Resume Jurnal
Pengaruh Penyajian Informasi terhadap Proses dan Hasil Negosiasi
Johannes Gettinger , Sabine T. Koeszegi , Mareike Schoop
Pengantar
Kira – kira seperlima waktu manajer dihabiskan untuk melakukan resolusi dan negosiasi konflik. Akan tetapi, saat ini mereka juga dapat melakukan negosiasi dengan menggunakan media elektronik, contohnya e-mail, e-meeting, dan e-negotiation. Mereka kebanyakan bernegosiasi melalui sistem surat, rapat, dan negosiasi elektronik. Negosiasi elektronik tidak hanya menerjemahkan negosiasi secara tradisional atau melalui media elektronik, tapi juga menyediakan nilai tambah lewat mendukung pengambilan keputusan dan/atau pada saat proses komunikasi. Negosiasi Elektronik ini (eNS) ini diciptakan karena menyadari informasi dan komunikasi teknologi yang dapat mengubah pesan yang sederhana menjadi sistem dukung yang sulit.
Sebuah NSS (Negotiation Support System) dapat memiliki satu atau lebih dari fungsi-fungsi dibawah ini: memfasilitasi komunikasi, mendukung analisis keputusan/negosiasi, proses pengorganisasian dan strukturisasi, dan akses kepada informasi, ilmu negosiasi, ahli, mediator, atau fasilitator. Kemahiran teknologi terbaru ini mengijinkan pembuat keputusan untuk mengakses informasi dengan lebih mudah yaitu dengan menggunakan jaringan wireless, gudang data, dan alat-alat yang sama.
Banyaknya jumlah informasi tidak berkaitan dengan keputusan yang lebih akurat dan lebih efisien, tetapi lebih menjadi “informasi yang berlebihan” bagi pengambil keputusan. Minat ilmuwan juga memfokuskan pada penananganan besarnya informasi dan mengatasi batasan sumber daya mental dan bias kognitif. Perkembangan tersebut mengarah pada keunggulan bantuan keputusan yang “merepresentasikan masalah dengan cara yang menyesuaikan mode kapabilitas beberapa kemampuan memproses kognitif manusia”. Studi saat ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana presentasi informasi dalam format – format alternatif tersebut (tabel, grafik sejarah, dan grafik tari) yang mempengaruhi perilaku negosiator dan hasil negosiasi.
Dengan menggunakan NSS, subyek dibagi dalam tiga kelompok perlakuan dengan menggunakan tiga bantuan dalam proses negosiasi yaitu: sebuat table, sebuah grafik sejarah negosiasi atau sebuah grafik tari. Kertasnya di susun sebagai berikut: sebuah disuksi dari teori-teori kognitif dan yang berhubungan digunakan sebagai latar belakang teoritikal penelitian ini; sebuah pendahuluan dari perwakilan informasi dengan tipe yang berbeda dalam sebuah NSS; diskusi hipotesis dibandingkan dengan pengaruh dari tiga perwakilan informasi dalam proses-proses negosiasi dan hasilnya, didasarkan pada penemuan-penemuan empiris yang sebelumnya; sebuah penyajian dari sistem negosiasi dan gambaran dari pengaturan percobaan; dan sebuah penyajian dan diskusi dari hasil dan batasan-batasan dari penelitian kami dan penelitian yang akan datang.
Pengaruh Penyajian Informasi terhadap Proses dan Hasil Negosiasi
Johannes Gettinger , Sabine T. Koeszegi , Mareike Schoop
Pengantar
Kira – kira seperlima waktu manajer dihabiskan untuk melakukan resolusi dan negosiasi konflik. Akan tetapi, saat ini mereka juga dapat melakukan negosiasi dengan menggunakan media elektronik, contohnya e-mail, e-meeting, dan e-negotiation. Mereka kebanyakan bernegosiasi melalui sistem surat, rapat, dan negosiasi elektronik. Negosiasi elektronik tidak hanya menerjemahkan negosiasi secara tradisional atau melalui media elektronik, tapi juga menyediakan nilai tambah lewat mendukung pengambilan keputusan dan/atau pada saat proses komunikasi. Negosiasi Elektronik ini (eNS) ini diciptakan karena menyadari informasi dan komunikasi teknologi yang dapat mengubah pesan yang sederhana menjadi sistem dukung yang sulit.
Sebuah NSS (Negotiation Support System) dapat memiliki satu atau lebih dari fungsi-fungsi dibawah ini: memfasilitasi komunikasi, mendukung analisis keputusan/negosiasi, proses pengorganisasian dan strukturisasi, dan akses kepada informasi, ilmu negosiasi, ahli, mediator, atau fasilitator. Kemahiran teknologi terbaru ini mengijinkan pembuat keputusan untuk mengakses informasi dengan lebih mudah yaitu dengan menggunakan jaringan wireless, gudang data, dan alat-alat yang sama.
Banyaknya jumlah informasi tidak berkaitan dengan keputusan yang lebih akurat dan lebih efisien, tetapi lebih menjadi “informasi yang berlebihan” bagi pengambil keputusan. Minat ilmuwan juga memfokuskan pada penananganan besarnya informasi dan mengatasi batasan sumber daya mental dan bias kognitif. Perkembangan tersebut mengarah pada keunggulan bantuan keputusan yang “merepresentasikan masalah dengan cara yang menyesuaikan mode kapabilitas beberapa kemampuan memproses kognitif manusia”. Studi saat ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana presentasi informasi dalam format – format alternatif tersebut (tabel, grafik sejarah, dan grafik tari) yang mempengaruhi perilaku negosiator dan hasil negosiasi.
Dengan menggunakan NSS, subyek dibagi dalam tiga kelompok perlakuan dengan menggunakan tiga bantuan dalam proses negosiasi yaitu: sebuat table, sebuah grafik sejarah negosiasi atau sebuah grafik tari. Kertasnya di susun sebagai berikut: sebuah disuksi dari teori-teori kognitif dan yang berhubungan digunakan sebagai latar belakang teoritikal penelitian ini; sebuah pendahuluan dari perwakilan informasi dengan tipe yang berbeda dalam sebuah NSS; diskusi hipotesis dibandingkan dengan pengaruh dari tiga perwakilan informasi dalam proses-proses negosiasi dan hasilnya, didasarkan pada penemuan-penemuan empiris yang sebelumnya; sebuah penyajian dari sistem negosiasi dan gambaran dari pengaturan percobaan; dan sebuah penyajian dan diskusi dari hasil dan batasan-batasan dari penelitian kami dan penelitian yang akan datang.
Sekian dulu Resume Jurnalnya
Kalo butuh yang versi lengkap atau
mau bikin resume jurnal lain
request aja
Diana - o85868o39oo9
Ditunggu Ordernya yaa
Thanks