Pengeluaran untuk Kepentingan
Sekuriti sebagai Investasi
Manajeman sekuriti atau manajemen
keamanan merupakan sebuah proses yang penting untuk diselenggarakan dalam upaya menciptakan keamanan dan mencegah terjadinya gangguan yang nantinya
dapat mencegah timbulnya kerugian
melalui proses yang efektif dan efisien. Manajemen sekuriti sendiri
berdasarkan pada pengolahan data yang kemudian dianalisa terkait
kemungkinan-kemungkinan terjadinya suatu kejahatan yang sudah terjadi atau
diprediksi mungkin akan terjadi dalam suatu wilayah ataupun lingkungan yang
ada. Kejahatan atau kejadian yang merugikan yang diprediksi mungkin atau pernah
terjadi dalam suatu kawasan, bukan saja ancaman dari luar tapi dapat juga dari
dalam kawasan itu sendiri (Hermanto, 2011).
Ancaman tindak kejahatan atau
tindakan-tindakan yang merugikan ini mencakup ancaman terhadap keamanan fisik
dan keamanan informasi. Ancaman fisik ini dapat berupa ancaman bencana alam,
ancaman lingkungan, ancaman teknis, dan ancaman manusia. Sedangkan ancaman
dalam keamanan informasi mencakup aspek kerahasiaan, integritas, serta
ketersediaan. Tiga hal tersebut merupakan elemen dasar untuk mengembangkan
keamanan. Ketiga elemen tersebut saling berhubungan dalam membentuk
keamanan informasi. Keamanan informasi
yang terjaga dengan baik akan dapat melindungi organisasi dari berbagai jenis
ancaman yang nantinya dapat mendukung atau memberikan pengaruh yang signifikan
pada keberlanjutan organisasi (Priatmoko, Astuti, & Riyadi, 2016).
Upaya yang dapat dilakukan adalah
menekan atau meminimalisir dampak yang merugikan. Maka dari itulah tujuan dari
ilmu manajemen sekuriti tersebut merupakan pencegahan yang dapat melindungi aset.
Pengamanan sendiri juga tidak lepas dari rancangan pengamanan yang menuntut
dilakukannya beberapa perubahan yang memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari
rancangan tersebut adalah untuk mengurangi risiko ancaman yang pernah terjadi
maupun yang berpotensi terjadi lagi, dan melakuan pendeteksian dini yang
bertujuan untuk menjaga keamanan dan mencegah timbulnya kejahatan.
Dan untuk mendapatkan perangkat
keamanan atau sekuriti untuk melindungi aset-aset tersebut, maka dibutuhkan
pengalokasian dana yang demi meningkatkan keananan. Dengan mengalokasikan dana
khusus yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan atau sekuriti di perusaaan
terkait, maka perusahaan telah berhasil
melakukan salah satu upaya untuk menekan tindakan kejahatan atau kejadian yang
merugikan.
Mekipun alokasi dana yang bertujuan
untuk meningkatkan tingkat sekuriti dan keamanan tidaklah sedikit, akan tetapi
dana yang dikeluarkan tersebut tidak akan terbuang sia-sia mengingat tindak
kejahatan atau kejahatan yang sudah terjadi atau diprediksi mungkin akan
terjadi tersebut dapat menimbulkan kerusahan yang berimbas pada kerugian yang
dialami oleh perusahaan tersebut. Maka dari itulah terdapat anggapan bahwa dana
yang dikelurkan untuk jasa layanan sekuriti atau keamanan merupakan golongan
dana investasi dan tidak semata-mata merupakan dana pengeluaran dari hasil
menjual produk .
Kata investasi digunakan dan diartikan
sebagai penanaman uang dengan harapan
untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang (Mudjiyono, 2012). Dengan kata lain, alokasi dana yang
digunakan untuk tujuan keamanan dengan menjalankan fungsi investasi nantinya
diharapkan dapat memberikan keuntungan di masa mendatang. Keuntungan dalam
keamanan ini dapat mencegah kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya tindak
kejahatan atau kejadian-kejadian yang merugikan lainnya.
Dengan mengimplementasikan tujuan pengamanan
dengan asas investasi, maka organisasi tersebut telah merencanakan rancangan
sekuritas atau keamanan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang
akan mendatang. Terlebih setelah memahami peran ancaman terhadap keamanan fisik
dan keamanan informasi terhadap keberlangsungan organisasi. Kepentingan
sekuritas dapat mendukung keberlangsungan organisasi karena adanya jaminan
adanya penekanan dampak negatif sekecil mungkin. Hal inilah yang nantinya dapat
mendukung keberlangsungan organisasi saaat menghadapi ancaman terhadap keamanan
fisik dan keamanan informasi. Kepentingan sekuritas organisasi dapat membantu
organisasi untuk dapat bertahan saat ancaman terhadap keamanan fisik dan
keamanan informasi, karena minimnya dampak atau kerugian yang diderita oleh
organisasi di masa mendatang.
Pengeluaran yang digunakan untuk
kepentingan keamanan bukanlah sekedar biaya pengeluaran. Mengutip pernyataan
Mulyadi (dalam Maylisa, 2013) yang
mengartikan biaya sebagai
pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau
mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu atau bias juga diartikan sebagai
bagian dari harga
pokok yang dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh
penghasilan. Maka dari itulah pengeluaran yang digunakan untuk kepentingan
keamanan bukanlah sekedar biaya pengeluaran. Karena dana yang dikeluarkan ini nantinya
akan berkembang dalam artian akan memberikan keuntungan bagi organisasi. Dana pengeluaran
untuk kepentingan keamanan akan mendukung kelancaran kegiatan dan aktivitas
organisasi. Minimnya dampak buruk yang ditimbulkan dari ancaman tindakan
kejahatan dan tindakan yang merugikan lainnya ini akan menekan angka kerugian
yang diderita oleh organisasi.
Jadi, dana pengeluaran untuk
kepentingan keamanan bukanlah sekedar biaya pengeluaran tapi merupakan
investasi bagi organisasi. Karena dana yang dikeluarkan untuk kepentingan
keamanan akan mendukung kelancaran kegiatan dan aktivitas organisasi. Minimnya
dampak buruk yang ditimbulkan dari ancaman tindakan kejahatan dan tindakan yang
merugikan lainnya ini akan menekan angka kerugian yang diderita oleh
organisasi.
Daftar Pustaka
Hermanto, B. (2011). Manajemen Sekuriti Fisik di
International Trade Center (ITC) Bumi Serpong Dama (BSD) Serpong Tangerang.
Universitas Indonesia: Jakarta.
Maylisa, A. (2013). EVALUASI KEPUTUSAN PEMBERIAN
POTONGAN TARIF SEWA KAMAR (Stusi Kasus pada Hotel Jentra Dagen Yogyakarta).
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Mudjiyono. (2012). Investasi dalam Saham dan Obligasi dan
Meminimalisasi Risiko Sekuritas pada Pasar Modal Indonesia. Jurnal STIE
Semarang Vol. 4 No. 2 Juni 2012.
Priatmoko, D. B., Astuti, E. S., & Riyadi. (2016).
ANALISIS PENERAPAN SISTEM KEAMANAN FISIK PADA DATA CENTER UNTUK MELINDUNGI
DATA ORGANISASI (Studi Kasus pada Unit Penerimaan Mahasiswa Baru dan Sistem
Informasi (PMBSI) IKIP PGRI MADIUN). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.
40 No.1 November 2016.
Ini
hanya versi sampel saja yaa..
Untuk
versi komplit atau dibuatkan analisis kasusnya,
silahkan
contact 085868o39oo9 (Diana)
Ditunggu
ordernyaa..