Manajemen Sekuriti Tugas Individu 1
1.
Jelaskan faktor
pencegahan (prevention) menurut Freeman (1992) dan berikan contoh
kekiniannya berdasarkan pengalaman masing-masing.
Untuk memahami
konsep dari pencegahan kejahatan, tidak boleh terjebak pada makna kejahatannya,
melainkan pada kata pencegahan. Freeman (1992) mencoba mengupas konsep dari
pencegahan (prevention) dengan memecah katanya menjadi dua bagian, yaitu
prediksi (prediction) dan intervensi (intervention). Hal ini
dapat dikatakan bahwa untuk mencegah terjadinya sesuatu tindak kejahatan, yang
pertama sekali harus dilakukan adalah memprediksi kemungkinan dari tempat dan
waktu terjadinya, dan kemudian menerapkan intervensi yang tepat pada titik
perkiraannya
..........
2.
Jelaskan konsep/teori
pencegahan kejahatan berbasis model kesehatan masyarakat dan berikan contohnya.
Terdapat
berbagai cara untuk mengkategorikan upaya pencegahan kejahatan, salah satunya
adalah dengan mengadopsi pendekatan kesehatan masyarakat. Model kesehatan
masyarakat berfokus pada pencegahan kesehatan yang buruk. Hasil kesehatan yang
positif telah dikaitkan dengan penerapan strategi untuk mendorong gaya hidup
sehat, dibandingkan menunggu penyakit dan pemberian pengobatan selanjutnya.
Logika ini telah diterapkan pada pengaturan kebijakan sosial lainnya. Potensi
manfaat ekonomi dari menginvestasikan dana sejak dini untuk menghemat biaya di
kemudian hari, sangat menarik bagi para pembuat kebijakan, termasuk di bidang
pencegahan kejahatan
..........
3.
Jelaskan konsep/teori
pencegahan kejahatan berbasis teoritis-praktis dan berikan contohnya.
Salah satu
konsep dalam pencegahan kejahatan berbasis teoritis-praktis, terdapat model Pencegahan
Kejahatan Melalui Desain Lingkungan (Crime Prevention Through Environmental
Design/CPTED), yang berupaya menciptakan lingkungan yang aman bagi publik.
CPTED menggunakan kerangka desain lingkungan untuk membantu desainer dalam
pengembangan pedoman, proses, dan desain itu sendiri untuk mencegah kejahatan
dan pengalaman takut akan kejahatan (proses psikologis dari risiko yang
disampaikan dalam momen hidup). Namun, menghubungkan CPTED dengan pengalaman
takut akan kejahatan (fear-of-crime experiences) menghadirkan
keterbatasan teoritis-praktis. Teori CPTED menggunakan perspektif desain
lingkungan yang terlalu disederhanakan dengan konseptualisasi yang kabur dan
prediksi yang kuat untuk memahami pengalaman subjektif ketakutan akan kejahatan
yang muncul sebagai respons terhadap kejahatan atau komponen lingkungan yang
mengancam (fitur desain). Praktik CPTED menggunakan pemilihan metodologi,
metode, komponen lingkungan, dan metrik yang bersifat membatasi, pilih-pilih,
dan tidak dapat dibenarkan untuk menilai ketakutan terhadap kejahatan,
khususnya di lingkungan publik
..........
4.
Jelaskan konsep/teori
pencegahan kejahatan pada sektor industri dan berikan contohnya.
Dengan
tingginya tingkat pertumbuhan
pembangunan industri yang terjadi di sejumlah kawasan di Indonesia juga harus
didukung dengan sarana dan prasarana yang baik, dan salah satu unsur yang
paling penting adalah dengan adanya sistem keamanan dan manajemen keamanan yang baik. Kehadiran sistem keamanan dan manajemen keamanan yang baik ini akan
mendukung keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi dan
terhindar dari kerugian baik dalam kegiatan operasional maupun dalam sarana dan
prasarana yang digunakan. Pentingnya manajemen sistem keamanan dalam perusahaan
dapat membantu perusahaan dalam membangun dan mengoperasionalkan baik dalam
pelaksanaan kegiatan rutin manajemen perusahaan serta upaya peningkatan
keamanan dengan membuat dan merencanakan strategi penanganan yang cepat, tepat
dan efektif yang dapat membantu perusahaan mencegah terjadinya berbagai bentuk
gangguan keamanan yang nantinya akan menghambat proses produksi dan managerial
operasional dalam industri tersebut
..........
5.
Jelaskan apa yang
dimaksudkan dengan model manajemen keamanan adaptif! Jelaskan pula hubungan
antara masing-masing komponennya!
Keamanan
adaptif adalah model keamanan di mana pemantauan terhadap ancaman terus
dilakukan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan dan perkembangan risiko
keamanan siber seiring berjalannya waktu. Metode keamanan tradisional di masa
lalu mencakup perangkat lunak antivirus, sistem pertahanan intrusi (intrusion
defense systems/IDS), sistem pencegahan intrusi (intrusion prevention
systems/IPS), dan firewall. Pendekatan-pendekatan ini tidak lagi
cukup. Praktik dan lingkungan pembangunan tidak lagi statis. Sistem keamanan
perlu diintegrasikan dalam penerapan teknologi informasi yang berkelanjutan,
serta dalam lingkungan cloud virtual dan hybrid. Dengan
menggunakan heuristik (memperoleh pengetahuan dari pengalaman) perangkat lunak
keamanan adaptif mempelajari pola dan perilaku, bukan sekadar memeriksa file
log, memantau pos pemeriksaan, dan merespons peringatan. Ini adalah
pendekatan intelijen intuitif yang bertujuan untuk mengidentifikasi metode dan
teknik, seperti yang digunakan oleh penjahat dunia maya, yang digunakan untuk
mencegah terjadinya serangan dan berpotensi merespons pelanggaran dalam
hitungan milidetik
..........
Ini adalah versi sampel, versi lengkap atau custom order dapat dilakukan dengan menghubungi
Whatsapp:
0882-9980-0026
(Diana)