JALUR SUTERA MINYAK (SILK ROAD) DI TIMUR TENGAH MENUJU EROPA
LATAR BELAKANG
Jalur sutera adalah salah satu rute perdagangan terpenting
yang menghubungkan dari Timur ke Barat. Terbentang dari Jepang ke negara-negara
Eropa Barat, jalur sutera juga menjadi salah satu jalur pertukaran budaya
terpenting dalam sejarah. Pada perkembangannya, jalur perdagangan ini meluas
hingga ke Pulau Jawa dan Somalia di Afrika. Istilah ‘jalur sutra’ diperkenalkan
oleh Ferdinand von Richthofen, seorang geografer Jerman yang tujuh kali
melakukan perjalanan ke Cina sepanjang 1868-1872 (Waugh, 2007).
Penamaan ini mengacu pada komoditas utama yang diperdagangkan orang-orang Cina
waktu itu, yakni sutra.
Eropa bergantung pada wilayah asing seperti Rusia, Libya dan
Irak untuk 80% minyak impornya (Neslen, 2016). Lebih dari 40% minyak di Eropa
diekspor dari negara-negara Timur Tengah seperti Aljazair, Irak, Libya, dan
Angola, bekas negara Soviet seperti Azerbaijan dan Kazakhstan, dan Nigeria dan
Angola di Afrika. Rusia sendiri merupakan sumber 30% impor minyak mentah Eropa.
Dalam tulisan ini, akan dilakukan analisis mengenai jalur
sutera minyak yang membentang dan menghubungkan Timur Tengah dengan Eropa
sebagai jalur untuk memperdagangkan minyak bumi.
TEORI
Jalur Sutera
Setelah penguasa China mulai menyadari nilai internasional
tekstil sutra, perdagangan sutra dengan para nomaden semakin menyebarkan
ketenaran tekstil China ini. Komoditas ini disalurkan di jalur yang juga
menjadi salah satu komunikasi utama dan transportasi arteri Eurasia yang,
bersamaan, di zaman modern dikenal sebagai jalur sutra. Jalur sutra adalah
sistem rute komersial, baik di darat maupun laut, yang menghubungkan berbagai
bangsa dari China ke Laut Tengah (Liu, 2010).
Jalur sutra adalah serangkaian rute perdagangan kuno yang
membentang melintasi Asia Tengah sampai Eropa (Wood, 2002). Kini, jalur sutera
tidak hanya digunakan sebagai istilah untuk merujuk pada suatu area geografis
yang luas saja, yang ditandai oleh gunung-gunung yang tinggi dan juga padang
pasir. Jalur sutera juga digunakan untuk menyebut suatu sejarah kultural yang
panjang. Peradaban jalur sutera juga termasuk kekaisaran yang telah lama
terlupakan seperti Sogdian dan Tangut atau Xixia, dan pusatnya bermacam-macam
dari Nisa dan Merv (Chorasmia) melalui Bokhara dan Samarkand (yang dulu
merupakan ibukota Sogdia) sampai kota oasis tua Kashgar, Bezeklik, Dunhuang,
dan Khotan yang mengitari gurun Taklamakan dan Lop di Asia Tengah (sekarang
merupakan provinsi Gansu dan Xinjiang) di China. Ke arah Selatan, ada rute
perdagangan jalur sutra menuju Afghanistan dan Tibet.
Jalur Perdagangan Minyak
Timur Tengah berfungsi sebagai jaringan penghubung benua
Eropa, Afrika dan Asia. Terletak di dalam persimpangan jalan global ini
terletak beberapa rute perdagangan terpenting di dunia dan chokepoint militer,
termasuk Terusan Suez, Selat Turki, Selat Hormuz, dan Selat Gibraltar.
Awalnya, komoditas utama yang diperdagangkan di jalur sutra
adalah sutra. Saat ini, di jaman di mana dunia digerakkan oleh energi,
komoditas utamanya kini adalah minyak bumi. Cadangan minyak bumi paling banyak
ada di Timur Tengah.
PEMBAHASAN
Jalur Sutra sebagai Jalur Perdagangan dari Timur Tengah ke Eropa
Jalur Sutera merupakan jalur yang sangat strategis bagi
perekonomian dunia. Negara-negara Timur Tengah merupakan negara yang memiliki
posisi yang sangat strategis yang menjadi rebutan oleh negara-negara adidaya
dunia karena terletak di simpul Jalur Sutera. Timur Tengah merupakan pusat
perdagangan dunia sampai Eropa datang ke Asia. Jalur sutera di sekitar wilayah
tersebut dulu sempat diambil alih oleh maritim Eropa. Kemudian wilayah tersebut
bangkit dan menjadi pusat industri minyak di abad ke-20 (Hill, 2008).
Kemudian, menghubungkan Eropa dengan cadangan minyak Laut
Kaspia, pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan (BTC) adalah salah satu proyek rekayasa
terbesar yang pernah dilakukan di wilayah ini (Knight, 2010). Melintasi tiga negara, jalur pipa BTC
panjangnya hampir 1.800 kilometer (1.100 mil) dan membawa minyak dari ladang
Azeri dan Chirag di bawah Laut Kaspia sampai ke pantai timur Laut Tengah. Pipa
tersebut dimulai di ibu kota Azerbaijan, Baku, melewati ibukota Georgia di
Tbilisi, sebelum menyeberang ke Turki dan berakhir di Ceyhan, sebuah kota
pelabuhan di selatan negara tersebut.
Pembangunan Jalur Sutra Baru
Kebijakan Jalur Sutra Baru Cina merupakan salah satu
kebijakan luar negeri dari negara “middle power” yang kekuatan militer dan
ekonominya tengah meningkat. Jalur Sutra Baru Cina yang mencakup dua aspek,
yakni daratan (new Silk Road Economic
Belt) dan lautan (21st Century
Maritime Silk Road) merupakan perpaduan kekuatan geopolitik dan geoekonomi
untuk menghubungkan wilayah Eurasia dengan Cina sebagai pusatnya (Kartini, 2016). Terpisah dari
rangkaian jalur kereta (jalur timur ke Vietnam, jalur tengah ke Vientiane di
Laos dan jalur barat ke Myanmar), jalur pipa gas dan minyak saat ini telah
berjalan antara pelabuhan Kyaukphyu di Myanmar dan Kunming. Pipa ini memberi
Beijing akses darat pertama ke minyak mentah Timur Tengah melewati titik di
Selat Malaka.
Inisiatif "One Belt One Road" (OBOR) akan
mengarahkan banyak sumber daya keuangan China ke proyek-proyek infrastruktur di
60 negara. Secara khusus, komponen sabuk ekonomi bertujuan untuk
mengintegrasikan negara-negara yang berada di sepanjang jalur sutra asli, yang
melintasi Asia Tengah, Timur Tengah, sampai ke Eropa. Melalui OBOR, China
berusaha mencapai beberapa tujuan. Di satu sisi, ia berharap dapat merangsang
ekonomi mitra dagang, untuk menopang permintaan ekspornya. Dengan membangun
jalur darat untuk barang dagangannya, ia juga akan berusaha untuk
menyeimbangkan kembali ekonominya dari kota-kota pelabuhan di pantai timurnya,
menuju provinsi Barat dan Selatan yang kurang berkembang.
ANALISIS
Eropa sebagai konsumen energi utama menghadapi sejumlah
tantangan saat menangani kebutuhan energi masa depan. Di antara tantangan ini,
meningkatnya permintaan dan persaingan global untuk sumber energi dari
negara-negara berkembang seperti China dan India, ketidakstabilan yang
terus-menerus di daerah penghasil energi seperti Timur Tengah, pasar energi
internal Eropa yang terfragmentasi, dan kebutuhan untuk mengubah bahan bakar
secara bertahap untuk mengatasi kebijakan perubahan iklim. Akibatnya, keamanan
pasokan energi telah menjadi perhatian utama negara-negara Eropa dan Uni Eropa
(UE) (Belkin, Nichol, & Woehrel, 2013).
KESIMPULAN
Pengiriman minyak dari satu negara ke negara lain adalah
pekerjaan yang sangat berat. Miliaran barel minyak per hari dikirim ke Oil
Tankers ke berbagai tujuan di seluruh dunia. Selat Hormuz, Selat Malaka,
Terusan Suez, Bab el-Mandab, Selat Turki, dan Terusan Panama adalah wilayah
laut yang berbeda yang menghubungkan badan air besar dan merupakan jalur laut
untuk mengangkut minyak. Kemudian, menghubungkan Eropa dengan cadangan minyak
Laut Kaspia, pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan (BTC) adalah salah satu proyek rekayasa
terbesar yang melintasi tiga negara. Pipa tersebut dimulai di ibu kota
Azerbaijan, Baku, melewati ibukota Georgia di Tbilisi, sebelum menyeberang ke
Turki dan berakhir di Ceyhan, sebuah kota pelabuhan di selatan negara tersebut.
Ini hanya sampel saja…
Mau tau versi lengkapnya?
Atau mau order (custom)
sesuai request juga bisa
Silahkan WA/ Call ke o85868o39oo9
(Diana)
Ditunggu yaa.. Happy Order J