STUDI KASUS 2:
Perusahaan Hong Fok
Hong Fok Corporation: The Badger and the Bear
Rasa frustasi yang lama dipendam pemegang saham minoritas
Hong Fok akhirnya meledak saat RUPST yang digelar pada tanggal 26 April 2012.
Pertarungan antara pemegang saham minoritas dan keluarga Cheong, yang merupakan
pemegang saham pengendali Hong Fok dan juga mendominasi dewan dan manajemen
perusahaan, memicu liputan dan kueri media yang signifikan dari Singapore
Exchange (SGX).
Saat rapat tersebut, pemegang saham minoritas mempertanyakan
remunerasi yang tinggi yang dibayarkan pada empat direktur eksekutif lebih dari
10 juta dolar selama beberapa tahun terakhir serta pengakuan keuntungan
terhadap proyek andalannya, the Concourse Skyline. Tingkat remunerasi ini perlu
dipertanyakan karena jumlahnya yang sangat besar, terutama mengingat tidak
adanya dividen dan komite remunerasi dalam perusahaan tersebut dalam tahun
keuangan yang sama. Pemegang saham minoritas lainnya menyebutkan bahwa direktur
dibayar sangat tinggi bahkan ketika Hong Fok mengalami kerugian. Sayangnya,
penentangan mereka terhadap direksi remunerasi dengan hasil tunjuk tangan
kandas saat chairman meminta untuk beralih ke pemungutan suara berdasarkan
poll. Selain itu, Hong Fok membayar direksinya secara substansial lebih dari
perusahaan properti real estat lokal lainnya Hotel Property Limited (HPL),
meskipun Hong Fok memiliki kapitalisasi pasar, aset kelompok dan keuntungan
yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan HPL.
Pada tanggal 27 April 2012, SGX meminta Hong Fok untuk
menjelaskan peralihan metode voting dan kebijakan remunerasinya. Pada tanggal
30 April 2012, SGX meminta Hong Fok untuk mengkonfirmasi apakah ada informasi
material yang disebarluaskan pada pertemuan yang mensyaratkan diseminasi publik
melalui SGXNET. Pemegang saham minoritas meminta bantuan pada SGX perihal
pengumuman hasil Q2 2012 pada 14 Agustus 2012. Pada tanggal 17 September 2012,
SGX membalas dengan meyakinkan pemegang saham minoritas bahwa mereka telah
menyoroti kekhawatirannya kepada Hong Fok.
Discussion Questions
1.
What are the benefit(s) and drawback(s) of voting by a show of
hands compared to voting by poll? In your opinion, was the change of voting
methods during Hong Fok’s AGM legitimate and fair to minority shareholders?
2.
Evaluate the board composition and structure of Hong Fok for
FY2011. In your opinion, how might the announced changes (e.g. the appointment
of independent directors, set-up of nomination committee and remuneration
committee, etc.) on 30th March 2013 affect the corporate governance of Hong
Fok?
3.
In the case of Hong Fok, were the levels of directors’
remuneration appropriate? Currently, what are the available safeguards against
excessive directors’ and management’s remuneration?
4.
In your opinion, was the interference by SGX sufficient or
effective? What is the role of SGX in protecting minority shareholders?
5.
Compare the SGX listing rules with that of the Stock Exchange of
Hong Kong with regard to Interested Person Transactions (IPTs). Which stock
exchange provides more effective safeguards for minority shareholders against
IPTs?
6.
In many Asian countries, family-controlled companies are very
common. What are the key challenges in fostering good corporate governance in
such companies?
Tugas Studi Kasus
kayak ginian?
We DO!!!
Silahkan chatt aja ke
WA o85868o39oo9
Happy Order kakak…