MENINGKATNYA POPULARITAS POPULIST RADICAL RIGHT DALAM KONTEKS ELEKTORAL EROPA
Abstrak
Sejak 1990-an, telah terjadi peningkatan jumlah partai sayap kanan radikal populis di negara-negara Eropa dan dalam keberhasilan pemilihan/elektoral partai-partai tersebut. Penyebabnya bisa beragam seperti sikap terhadap imigrasi, ketenagakerjaan, usia, pendidikan, dan gender. Atau bisa juga keputusan mereka dipengaruhi oleh hal-hal lain yang lebih sulit untuk diukur seperti perasaan kekurangan ekonomi relatif dan ketidakpuasan dengan rezim politik yang memicu kebangkitan yang membuat individu mencari keterlibatan dengan partai-partai tersebut. Tulisan ini bertujuan menyelidiki lebih lanjut mengenai peningkatan popularitas sayap kanan radikal populis tersebut beserta faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi peningkatan popularitas tersebut. Secara lebih spesifik, dua faktor yang dijelaskan dalam tulisan ini adalah nasionalisme dan peningkatan tingkat imigrasi di Eropa.
Kata kunci: elektoral Eropa, politik Eropa, sayap kanan radikal populis
1. Pendahuluan
Pada umumnya telah dipertimbangkan bahwa radical right (sayap kanan radikal) dalam Eropa kontemporer merupakan suatu ideology yang bersifat nasionalis. Posisi ideologis dari golongan ini merupakan salah satu bentuk ‘nativisme’, menyiratkan bahwa partai-partai sayap kanan radikal mengusulkan untuk menjaga populasi negara bangsa asli, dan bahwa elemen non-pribumi mengancam homogenitas negara bangsa (Lubbers & Coenders, 2017). Atau golongan ideologi sayap kanan radikal ini juga terkadang dilabeli sebagai salah satu bentuk ‘etno-pluralisme’. Dalam ideologi ini, perbedaan antara budaya ditekankan, dan untuk mempertahankan fitur unik nasional, budaya yang berbeda harus tetap terpisah dan tidak boleh bercampur, karena pencampuran budaya akan menyebabkan hilangnya karakteristik budaya yang unik. Oleh karena itu, di satu sisi keunikan negara/bangsa ditekankan, dan di sisi lain, ancaman terhadap negara/bangsa perlu diantisipasi.