Intervensi
Militer Amerika Serikat Di Suriah
Latar
belakang
Konflik yang terjadi dalam sebuah negara merupakan suatu hal
yang lazim terjadi di era modern dewasa ini. Berbagai perbedaan antara sebuah
kelompok atau lebih, tidak jarang mengalami eskalasi dan harus diselesaikan
dengan cara kekerasan seperti perang. Internal Conflict (konflik internal)
seperti ini tentu memiliki metode tersendiri dalam penyelesaiannya. Begitu pula
dengan konflik-konflik lainnya seperti konflik internasional yang terjadi
antara dua Negara atau lebih. Konflik Internal sebuah negara adalah salah satu
kasus yang sering terjadi bahkan di era modern seperti saat ini (Putra B.
Andika: 2013).
Perang yang terjadi di Suriah, yang pecah pada Januari 2011,
telah menelan ribuan nyawa yang tidak berdosa. Dari wakti kewaktu situasi disalah
satu Negara di Timur Tengah itu terus berlanur hingga saat ini. Perang yang
terjadi tersebut tidak lepas dari sorotan mata publik, bahkan telah menyita
banyak perhatian dunia. Hal ini tercermin dari banyaknya pihak yang telibat
dalam konflik tersebut, seperti misalnya Negara Iran, Rusia, Amerika serikat,
islael, dan PBB.Secara umum, dalam perang tersenut diabagi menjadi dua kekuatan utama. Rezim yag berkuasa di Suriah,
pemimpin Presiden Bashar Al-Assad, yang didukung oleh Iran dan Rusia. Sementara
kekuatan oposisi yang inginmenjatuhkan Assad, didukung oleh Amerika Serikat,
Israel, serta Negara Islam di Tiur tengah seperti Arab Saudi dan Qatar, serta
Negara Islam di Persia seperti Turki (Nikita Pranissa, 2014).
Pada makalah ini yang menjadi fokus utama adalah untuk
mengetaui keterlibatan Amerika Serikat di bidang militer dalam konflik Suriah
yang telah terjadi sejak tahun 2011 lalu dan apa alasan mereka ikut campur
dalam konflk tersebut, setelah sebelumnya hanya terlibat secara pasif saja.
Selain itu dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai apa saja dampak yang ditimbulkan
karena adanya serangan militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat tersebut.
Teori
1. Intervensi
Intervensi merupakan salah satu
bentuk turut campur dalam urusan Negara lain yang bersifat diktatorial,
mempunyai fungsi sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan sengketa
internasional. Dikatakan salah satunya karena menurut hukum internasional
mengenal beberapa cara penyelesaian persengketaan internasional secara paksa,
yaitu: (1) Restorsion (pembalasan setimpal); (2) Reprisal (pembalasan
setimpal); (3) Pasific blockade (blokade damai); (4) Intervensi. Sedangkan
menurut Cummings & Worlley (2005), intervensi terdapat beberapa jenis,
diantaranya, yaitu: (1) Intervensi Stategis; (2) Intervensi Teknostruktural;
(3) Humam Resourse Management
Intervention; (4) Human Process
Intervensi
2. Konflik Suriah
Konflik
di Suriah berawal dari sebuah protes terhadap penangkapan beberapa pelajar di
kota kecil Daraa, Maret 2011. Sekitar 15 pelajar berumur antara 9-15 tahun
menulis slogan-slogan anti-pemerintah di tembok-tembok kota. Slogan-slogan itu
berbunyi “Rakyat menginginkan rezim turun”. Anak-anak ini diperkirakan
terinspirasi oleh pergolakan di Tunisia yang menyebabkan Presiden Zainal Abidin
bin Ali turun pada 14 Januari 2011, dan pergolakan Mesir yang mengakibatkan jatuhnya
Presiden Hosni Mubarok pada 1 Februari 2011. Melihat aksi 15 pelajar itu,
polisi Suriah yang dipimpin oleh Jendral Atef Najib, sepupu Presiden Bashir al
Assad menangkap dan memanjarakan anak-anak ini (Stephen Starr. 2012: 3).
3. Keterlibatan Amerika Serikat
Hubungan resmi antara Amerika
Serikat dengan Suriah dimulai pada tahun 1946. Setelah Kemerdekaan Suriah dari
Perancis, AS mendirikan Konsulat di Damaskus dengan menunjuk George Wadsworth
untuk misi Diplomatik. Hubungan AS dan Suriah sempat memburuk pada April 2003,
yakni ketika AS melakukan invasi ke Irak. AS melakukan invasi ke Irak dengan
alasan menghancurkan senjata pemusnah massal, memusnahkan organisasi terorisme
yang menjadi musuh internasional, juga melakukan demokratisasi di Irak dengan
tujuan membebaskan rakyat Irak dari rezim Saddam Husein. Namun Suriah menolak
untuk bekerjasama dengan AS dan justru berbalik mendukung Irak (Vicky
Fabiansyah, 2015).
Analisis
Metode analisis data dalam jurnal ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dan mengkualifikasikan data-data
ilmiahyang saling berkaitan sehingga dapat disusun menjadi kesimpulan yang
ilmiah dan objektif. Sedangkan untuk pengumpulan data dari makalah ini
menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui studi dokumenter. Studi
dokumenter yang dimaksudkan misalnya melalui jurnal, buku, artikel ilmiah,
hasil penelian, dan sumber internet.
Pembahasan
1. Alasan Amerika Melakukan Intervensi
Militer dalam Konflik di Suriah
Kehadiran
AS di Suriah bukanlah suatu kebetulan belaka, dimana AS bersimpati terhadap
keadaan yang dialami masyarakat Suriah, akan tetapi lebih dari pada itu banyak
kepentingan yang sesungguhnya ingin dicapai AS dengan memanfaatkan momentum
terjadinya revolusi di Timur Tengah yang juga mengguncang Suriah. Menurut
Zulman Bahar (2013), dari sekian banyak kepentingan yang bisa dicapai AS dengan
bergolaknya Suriah terdapat dua kepentingan yang sebenarnya menjadi prioritas
AS di Suriah yaitu kepentingan politik dan ekonomi.
2. Dampak Intervensi Militer Amerika Serikat
dalam Konflik di Suriah
Keterlibatan
Amerika serikat dalam konflik di Suriah telah terjadi sejak konflik tersebut
pecah pada tahun awal tahun 2011. Hal ini dilakukan oleh amerika Serikat untuk
mencapai keperntingan tertentu seperti misalnya kepentingan politik dan
ekonomi. Meskipun demikian, seperti dilansir oleh Kumparan.com (2017), Amerika Serikat menyerang Suriah
dengan mengirim rudal sebanyak 60 dengan jenis tomahawk diluncurkan kapal
perang AS USS Porter dengan kelas destroyer dari timur Laut
Mediterania. Puluhan rudal tersebut
diluncurkan ke pangkalan udara "Syahrat" Suriah, menjadi respon aktif
pertama AS dalam konflik berkepanjangan di Suriah. Serangan tersebut merupakan
perintah militer Presiden Donald Trump pertama dalam masa kepresidenannya yang
baru berjalan tiga bulan. Serangan tersebut dilakukan AS menyusul serangan
senjata kimia pada tanggal 5 April sebelumnya, yang diperkirakan dialkukan oleh
pemerintah Suriah, hingga membunuh lebih dari 80 orang di Khan Seikhoun.
Kesimpulan
Dari pebahan yang telah
dilakukan maka dapat dsimpulkan bahwa alasan mengapa Amerika Serikat terlibat
dalam konflik di Suriah merupakan respon aktif dari Amerika Serikat terhadap
serangan serangan
senjata kimia pada tanggal 5 April sebelumnya, hingga mengakibatkan lebih dari
80 orang di Khan Seikhoun, yang diduga dilakukan oleh pemerintah Suriah dan
Rusia. Alasan lain juga sebagai tindakan lanjutan sejak saat Amerika Serikat
masih berada dalam masa pemerintahan Presiden Obama, yang juga menolak
keberadaan Presiden Al-Assad di Suriah.
Ini hanya sampel saja…
Mau tau versi lengkapnya?
Atau mau order (custom)
sesuai request juga bisa
Silahkan WA/ Call ke o85868o39oo9
(Diana)
Ditunggu yaa.. Happy Order J