibandingkan dengan sektor industri dan perdagangan. Hal ini terlihat
dengan tumbuhnya permintaan baik nasional maupun dunia akan produk – produk
pertanian.
DAFTAR
PUSTAKA
Biro Pusat Statistik. Keadaan Angkatan Kerja Indonesia, 1985-1998.
Simatupang, P., Nizwar Syafa’at, Khairina M.N.,
Amiruddin Syam, Saktyanu K. Dermoredjo, dan Budi Santoso. 2000. Kelayakan
Pertanian Sebagai Sektor Andalan Pembangunan Ekonomi Nasional. Pusat Penelitian
Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian.
Supriyati dan Syafa’at, N. 2000. Analisis
Perubahan Struktur Kesempatan Kerja di Indonesia, 1995-1998: Implikasinya Pada
Peran Sektor Pertanian Dalam Penyerapan Tenaga Kerja. Prosiding Perspektif
Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Dalam Era Otonomi Daerah. Pusat Penelitian
Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Litbang Pertanian Deptan.
Makalah ini masih dalam versi draft,
Untuk versi lengkap atau
Butuh makalah judul lain
Request aja...
Diana - o85868o39oo9
Dijamin Beress - Anti Plagiat
Ditunggu Ordernya Yaa