PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jumlah
pengguna Internet di seluruh dunia sampai tahun 2007 mencapai angka 1,262,032,697 pengguna atau sekitar 19,1% dari 6,6 Milyar populasi
dunia (Internetworldstats, 2007). Untuk
kawasan Asia saja telah mencapai jumlah 461,703,143
pengguna (Internetworldstats, 2007) atau sekitar 36,6% dari jumlah pengguna internet di seluruh dunia. Sedangkan jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2007 telah mencapai jumlah 20 juta pengguna (Internetworldstats, 2007) atau sekitar 8,5% dari jumlah masyarakat
Indonesia. Pertumbuhan Internet didorong oleh semakin baiknya kemudahan penggunaannya, biaya
akses dan telekomunikasi yang makin murah, komputer
yang semakin murah dan cepat dan yang paling penting adalah meningkatnya
jumlah informasi dan hiburan. Perubahan dramatis dalam
bidang teknologi telah merubah cara hidup konsumen, cara belanja, dan berinteraksi dengan yang lainnya.
Meningkatnya
jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Internet dapat menyediakan channeluntuk
memasarkan produk atau jasa secara online. Salah satu situs internet di Indonesia yang menerapkan konsep e-commerce adalah Kaskus. Website
ini sangat ramai dikunjungi oleh web browser baik
Indonesi maupun luar negeri. Kaskus ini terkenal
karena situs ini menyediakan berbagai macam forum, termasuk forum jual beli dengan menyediakan pasar virtual untuk bertransaksi jual beli secara
online. Melalui internet, Kaskus menjual
produknya yang berupa apparel (pakaian jadi), handphone, mobil, dll.
Kaskus
adalah situs forum komunitas maya terbesar di Indonesia. Kaskus lahir pada tanggal 6 November 2000 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang
sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika
Serikat. Situs ini dikelola oleh PT. Darta Media Indonesia. Kaskus, yang merupakan singkatan dari Kasak Kusuk, bermula dari sekedar hobi dari komunitas kecil yang kemudian berkembang hingga saat ini. Kaskus dikunjungi sedikitnya oleh 500.000 orang, dengan jumlah page view
melebihi 3.500.000 setiap harinya. Anggotanya,
yang berjumlah lebih dari 900.000, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun
tersebar juga hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari
kalangan remaja hingga orang dewasa. Internet ini dapat menciptakan pasar
virtual yang lebih ekonomis, efisien, danefektif yang tentunya memberikan
berbagai keuntungan baik bagi penjual maupun pembeli. Pada umumnya, barang atau jasa yang dijual di FJB Kaskus relatif
memiliki harga yang lebih murah dikarenakan
penjual tidak harus membiayai sewa operasional toko, gaji karyawan, pajak, dsb. Meskipun ada juga penjual yang telah
memiliki toko namun tetap menawarkan barangnya di FJB
Kaskus yang dikarenakan bahwa pengunjung/calon pembeli banyak yang
berkunjung di Kaskus. Bagi pembeli, pembeli dapat membeli tanpa harus pergi
ke tempat penjual yang mungkin letaknya sangat jauh. Sejak awal didirikannya, Kaskus berhasil merespon
kebutuhan pasar akan gaya hidup modern berbelanja
online.
Respon
positif terhadap forum jual beli Kaskus ini telah menciptakan peningkatan jumlah member Kaskus menjadi luar biasa tinggi. Akibatnya,
Kaskus menjadi salah satu situs belanja online
yang populer di Indonesia. Yang kemudian menarik
adalah, bagaimana strategi situs Kaskus untuk dapat mempertahankan keunggulan kompetitif situs Kaskus agar tetap menjadi situs belanja
populer di Indonesia.
Pada penelitian sebelumnya, dilakukan oleh Chung-Hoon Park
dan Young-Gul Kim (2003) dengan judul “Identifying
Key Factors Affecting Consumer Purchase Behavior in an Online Shopping Context”
bertujuan untuk memberikan validasi empiris dari perilaku konsumen pada
konteks pembelian online berbasis web. Studi ini mengadaptasi teori kepuasan
pengguna informasi dan perilaku pembelian konsumen untuk menjelaskan respon
konsumen terhadap layanan belanja online. Dalam penelitian ini juga diselidiki
bagaimana konten dan presentasi informasi produk dan jasa mempengaruhi kemauan
konsumen untuk berbelanja di toko online. Akhirnya, mereka mengidentifikasi dan
mendiskusikan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen, seperti
persepsi dan kepuasan.
Makalah ini berusaha untuk menganalisis perilaku konsumen
online Kaskus, khususnya yang berkaitan dengan
faktor- faktor yang mempengaruhi
pembelian konsumen online di situs
Kasksus.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin digali dalam penelitian ini adalah :
“Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi pembelian konsumen online
di situs Kaskus?”
PEMBAHASAN
Landasan Teori
Suatu onlineshop, eshop, e-store,
internetshop, webshop, webstore, virtual store, dapat dianalogikan dengan pembelian fisik jasa atau produk
di toko retail atau di suatu mal pusat perbelanjaan. Belanja
online adalah bentuk perdagangan elektronik yang digunakan pada transaksi business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C).
Ketika seorang pembeli berbelanja
online, terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan mereka, yaitu:
- Faktor kepercayaan (trust)
Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi
pertimbangan seorang pembeli adalah apakah mereka
percaya kepada website yang menyediakan online shopping dan
penjual online pada website tersebut. Kepercayaan
pembeli terhadap website online shopping terletak pada popularitas website online shopping tersebut. Semakin popularitas
suatu website, maka pembeli lebih yakin dan
percaya terhadap reliabilitas website tersebut.
Selanjutnya, kepercayaan pembeli terhadap penjual online terkait dengan keandalan penjual online dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli. Keandalah ini terkait dengan keberadaan penjual online. Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi pada online shopping. Pada situs-situs online
shopping, tidak sedikit penjual online fiktif
yang memasarkan produk fiktif juga. Seorang pembeli harus terlebih dahulu
untuk mengecek keberadaan penjual online. Biasanya pada situs online
shopping, situs akan menampilkan informasi tentang penjual-penjual yang
“lapaknya” sering diakses oleh orang. Pembeli dapat
memanfaatkan informasi ini ketika akan membeli online.
- Faktor kemudahan (ease of use)
Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi pembeli
online adalah faktor kemudahan penggunaan. Faktor kemudahan
ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online.
Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat pertama
kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena
faktor keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Di lain pihak,
ada juga calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena telah
mendapatkan informasi tentang cara bertransaksi online. Suatu website online
shopping yang baik adalah yang menyediakan petunjuk cara bertransaksi
online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form pembelian.
- Faktor Kualitas Informasi (Information Quality)
Informasi yang disajikan pada online shop sebaiknya
mencakup informasi berkaitan dengan produk dan jasa yang
ada pada online shopping. Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa. Untuk memuaskan kebutuhan informasi konsumen/pembeli online, informasi produk dan jasa harus up-to-date, membantu pembeli online dalam membuat keputusan, konsisten, dan mudah dipahami.
Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
Pemahaman mengenai perilaku konsumen
sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al.
(1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan
jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Menurut
Kotler dan Amstrong (2001), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya yaitu faktor psikologis.
Adapun macam dari faktor psikologis ini antara
lain, yaitu: (1) Motivasi—adalah suatu kebutuhan yang
secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya; (2) Persepsi—adalah proses dimana seseorang
memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk gambaran yang berarti
mengenai dunia; (3) Pembelajaran—adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman; (4) Keyakinan—adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu, dan sikap—menggambarkan penilaian, perasaan,
dan kecenderungan yang relatif konsisten
dari seseorang atas sebuah obyek atau gagasan.
Dengan
memilih, mengatur, dan menginterpretasikan hal-hal terkait produk yang ditawarkan dalam FJB (Forum Jual Beli), konsumen akan dapat merasakan bahwa
mereka puas atau tidak puas terhadap kualitas produk yang
ditawarkan. Jika mereka merasa puas, maka mereka akan
memilih untuk membeli produk lewat FJB di situs Kaskus di masa depan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, keputusan pembelian (buying decision) tepat untuk meneliti perilaku berbelanja online (online
shopping behaviour) pada diri konsumen Di FJB Kaskus.
Belanja Online
Belanja online (online shopping)
adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan
lain lain dari seorang penjual secara interaktif dan
real-time tanpa suatu media perantara melalui Internet itu. Melalui belanja lewat Internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang
dan jasa yang hendak ia belanjakan melalui web
yang dipromosikan oleh penjual.
Penelitian Sebelumnya
Pada penelitian sebelumnya, dilakukan oleh Chung-Hoon Park dan Young-Gul
Kim (2003) dengan judul “Identifying Key
Factors Affecting Consumer Purchase Behavior in an Online Shopping Context” bertujuan
untuk memberikan validasi empiris dari perilaku konsumen pada konteks pembelian
online berbasis web. Studi ini mengadaptasi teori kepuasan pengguna informasi
dan perilaku pembelian konsumen untuk menjelaskan respon konsumen terhadap
layanan belanja online. Dalam penelitian ini juga diselidiki bagaimana konten
dan presentasi informasi produk dan jasa mempengaruhi kemauan konsumen untuk
berbelanja di toko online. Akhirnya, mereka mengidentifikasi dan mendiskusikan
beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen, seperti persepsi dan
kepuasan.
Hasil dari studi ini menemukan bahwa komitmen konsumen
terhadap toko online sangat berkaitan dengan kepuasan informasi dan benefit
rasional. Hasil mengimplikasikan bahwa informasi toko online yang mempengaruhi
masing - masing loyalitas situs dan perilaku pembelian konsumen. Peneliti
mengivestigasi efek diferensial dari kepuasan dan manfaat rasional dari
informasi produk maupun jasa yang secara lebih kuat dipengaruhi oleh kualitas
informasi produk. Hasil tersebut dapat menggambarkan bobot persepual konsumen
yang berbeda dengan konten informasi yang disediakan oleh retailer online.
Yaitu, dalam pencarian dan pembelian, kualitas informasi produk merupakan fitur
penting yang mempengaruhi konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan
informasi dan manfaat relasional merupakan faktor penting yang mempengaruhi
komitmen situs konsumen dalam konteks belanja online. Hasil dari pengujian
mediasi menunjukkan bahwa persepsi atribut – atribut belanja memiliki efek
tidak langsung pada komitmen situs, seperti yang dimediasi oleh kepuasan
informasi dan benefit rasional.
Penelitian yang mengembangkan dan secara empiris
memvalidasi model perilaku pembelian konsumen relaional dalam konteks belanja
ini menemukan faktor – faktor penting yang mempengaruhi, yaitu : kualitas interface pengguna, kualitas informasi
produk dan jasa, persepsi keamanan dan awareness
situs yang ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen situs
konsumen. Lebih lagi, penelitian ini juga menginvestigasi apakah kepuasan
informasi dan benefit rasional memainkan peran signifikan pada hubungan
perilaku pembelian. Pada konteks online
shopping, fitur informasi dari situs belanja divalidasi menajdi faktor
penting yang menentukan loyalitas situs pelanggan dan pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan apakah mereka akan belanja di toko online tersebut atau
tidak. Penekanan pada pentingnya kualitas informasi produk dan desain interface pengguna pada pengembangan
situs belanja online. Kualitas
informasi layanan ditemukan menjadi faktor yang paling penting di antaranya.
Analisis
Pengaruh Kepercayaan (Trust)
Terhadap Keputusan Pembelian Online di Kaskus
Untuk dapat mempertahankan hubungan
jangka panjang dengan para pembelinya, pihak penjual online perlu
menganut konsep kepuasan pelanggan (costumer satisfaction). Agar
dapat bertahan hidup dalam era online shopping, pihak penjual online harus mempunyai pelanggan loyal (customer loyality)
yang percaya terhadap ekselensi jasa online
shopping.
Seiring
maraknya kejahatan internet—seperti misalnya pembobolan kartu kredit dan penipuan, faktor kepercayaan (trust) menjadi hal yang
sangat penting dalam transaksi online shopping.
Konsep kepercayaan ini berarti bahwa pembeli percaya terhadap keandalan pihak penjual online yang dapat menjamin
keamanan bertransaksi online. Keamanan
berarti bahwa transaksi penjualan online dapat dipercaya.
Kepercayaan
pembeli terhadap website online shopping terletak pada popularitas website online shopping tersebut. Semakin popularitas
suatu website, maka pembeli lebih yakin dan percaya
terhadap reliabilitas website tersebut. Selanjutnya,
kepercayaan pembeli terhadap penjual online juga terkait dengan keandalan penjual online dalam menjamin keamanan bertransaksi, meyakinkan transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli, dan
kesalahan penagihan pada kartu kredit atas
“pembelian berulang”. Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual online. Semakin berkembangnya teknologi, semakin
berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi
pada online shopping. Pada situs-situs online shopping, tidak sedikit penjual online fiktif yang memasarkan produk
fiktif juga.
Untuk mengatasi masalah ini,
terjadi diskusi – diskusi intensif dari beberapa pihak secara online (khususnya penjual dan pembeli) yang
menghasilkan suatu usulan konstruktif : Rekening Bersama (Rekber). Aapun
pemegang rekening bersama ini direkomendasikan oleh para penjual dan pembeli
yang telah terbiasa bertransaksi di Kaskus.
Inti peran dari para pemegang
Rekber ialah sebagai pihak ketiga dari transaksi yang dilakukan oleh penjual
dan pembeli. Hal ini dimaksudkan untuk saling membangun kepercayaan dan menjaga
keamanan transaksi yang menguntungkan semua pihak. Mekanisme kerja sistem
rekber pada dasarnya sangat sederhana meski sedikit membutuhkan waktu lebih
dibandingkan sistem tanpa kehadiran rekber.
Pada mulanya, penjual memposting thread barang jualannya di FJB,
kemudian ada pembeli tertarik. Keduanya kemudian berkomunikasi (misalnya
melalui sms, telepon, email, YM, atau Private
Message – PM – di Kaskus). Keduanya kemudian menyepakati cara pembayaran,
katakanlah mereka setuju untuk menggunakan rekber. Kemudian disepakatilah satu
pemegang rekber yang mereka anggap dapat dipercaya. Penjual lalu mengontak
pemegang rekber untuk memberitahukan detail transaksi pada halaman konfirmasi
di http://www.rekber.com sekaligus
mentransfer sejumlah uang yang disepakati dengan pembeli, ditambah biaya jasa
rekber. Rekber lalu mengkonfirmasi ke penjual via nomor kontaknya dan pada thread jualan si penjual, dan meminta
agar penjual segera mengirimkan barangnya kepada pembeli. Lalu dikirimlah barang oleh penjual. Setelah sampai di tangan pembeli, ia dapat mengecek terlebih
dahulu kelengkapan dan fungsi barang sesuai
dengan keterangan yang didagangkan pada thread. Jika oke, pembeli kemudian
mengkonfirmasi kembali ke rekber via sms dan atau thread
konfirmasi rekber bahwa barang sudah diterima dengan baik dan sesuai dengan yang disebutkan pada thread jualan. Rekber kemudian memberi konfirmasi ke penjual via nomor ponsel pribadi penjual dan atau via thread konfirmasi rekber/link jualannya sekaligus mentransfer uang
pembelian dari pembeli. Adapun jika barang yang
diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan, maka pembeli jika tidak puas dapat kemudian mengembalikan barang tersebut
ke penjual, namun pembeli mesti
mengkonfirmasi kepada rekber disertai alasannya via thread konfirmasi dan PM. Lalu, rekber akan meneruskan
konfirmasi kepada penjual tentang kebenaran pembatalan transaksi.
Ketika barang tersebut dikirimkan kembali oleh pembeli dan sudah sampai pada penjual, penjual akan mengkonfirmasi kepada rekber bahwa barang telah diterima kembali untuk selanjutnya rekber akan mentransfer uang pembelian (refund) kembali
lagi kepada si pemilik uang (pembeli) setelah
dipotong biaya jasa rekber. Berikut ini adalah skema cara kerja
rekber yang diambil dari situs resmi rekber di http://www.rekeningbersama.com
dan dari thread konfirmasi http://www.rekber.com
Pengaruh Kemudahan (Easy Of Used) Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Online Kaskus
Davis (1989) mendefinisikan kemudahan (ease
of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu
teknologi dapat dengan mudah digunakan. Menurut
Goodwin (1987); Silver (1988); dalam Adam, et al. (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara user dengan sistem juga dapat
menunjukkan kemudahan. Suatu sistem online yang
lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem
tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh user.
Davis
(1989) memberikan beberapa indikator kemudahan antara lain meliputi: 1) Teknologi informasi (TI) sangat mudah dipelajari; 2) TI mengerjakan
dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna;
3) Keterampilan pengguna akan bertambah dengan menggunakan TI; 4) TI
sangat mudah untuk dioperasikan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemudahaan (ease
of use) merupakan faktor utama yang berpengaruh
terhadap penggunaan online shopping (Davis, 1989; Venkatesh dan Davis, 2000; Pikkarainen, et al.,
2004).
Situs Kaskus relatif mudah untuk
digunakan orang baru sekalipun. Menu – menu dipaparkan secara jelas, icon –
icon yang mewakili pilihan pun tersedia. Akan tetapi, ada beberapa istilah pakem yang digunakan di Kaskus yang
mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh orang awam selain membernya. Untuk
pertama kali, kata – kata seperti “cendol ijo”, “bata merah”, “sundul”, atau
“gan” mungkin terdengar asing. Akan tetapi, seiring meningkatnya jam terbang di
Kaskus, istilah tersebut akan dipahami lambat laun. Dengan adanya kemudahan
pada menu – menu Kaskus, dapat disimpulkan bahwa kemudahan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari
sistem online. Jika dianalogikan pada sistem
berbelanja online (online shopping), kemudahan dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki pengetahuan
tentang online shopping tidak mengalami kesulitan ketika
berbelanja online dibandingkan pembeli yang tidak memiliki pengetahuan
tersebut. Pembeli online percaya bahwa website online
shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai karakteristik kemudahan.
Pengaruh Kualitas Informasi (Information
Quality) Terhadap Keputusan Pembelian Online di Kaskus
Informasi yang disajikan pada online
shop sebaiknya mencakup informasi berkaitan
dengan produk dan jasa yang ada pada online shopping. Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan dalam memprediksi kualitas dan kegunaan
produk atau jasa. Untuk memuaskan kebutuhan
informasi konsumen/pembeli online,informasi produk dan jasa harus up-to-date,
membantu pembeli online dalam membuat keputusan, konsisten, dan mudah
dipahami.
Informasi
produk adalah informasi tentang karakteristik suatu produk (www.wikipedia.com). Informasi produk pada online shopping mencakup
informasi atribut suatu produk, rekomendasi dari
para konsumen, laporan evaluasi, dll. Informasi
atribut produk adalah informasi tentang spesifikasi produk, yaitu dimensi ukuran, dimensi warna, dimensi bahan, dimensi teknologi, dan harga dasar
suatu produk (Gefen, Karahanna, et al, 2003;
Gefen dan Straub, 2003). Lebih lanjut, website online
shopping sebaiknyamenyediakan fasilitas kepada konsumen atau pembeli online untuk dapat membuat testimonial atau pernyataan
terkait dengan produk atau jasa pada online
shopping. Hal ini berguna untuk pembeli online lainnya untuk mengetahui pengalaman pembeli sebelumnya terhadap penjual online dan produk yang dijual oleh penjual online tersebut. Kemudian, website online
shopping sebaiknya juga menyediakan laporan
evaluasi tentang jenis produk yang laris ataupun kurang peminatnya, penjual yang “lapaknya” laris maupun yang tidak laku.
Hal ini dapat digunakan calon pembeli online
sebagai bahan pertimbangan ketika akan berbelanja
online. Informasi kualitas jasa adalah informasi tentang jasa-jasa yang ada pada online shopping. Informasi kualitas jasa pada online
shopping terdiri dari informasi pemesanan, informasi
pengiriman, dan promosi yang ditawarkan (http://repository.petra.ac.id/7371/).
Informasi
pemesanan mencakup informasi tentang bagaimana cara pemesanan suatu produk, apakah menggunakan kartu kredit, paypal ataupun
transfer antar rekening. Selain itu, juga harus menginformasikan apakah setelah order produk barang langsung dikirim, ataupun harus
memenuhi kuota minimum pemesanan barang baru
barang dikirim. Informasi pengiriman sebaiknya menjelaskan bagaimana cara
pengiriman dan total biaya pengiriman yang ditanggung oleh pembeli. Mungkin mudah untuk membandingkan harga dasar
produk yang dipasarkan secara online dengan
yang dijual di toko atau mal. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah total biaya yang muncul yaitu biaya-biaya
tambahan seperti misalnya pengiriman produk. Informasi
promosi mencakup promosi produk baru, ataupun
pemberian diskon untuk pembelian produk. Semakin berkualitas informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka akan semakin tinggi minat
pembeli online untuk membeli produk tersebut
(Park, C.H dan Kim, Y.G. (2003).
Pada
situs Kaskus, kompleksitas informasi yang tertuang pada
penjual dan pembeli sebetulnya bisa cukup mengantarkan kedua
belah pihak pada ekspektasi yang cukup untuk melakukan transaksi: dari kotak reputasi (cendol
ijo atau bata merah), banyaknya posting, cara
mengungkapkan deskripsi barang yang akan dijual,
pilihannya akan informasi yang ditukar/disampaikan via sms/PM/thread, dan sebagainya. Akan tetapi, tidak semua anggota mengetahui hal ini. Bagi
para anggota yang sudah paham betul cara
permainannya, apalagi telah saling bertemu dan beraktivitas secara offline, hal ini
tentunya akan menjadi suatu yang familiar, kompleksitasnya menjadi simpel dan tidak perlu trust disana, semua
bisa berjalan dengan cukup membedakannya menjadi
misalnya: sudah pernah ketemu offline dan
beraktivitas bersama dan sebaliknya. Lalu, bagaimana dengan banyak anggota lain yang belum atau tidak terikat secara familiar dengan
komunitas, terlepas dari apakah mereka itu newbie
atau bukan.
KESIMPULAN
Kaskus adalah situs forum komunitas maya
terbesar di Indonesia. Website ini sangat ramai
dikunjungi oleh web browser baik Indonesi maupun luar negeri. Kaskus ini terkenal karena situs ini menyediakan berbagai macam forum, termasuk forum
jual beli dengan menyediakan pasar virtual
untuk bertransaksi jual beli secara online. Melalui internet, Kaskus menjual produknya yang berupa apparel (pakaian
jadi), handphone, mobil, dll.
Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Chung-Hoon Park dan Young-Gul Kim (2003) menemukan bahwa komitmen konsumen terhadap toko online sangat berkaitan
dengan kepuasan informasi dan benefit rasional. Hasil mengimplikasikan bahwa
informasi toko online yang mempengaruhi masing - masing loyalitas situs dan
perilaku pembelian konsumen.
Dari
analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pembelian online di Kaskus, ada
beberapa hal yang dapat diungkapkan, yaitu :
- Pengguna Kaskus
memilki kepercaan (trust) terhadap
Kaskus karena adanya Rekber (Rekening Bersama) untuk mengurangi kejahatan
belanja online. Hal ini
dimaksudkan untuk saling membangun kepercayaan dan menjaga keamanan
transaksi yang menguntungkan semua pihak. Mekanisme kerja sistem rekber
pada dasarnya sangat sederhana meski sedikit membutuhkan waktu lebih
dibandingkan sistem tanpa kehadiran rekber.
- Situs Kaskus
relatif mudah untuk digunakan orang baru sekalipun. Menu – menu dipaparkan
secara jelas, icon – icon yang mewakili pilihan pun tersedia. Akan tetapi,
ada beberapa istilah pakem yang
digunakan di Kaskus yang mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh orang awam
selain membernya.
- Pada situs Kaskus, lompleksitas informasi yang
tertuang pada penjual dan pembeli sebetulnya bisa cukup mengantarkan kedua belah pihak pada ekspektasi
yang cukup untuk melakukan transaksi: dari kotak reputasi,
banyaknya posting, cara mengungkapkan deskripsi barang yang akan dijual, pilihannya akan informasi yang
ditukar/disampaikan via sms/PM/thread, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Chung-Hoon Park dan Young-Gul Kim (2003), Identifying Key Factors Affecting
Consumer Purchase Behavior in an Online Shopping Context. nternational
Journal of Retail & Distribution Management Volume 31 . Number 1 . pp.
16-29
Kotler, Philip dan Gary Armstong,
Dasar-dasar Pemasaran, Terj. Alexander Sindoro, Jakarta: Prenhallindo, 1997.
Ryan,
Sherida (2004). Initial Trust Formation in an Online Social Action Network.
Conference Working Papers Volume Sixth, International Conference of the
International Society for Third-Sector Research, Toronto, Canada
Virtual
Middlemen. Forbes Indonesia, May 2011, Volume 2 Issue 5
Butuh Makalah judul lain??
Request saya aja...
Diana (o85868o39oo9)
Ditunggu ordernya yaah?
Thanks