Dampak Ekonomi Terorisme di Eropa
A. Pendahuluan
Terorisme merupakan aksi yang terencana atau ancaman yang menggunakan
kekerasan oleh individu atau kelompok subnasional untuk mendapatkan tujuan
politik atau sosial yang dilakukan melalui intimidasi dari audiens yang besar, yang
berdampak pada korban langsung. Meskipun motif yang melandasi aksi terorisme
beragam, akan tetapi tindakan para terorisme selalu mengikuti pola standar
dengan insiden teroris dengan asumsi yang terdiri dari pembajakan pesawat,
penculikan, pembunuhan, ancaman, pemboman, dan serangan bunuh diri.
Serangan
terorisme yang terjadi di negara-negara Eropa dalam beberapa tahun belakang ini
mengalami peningkatan. Negara-negara di Eropa telah menjadi sasaran target yang
sering diserang oleh kelompok-kelompok teroris. Hal ini disebabkan karena
berdasarkan pada faktor geografis dimana perbatasan negara-negara Eropa yang
dekat dengan negara-negara dari benua Asia dan Afrika, sehingga terjadi
bentrokan budaya dan ideologi yang, apabila dianut secara ekstrim oleh beberapa
pihak, menyebabkan tindakan terorisme. Bukan hanya itu saja kebijakan yang
diambil oleh Uni-Eropa mengenai Schengen-Visa juga menjadi penyebab semakin
tingginya jumlah serangan yang dilakukan, karena kelompok teroris dapat dengan
mudah keluar masuk ke dalam negara-negara di Eropa dengan menggunakan visa
tersebut (Narendra, 2018). Berdasarkan pada latar belakang di
atas, tulisan ini akan membahas tentang isu terorisme yang terjadi pada
negara-negara di Eropa, hal-hal yang menyebabkan semakin tingginya aksi
terorisme serta dampak ekonomi dari aksi terorisme yang terjadi pada
negara-negara di Eropa.
B. Pembahasan
1. Penyebab terorisme di Eropa
Meskipun terdapat berbagai peristiwa teroris yang mempengaruhi
negara-negara Eropa dalam beberapa tahun belakangan ini. Sejak tahun 1970-an beberapa negara Eropa
mengalami serangan yang dilakukan oleh berbagai kelompok etno-nasionalis dan
separatis, termasuk ETA di Spanyol dan IRA di Inggris. Selain itu terdapat pula
serangan teror dari kelompok-kelompok teroris sayap kiri, seperti Red Brigades
di Italia dan Red Army Faction di Jerman Barat. Selain itu, kelompok-kelompok
yang berasal dari Timur Tengah, termasuk Black September, melakukan serangan
teroris dalam upaya untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri Eropa. Pada
1970-an, terdapat peningkatan besar jumlah insiden teroris di Eropa Barat, dan
1979 menjadi tahun puncak untuk jumlah insiden yang dicatat. Meskipun tidak ada
satu peristiwa pun di tahun 1970-an hingga 1990-an yang sebesar kasus terorisme
9/11, pada tahun 2004 terdapat aksi terorisme yang menjadi salah satu yang
terbesar di Madrid yang dilakukan di kereta yang dikenal dengan pengeboman kereta
Madrid 2004 (Kaunert & LĂ©onard, 2019).
Peran pembangunan sosial-ekonomi telah menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat terorisme yang terjadi di suatu negara. Freytag et.al. (2011) dapat menemukan bahwa
peluang teror tidak hanya bergantung pada variabel politik dan demografi tetapi
juga sosial-ekonomi. Kemunculan terorisme dapat bergantung pada serangkaian
variabel yang mencerminkan lingkungan sosial ekonomi teroris dan pendukung
mereka, yang mendasari hipotesis bahwa kondisi sosial ekonomi yang buruk dapat
mendorong terjadinya terorisme. Alasan ini juga berlaku untuk kasus terorisme
nilai tertinggi, karena teroris yang termotivasi oleh nilai-nilai tertinggi
misalnya adalah terorisme yang dilakukan oleh ekstremis agama mungkin tidak
terombang-ambing dengan mudah oleh perbaikan sosial-ekonomi. Mereka juga
berpendapat bahwa bahkan dalam kasus terorisme dengan nilai tertinggi,
pendekatan biaya peluang untuk terorisme kemungkinan akan berlaku untuk para
teroris yang sangat penting bagi
terorisme. Faktor-faktor yang membantu meningkatkan biaya peluang terorisme
misalnya pembangunan sosial-ekonomi dapat memarginalkan aktivitas kekerasan
dalam masyarakat, terutama ketika terorisme didorong oleh nilai-nilai
tertinggi.
2. Dampak ekonomi terorisme di Eropa
Dampak dari terorisme adalah beban biaya pada pada negara yang menjadi
target. Insiden teroris memiliki konsekuensi ekonomi dengan mengalihkan
investasi asing langsung, menghancurkan infrastruktur, mengarahkan dana
investasi publik ke keamanan, hingga membatasi perdagangan. Jika sebuah negara
berkembang kehilangan cukup banyak investasi asing, yang merupakan sumber dana
penting mereka, maka negara akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Kampanye
teroris yang cukup intens dapat sangat mengurangi arus masuk modal. Terorisme
sama seperti konflik sipil yang dapat menyebabkan biaya limpahan di antara
negara-negara tetangga sebagai kampanye teroris di negara tetangga yang
menghalangi aliran modal masuk, atau pengganda wilayah yang menyebabkan
hilangnya kegiatan ekonomi di negara yang dilanda terorisme. Dalam beberapa
kasus, terorisme dapat berdampak pada industri tertentu, contohnya dampak
insiden 9/11 terhadap penerbangan dan pariwisata. Biaya lainnya adalah
langkah-langkah keamanan mahal yang harus dilembagakan setelah serangan besar, misalnya,
pengeluaran dana yang cukup besar yang digunakan untuk keamanan negara.
Terorisme juga meningkatkan biaya untuk melakukan bisnis dalam hal premi
asuransi yang lebih tinggi, tindakan pencegahan keamanan yang mahal, dan gaji
yang lebih besar untuk karyawan yang berisiko (Sandler & Enders, 2008).
Efek gangguan mengacu pada efek negatif terorisme terhadap kehidupan
sosial ekonomi suatu negara, yaitu gangguan tatanan sosial ekonomi. Gangguan
ini membuat transaksi ekonomi lebih sulit karena terorisme dapat merusak
kepercayaan sosial pada institusi publik. Institusi yang sehat, bagaimanapun,
memfasilitasi transaksi ekonomi melalui biaya melakukan bisnis; jika
kepercayaan pada lembaga menurun, ini dapat meningkatkan biaya transaksi,
menyebabkan beberapa transaksi ekonomi tidak terwujud. Karena terorisme
menciptakan ketidakpastian, maka konsekuensinya dapat menyebabkan penundaan
investasi jangka panjang, pengurangan investasi akan menghasilkan output yang
lebih sedikit. Dampak pengalihan karena sumber daya publik dialihkan dari
peningkatan hasil ke pengeluaran non-produktif. Pemerintah dapat meningkatkan
pengeluaran untuk keamanan dengan mengorbankan dana pendidikan dan infrastruktur.
Pengalihan seperti itu dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan di masa
depan dengan, misalnya, menghambat akumulasi modal publik (Krieger & Meierrieks, 2017).
Dalam kasus terorisme di Eropa, biaya langsung terorisme sebagian besar
merujuk pada cedera atau hilangnya nyawa korban. Beberapa kerusakan pada
infrastruktur, kendaraan dan sejenisnya, tetapi luasnya hampir tidak sebanding
dengan yang disebabkan oleh serangan 9/11. Memperkirakan biaya langsung sulit
karena penderitaan individu korban, selamat dan teman-teman sulit untuk dipahami
secara ekonomi. Kontrak asuransi jiwa dan cacat yang dibayar mungkin merupakan
batas yang lebih rendah dari biaya-biaya ini, tetapi tidak setiap korban
memiliki asuransi semacam itu. Terlepas dari jumlah yang besar terutama pada
insiden yang terjadi di Prancis dan Inggris, biaya tidak langsung dari
terorisme diperkirakan akan memberikan pengaruh yang lebih kuat (dalam jangka
panjang) terhadap kinerja ekonomi negara. Dampak gangguan dapat secara negatif
mempengaruhi pariwisata di UE. Serangan teroris besar seperti serangan Paris
2015 dapat menyasar korban turis terutama turis asing; karena hal ini adalah
hasil yang diinginkan dari sudut pandang teroris karena internasionalisasi
korban cenderung memperbesar dampak terorisme (Krieger
& Meierrieks, 2017).
C. Kesimpulan
Serangan terorisme yang terjadi di negara-negara Eropa dalam beberapa
tahun belakang ini mengalami peningkatan. Negara-negara di Eropa telah menjadi
sasaran target yang sering diserang oleh kelompok-kelompok teroris. Hal ini disebabkan
karena berdasarkan pada faktor geografis dimana perbatasan negara-negara Eropa
yang dekat dengan negara-negara dari benua Asia dan Afrika, sehingga terjadi
bentrokan budaya dan ideologi yang, apabila dianut secara ekstrim oleh beberapa
pihak, menyebabkan tindakan terorisme.
Ini hanya versi sampelnya saja ya...
Untuk file lengkap atau mau dibuatkan custom, silahkan PM kami ke
WA 0882-9980-0026
(Diana)
Happy order kakak ^^