PERSONAL
SELLING
Personal selling
adalah bentuk proses komunikasi dan persuasi tatap muka, dimana seorang salesperson bekerja untuk mendorong
keinginan sang pembeli. Hal yang terpenting dalam personal selling adalah
menggunakan interaksi langsung dari orang ke orang (person-to-person
interaction). Berbeda dengan jenis marketing komunikasi lainnya yang mengarah
kepada khalayak massa, personal selling mengarah kepada seseorang secara
khusus. Artinya keputusan sang pembeli didorong oleh interaksi langsung dari salesperson. Dalam proses pengambilan
keputusan pembelian akan ada banyak proses yang dilewati, namun dalam kondisi ini, seorang salesperson langsung menyerang kepada
kognisi sang pembeli dalam pengambilan keputusan. Apabila salesperson gagal
menyerang pengambilan keputusan sang pembeli, maka keseluruhan proses dan
perangkat pendukung promosi produk akan gagal pula. Perangkat pendukung promosi
ini bisa berbentuk iklan dan maksud gagal disini lebih mengarah kepada usaha
iklan yang menjadi sia-sia.
Personal
selling merupakan salah satu tools dalam promotion mix yang bekerja sebagai
berikut:
1. Membuat
konsumen memiliki atensi yang relatif tinggi karena berinteraksi tatap muka
sehingga konsumen akan sulit untuk menolak pesan.
2. Salesperson
dapat menentukan sendiri pesan yang akan disampaikan sesuai dengan ketertarikan
dan kebutuhan konsumen.
3. Komunikasi
dua arah dalam personal selling memungkinkan umpan balik yang segera (immediate) sehingga salesperson dapat segera mengetahui apakah pesannya tersampaikan
dan bekerja atau tidak.
4. Personal
selling memungkinkan salesperson
mengkomunikasikan informasi yang banyak dan kompleks dengan menggunakan metode
promosi lainnya.
5. Personal
selling sangat memungkinkan adanya demonstrasi fungsi dan kerja produk.
6. Interaksi
yang sering dengan konsumen dapat membangun hubungan jangka panjang dan
memudahkan proses penjualan dan pembelian.
Dalam
personal selling ada bagian yang dinamakan Customer Relationship Management
(CRM) yaitu strategi kunci untuk memperoleh keuntungan. Dalam hal ini, salesperson digunakan sebagai alat untuk
memastikan kepuasan konsumen. Bukan hanya mendekati konsumen secara intensif untuk
meningkatkan sale, melainkan sebagai pemberi solusi bagi konsumen. Melalui hal
ini, salesperson dapat mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan konsumen dan menawarkan solusi terbaik berdasarkan
permasalahan konsumen. Kepuasan konsumen ini akan menciptakan loyalitas yang
mendorong mereka untuk kembali dan membeli produk sehingga menguntungkan bisnis
dan produsen.
Beberapa
tipe dari personal selling, antara lain:
1.
Order
taking. Lebih mengarah pada penjualan merchandise atau servis berlangganan.
Hal yang diutamakan dalam order taking adalah
kemampuan order taker memberikan
informasi, oleh karena itu kemampuan order
taker dalam memberikan informasi harus sangat diperhatikan.
2.
Creative
Selling. Lebih mengarah pada informasi teknik, advice, dan servis. Tipe ini biasanya
banyak terdapat pada penjualan-penjualan alat-alat industri dan teknikal
lainnya yang membutuhkan keahlian salesperson
dalam mempraktekkannya ataupun mempromosikannya.
3.
System
selling. Berkaitan dengan creative selling
dimana salesperson memperhatikan
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen sesuai keterangan yang ada. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan akan
berusaha untuk melatih salespersonnya
agar mampu menyampaikan kebutuhan dari target pemasaran.
4.
Missionary
salesperson. Memperhatikan kepuasan konsumen dan
meningkatkan kebutuhan konsumen. Seorang salesperson
akan sangat mungkin untuk memberikan kembali informasi-informasi produk setelah
pembelian. Salesperson juga dapat
menggunakan perangkat direct marketing seperti telepon, fax, ataupun e-mail
untuk mempertahankan dialog dengan konsumen.
Continued....
Essay masih dalam bentuk draft..
Untuk versi lengkap atau butuh judul lainSilakan order aja
o81858o39oo9 (Diana)
Ditinggu ordernya yaa?