A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi menjadi pusat perhatian tiap Negara dan pemerintah karena hasil dari
pertumbuhan ekonomi menjadi pemasukan Negara dan propinsi di tiap daerah di
Indonesia. Kemudian nantinya dari pemasukan ini akan menjadi sumber APBN dan
APBD. Indonesia sendiri, sejak 2007 mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik dan
memiliki tren yang positif. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indicator yang
digunakan seperti stabilitas ekonomi makro yang terjaga, surplus transaksi
berjalan, cadangan devisa yang tinggi hingga mencapai US$ 124,6 milyar, system
nilai tukar yang mengambang (floating
system), kondisi fiscal yang sehat, dan kondisi perbankan yang relative
lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya (CAR diatas 15%).[1] Hal ini menunjukkan bahwa
Indonesia sedang mengalami masa pertumbuhan ekonomi yang baik. Untuk itu, perlu
dilihat bagaimana pembangunan ekonomi yang terjadi pada tingkat propinsi di
Indonesia. Pada makalah ini, yang akan menjadi focus pembahasan adalah analisis
pertumbuhan ekonomi dan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Propinsi
Riau.
Riau
sendiri merupakan salah satu propinsi di pulau Sumatera yang memiliki luas
wilayah 107.932,71 Km2 dari lereng Bukit Barisan hingga Selat
Malaka. Letak geografis Riau membuat propinsi ini menjadi wilayah yang dekat
dengan jalur perdagangan regional dan internasional di kawasan ASEAN.[2] Pembentukan Propinsi Riau
ditetapkan oleh Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957, yang kemudian
diundangkan pada Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958. Proses berdirinya Propinsi
Riau ini sendiri tidaklah sebentar, proses ini membutuhkan waktu hingga hamper 6
tahun (17 Novermber 1952 hingga 5 Maret 1958).[3] Riau sendiri memiliki
beberapa sector yang mendukung pertumbuhan ekonominya. Sector tersebut adalah
pertanian, perkebunan, perternakan, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan
penggalian; industry pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; bagunan;
perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan,
dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa lainnya. Kemudian dari data BPS Riau 2013,
dari semua sector ekonomi tersebut, yang paling banyak memberikan pemasukan
kepada PDRB Propinsi Riau adalah sector perdagangan, hotel, dan restoran.
Bagaimana
pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh Propinsi Riau selama ini dan factor
apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut perlu untuk diketahui agar
dapat memberikan gambaran dan pedoman bagi pemerintah Propinsi Riau untuk dapat
mengembangkan propinsinya dan meningkatkan pendapatan PDRB mereka. Dengan
mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pendapatan mereka, maka pemerintah
Riau dapat memfokuskan perhatian mereka pada factor tersebut dan mengembangkan
aspek-aspek yang ada di dalamnya untuk dapat membiayai pembelanjaan daerahnya.
Menurut Caska (2008) tolak ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin kecilnya ketimpangan
pendapatan antar-penduduk, antar-daerah, dan antar-sektor. Karena itulah
pertumbuhan ekonomi dangat penting bagi suatu Negara dan daerah. Kemudian cara
yang tepat untuk mengukur pertumbuhan ekonomi juga penting untuk
dipertimbnagkan agar ukuran dan metode yang digunakan dapat mewakili keadaan
suatu Negara ataupun suatu daerah.
Ini hanya versi sampel aja yaa...
Untuk dibuatkan lengkapnya/ customized
Silahkan contact WA/SMS o85868o39oo9
(Diana)
Ditunggu ordernya yaa, thanks…
[1] Neraca.
(2011). Cadangan Devisa Capai US$ 124,6
Miliar. [homepage online]. Diakses dari
http://www.neraca.co.id/article/4811/Cadangan-Devisa-Capai-US-1246-Miliar tanggal 25 Januari
2014 pukul 05: 18.