“Pesanlah Dari McDonalds”
Kampanye Pemasaran Burger King di masa
Pandemi
Pada tahun 2020 pandemi telah menyebabkan adanya disrupsi yang telah
memberikan dampak terhadap bisnis, bahkan yang berskala besar sekalipun.
Hal ini
salah satunya dapat dilihat pada bisnis restoran yang harus membatasi jumlah
pengunjung, menyediakan layanan pengantaran atau bahkan menutup usahanya akibat
upaya pembatasan sosial. Keberadaan pembatasan sosial juga telah menyebabkan
bisnis restoran multinasional mendapatkan dampak, yang dapat diperhatikan dari
adanya penurunan pendapatan yang cukup signifikan, hingga pada tingkat 30%-40%.
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah penurunan pendapatan beberapa restoran yang disebabkan karena hambatan operasi di
masa pandemi.
Adanya
penurunan pendapatan di masa pandemi kemudian mendorong berbagai bisnis untuk mencari
cara penanggulangan untuk tetap bertahan di masa krisis. Bisnis kemudian
mencari berbagai siasat untuk menarik perhatian pelanggan. Hal ini salah
satunya ditunjukkan oleh kampanye pemasaran unik yang ditunjukkan oleh Burger
King. Burger King membuat kampanye pemasaran dengan tajuk “Pesanlah
Dari McDonalds” yang mendorong pelanggan untuk membeli makanan baik dari gerai makanan
cepat saji lain yang menjadi rivalnya maupun warung makan independen. Pesan
dari kampanye pemasaran tersebut menggaris bawahi pentingnya menyelamatkan pekerjaan
dari ribuan karyawan yang bekerja di gerai-gerai makanan dengan melakukan
pembelanjaan di restoran-restoran tersebut. Hal ini diakhiri dengan dorongan secara
halus bagi pelanggan untuk melakukan pembelian aktual di gerai Burger King.
Kampanye
pemasaran yang dilakukan oleh Burger King tersebut kemudian amat menarik
perhatian masyarakat. Kampanye sosial media ini mendapatkan hampir 350 ribu likes
dan komentar mendekati 13 ribu. Keberhasilan kampanye pemasaran Burger King ini
disebabkan karena kampanye tersebut telah dapat memunculkan emphatic society, dimana orang-orang yang
melihatnya akan tergerak untuk ikut andil dalam kampanye tersebut. Keberhasilan
dari kampanye tersebut telah memberikan beberapa keuntungan bagi Burger King,
diantaranya peningkatan kesadaran merek (brand
awareness) dan Burger King mendapatkan citra merek (brand image) yang positif. Dengan cara tersebut, Burger King telah
menempatkan dirinya di benak pelanggan sehingga ketika pelanggan ingin
mengkonsumsi burger, maka merek ini yang akan diingatnya.
Dampak lebih jauh dari kampanye pemasaran yang berhasil tersebut adalah peningkatan saham di masa krisis. PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), pengelola Burger King di Indonesia, mengalami penguatan saham sebesar 1,59% dengan nilai transaksi Rp4,6 miliar. Hal ini menunjukkan angka yang lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa rivalnya seperti KFC yang mengalami penguatan sebesar 0,55% dan Pizza Hut yang mengalami penguatan sebesar 0,8%. Hal tersebut secara lebih jauh menunjukkan keberhasilan kampanye pemasaran yang dilakukan Burger King di masa krisis seperti yang terjadi di masa pandemi.